Jauk Longor

Tari Jauk Longor merupakan sebuah tarian yang menggambarkan kegagahan raja raksasa yang agung, keras dan berwibawa untuk melindungi dan melestarikan kehidupan di dalam hutan.

Dalam tari Jauk Longor ruang gerak internal dan eksternal ditekankan pada gerakan jari tangan gegirahan. Gegirahan itu sendiri mengandung makna Denawa Wregsa.

Tabuh pembuka , PENGUNGKAB SABDA

Gambelan angklung ini sangat berbeda dari gambelan angklung lainnya , angklung ini meniliki ciri has yang berbeda dan mempunyai nada yang berbeda , angkulung pada umumnya memiliki laras slendro , tetapi angklung yang ada di desa yehmang kec mendoyo kab jembrana ini memiliki laras pelog seperti gambelan jegogan , gambelan ini lahir tahun 2007.

BUNUT BOLONG , pakutatan , jembrana

Bali yang dikenal masih kental dengan adat dan budayanya, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain alamnya, aura mistis dari alam di Pulau Dewata masih tetap diyakini hingga turun temurun.
Salah satunya wisata alam Bunut Bolong yang berada di lokasi Desa Manggis Sari, Kecamatan Pekutatan, Jembrana.
Dinamai Bunut Bolong, karena di lokasi tumbuh pohon bunut besar berumur ratusan tahun yang bagian akarnya membentuk sebuah lorong.
Bahkan, lorong tersebut menghubungkan kedua sisi jalan raya atau jalan umum. Namun jangan salah, tidak semua warga atau wisatawan yang ingin melihat keunikan Bunut Bolong ini bisa melintas ke lorong tersebut.
Kawasan wisata ini setiap hari ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun domestik. Selain unik, juga tersimpan cerita mistis yang hingga kini melegenda dan dipercayai oleh warga sekitar maupun warga dari daerah lain.

Seperti sebuah kutukan, pastinya pasangan pengantin atau rombongan iringan pengantin dilarang melintas lorong Bunut Bolong.

Tidak hanya itu, bagi mereka yang ingin honeymoon di Bali dan kebetulan menuju jalur ini, juga sangat dilarang keras melintas jalan di lorong bunut bolong.
Konon jika larangan itu diabaikan, biasanya terjadi kecelakaan pada rombongan pengantin. Atau rumah tangga dari pengantin tidak langgeng.



Tradisi mepeed

Tradisi mepeed adalah tradisi yang ada di desa buduk,kec mengwi ,kab badung . Tradisi mepeed di adakan setiap 6 bulan sekali . Mepeed yang di gelar di desa buduk ini adalah salah satu bagian warisan budaya dan tradisi dari leluhur yang masih bertahan sampai saat ini di desa buduk . Di bali sendiri ,tradisi mepeed sudah tidak asing lagi dan di gelar di sejumblah tempat ,seperti di ketahui biasanya mepeed adalah parade yang di ikuti oleh perempuan bali. Mereka berjalan dalam satu baris ke belakang dengan menggusung sebuah gebogan yaitu sebuah sajian (banten upakara) dengan rangkaian buah dan jajanan tradisional yang di atur bersusunan (bertingkat) berikut rangkaian janur,tingginya bisa mencapau kurang lebih 1 meter .