Jul
09
2014

Desa Nyambu

imagesDesa saya bernama desa Nyambu ,desa nyambu memiliki beberapa banjar yaitu; Banjar carik padang. Banjar nyambu,Banjar tohjiwa,Banjar mundeh,Banjar kebayan,dan Banjar dukuh,masing-masing banjar dikepalai oleh seorang kelihan banjar suka duka.Desa saya letaknya sangat strategis antara kota denpasar dan kota tabanan .Desa saya seperti desa umumnya dikepalai oleh seorang kepala desa,saya tinggal tepatnya di banjar nyambu,banjar nyambu memiliki beberapa sekehe antaralain:sekegong,seke angklung,seke santi, dan seka teruni

Banjar saya memiliki beberapa peraturan adat diantaranya,mengatur tentang kematian,tentang perkawinan,tentang upacara agama,dan tentang kepemangkuan.setiap bulan sekali tetapnya saniscara keliwon atau sering disebut tumpek,banjar kami rutin melakukan rapat anggaran ,dan juga setiap bulan sekali banjar kami reutin melakukan gotong royong membersihkan lingkungan.Dibanjar kami ada beberapa tempat suci yang disebut pura yaitu: Pura puseh,pura desa ,pura dalem,pura agung,pura jumpayah,pura pellet,pura taman,pura sanglandu,pura kroya,pura taman agung,puura pancoran,pura ujung, pura kawitan, pura pengenter jagat ,pura pancasona,pura,dalemaket,pura dalem maJapahit ,dan pura anyar.Masing-masing pura memliki seorang pemangku,dan beberapa penyade atau sering disebut selir .Setiap enam bulan sekali masing-masing pura melakukan upacara yang disebut odalan ,disamping ada aturan,ada pura,ada seka dikampung kami juga dekat dengan sebuah hutan ,yang disebut hutan griye,disebut hutan griya konon jaman dulu hutan itu merupakan tempat bertapa seorang brahmana bernama IDA PERANDA SAKTI WAWU RAUH,karena cerita inilah maka hutan itu disebut hutan griye,didalam hutan tersebut dihuni oleh ratusan ekor kera,bisa dibayangkan kampung kami hanya 20 meter jaraknya dari hutan tersebut .Mungkin pembaca ingin mengetahui apakah kera-kera itu menggangu kampung kami? Jawabnya pasti iya,karena jarak hutan dengan kampung kami sangat dekat disamping itu hutan gruye juga tidak terlalu luas dan dihuni ratusan ekor kera sehingga sumber makanan dari kera-kera penghuni hutan tersebut sangat minim,itulah sebabnya kampung kami diganggu oleh kera-kera tersebut .Bahkan sangat sering kera-kera tersebut mencuri makanan dirumah-rumah penduduk desa kami,warga kami tidak berani menangkap atau membunuh kera-kera tersebut,karena konon kera tersebut merupakn abdi dari pandita yang bertapa dulu,pernah terbukti sekitar tahun 2000,an ada seorang keturunan cina menembaki dan membunuh kera-kera tersebut untuk dipakai obat ,tapi baru 2 hari orang cina itu meninggal kecelakaan ketika hendak berburu kera lagi dihutan tersebut,dari situlah keyakinan warga kami akan cerita tentang kera-kera dihutan gruye tersebut adalah benar abdi dari pertapa zaman dulu sangat kuat dan sangat kental melekat dihati warga kampung kami.Walaupun dari segi pisik kera-kera tersebut benar-benar menggangu ketenangan kampung kami,apalagi saat hariraya besar seperti galungan ,kuningan dan nyepi dapat dibayangkan kera-kera tersebut bagaikan kampanye mendatangi setiap rumah warga dikampung kami untuk mencuri makanan sepertyi sesajen pada setipap pelinggih yang ada dikampung kami,disamping itu ada sedikit keunikan ddesa kami yaitu ketika melakukan upacara besar seperti mekarya ngenteg linggih ,yang menggunakan upacara sangat besar seperi bebangkit ,palagembal yang smestinya upacara sebesar itu harus dipuput oleh seorang pandita atau sulinggih yang sudah di dwi jati,tapi dikampung kami tidak melakukan hal itu cukup seorang pemangku,konon secara niskala pertapa dihutan grye tersebut sudah muput semua upacara tersebut cukup hanya melakukan pekeling dihutan tersebut.Terlpas dari cerita tentang hutan griye dengan penghuninya serta etika upacara dikampung kami,kembali saya ceritakan tentang kehidupan dikampung saya dari segi lainnya.Tentang ekonomi atau penghasilan warga desa kami,warga desa nyambu mayoritas berpenghasilan atau bermatapencaharian sebagai petani,buruh bangunan,seniman ukiran,dan hanya beberapa orang saja yang menjadi pegawai atau kerja kantoran swasta .rata-rata mereka adalah petani dan buruh bangunan,perekonomian dikampung kami boleh dibilang menengah,walau hanya sebagai petani dan buruh tapi perekonomian warga kami cukup lumayan,ini disebabkan karena warga kami cukup rajin bekerja dan menjaga sistim gotong royong,warga banjar saya yaitu banjar nyambu juga memiliki sebuah perusahaan penyosohan beras yang diberi nama KARYA SARI,dan didirikan tahun 1990 penghasilan dari perusahhan tersebut mencapai sekitar antara 20 sampai 30 juta perbulan,tapi itu masih dalam perhitungan penghasiln kotor,adapun penghasilan perusahaan penyososhan beras rersebut adalah,10% dari penghasilan kotor untuk gaji pengurus,25% dari penghasilan kotor untuk gaji karyawan,20% dari penghasilan kotor untuk perbaikan mesin dan upacaara keagamaan,dari hasil itulah warga banjar nyambu memanfaatkanya untuk kemajuan pembangunan banjar dan juga untuk kesejahteraan warga banjar nyambu,dari segi pembangunan hasil perusahaan penyosohan beras tersebut untuk perbaikan bale banjar,siskamling,lampu penerangan jalan yang ada banjar nyambu,perbaikan tempat suci seperi pura pengenter jagat ,pancoran desa,menompang kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan dana semua bersumber dari penghasilan penyosohan beras tersebut,dari segi kesejahteraan masyarakat hasil penyosohan beras tersebut boleh dipinjam oleh waga banjar dengan bungan hanya 1% dan pengembaliannya sampai 5 tahun,itulah keuntungan dari adanya penyosohan beras dikampung kami,selain itu dilihat dari segi prospek kedepan penyososhan beras dikampung kami cukup punya prosfek cerah,ini disebabkan semua warga desa nyambu memiliki sawah dan berpenghasilan sebagai petani disamping itu pabrik penyososhan beras dikampung sebelah yang diklola oleh pemerintah sudah tidak aktif alyas fasif,didesa kami terdapat sawah yang luasnya mencapai lebih dari 3000 hektar,tapi dibanjar saya hanya terdapat sekitar 370 hektar( tiga ratus tujuh puluh hektar) yang dibagi beberapa subak antaralain subak yeh tlabah 10 hektar(sepuluh hektar) yang dimiliki oleh 12 kepala keluarga,subak dangin carik sekitar 120 hektar,subak carik padang sekitar 90 hektar,subak tungkub layahan sekitar 150 hektar,banjar nyambu tempat saya dikelilingi oleh persawahan yang membentang luas sejauh mata memandang,sehingga kalau musim padi saat berumur 5 minngu terasa banjar kami sangat sejuk dan udara begitu terasa segar,disamping membentang sawah banjar kami juga dikelilingi beberapa sungai diantaranya disebelah timur terdapat sungai yeh ulam,dan beberapa kali kecil yang airnya boleh dibilang bersih dan tidak tercemar lingkungan,disebelah barat ada sungai disebut yeh sungi yg cukup dalam luas dan panjang,,juga ada beberapa kali kecl,disamping itu juga ada beberapa sumber air bersih atau pancoran dari mata air dalam batu,yang airnya sangat bersih dan sering langsung diminim warga tanpa dimasak,ada sekitar 50 buah sumber pancoran atau mata air dikampung kami,,,demikianlah dari segi strategis desa nyambu cukup subur dan saya mensyukurinya sebagai rahmat TUHAN YANG MAHA ESA ,,demikian yang bisa saya sampaikan tentang kondisi dan keadaan desa saya serta keadaan pendududk desa saya ;akhir kata saya ucapkan banyak-banyak terima kasih,

Written by in: Tak Berkategori |

Tidak ada komentar

Comments are closed.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL


Powered by WordPress | Theme: Aeros 2.0 by TheBuckmaker.com