Biografi I Wayan Sudiarsa

This post was written by kadekjuliantara on November 7, 2012
Posted Under: Tak Berkategori

Nama   : I Wayan Sudiarsa,S,sn.,M,sn.

Tgl/bln/thn : 02-07-1985

 

Sekilas Tentang Biografi I Wayan Sudiarsa.

Seniman yang berasal dari Br.Tengah kangin, Peliatan ini, memiliki proses berkesenian yang sangat panjang yaitu pada waktu Tk dapat belajar Tari Baris di Desa Petulu, yang  mengajar pada waktu itu yaitu Seniman Alam yang bernama Kak Tutur. Tapi itu tidak berlangsung lama karena hobi atau kesukaannya lebih pada gamelan Bali, dan berlanjut Seniman ini dulu  SD (Sekolah Dasar), di SD No 6 Peliatan. Pada saat itu ada mata pelajaran yaitu muatan lokal, jadi siswa wajib mengikuti pelajaran ini karena belajar berkesenian Bali, yaitu  kalau istilah Balinya melajah Megamel (belajar memainkan Gamelan/belajar tehnik memainkan gamelan) di Puri Kaleran Br.Truna, Peliatan, dirumah seniman alam yaitu Gung Kak Mahendera. Pada saat itu siswa-siswa atau yang laki-laki belajar mainkan Gamelan. Lambat laun dari siswa-siswa yang belajar di Puri, dibentuklah sebuah Sekaa anak-anak dengan orang-orang yang dipilih, dan pada saat itu yang mengajar memainkan Gamelan yaitu A.A Oka Dalem, beliaulah yang memilih orang-orang dari siswa-siswa tersebut, kemudian dibentuklah sebuah Sekaa yang bernama Padma Kumara Sari. Jadi Sekaa ini melakukan kegiatan sosial dengan ngayah-ngayah di Pura, mengisi acara pada saat perpisahan SD, melakukan kegiatan ngelawang pada saat hari raya Galungan dan kuningan. Kegiatan dari Sekaa anak-anak ini cukup terprogram namun Sekaa ini tidak dapat bertahan lama karena anggota atau penabuh ini setelah tamat SD ada yang bersekolah di Denpasar,diluar Desa Peliatan, untuk itu dari keterbatasan Sekaa ini akhirnya dibubarkan, namun ada dari anggota Sekaa Padma Kumara Sari ini diajak ikut bergabung ke Sekaa Genta Bhuana Sari pada saat itu kakak dari Sekaa anak-anak Padma Kumara Sari, dan juga beliau pada saat SD beliau juga belajar mematung karena didikan dari orang tua yang keras karena memang skil mematung untuk menopang kehidupan mendatang,pada saat itu pariwisata sangat bagus. Kemudian Seniman dari Peliatan ini melanjutkan jenjang pendidikan ke SMP (sekolah menengah pertama) yaitu di SMP PGRI Peliatan dan pada saat SMP seniman ini aktif dibanjar mengumpulkan temen-temen untuk membentuk sebuah Sekaa Pemuda, dari sana dimulai kegemaran dengan gamelan itu sudah terlihat. Kemudian beliau ikut bergabung ke Sekaa Arma Kumara Sari, dan dari sana beliau memulai belajar berkomposisi,belajar beradaptasi,untuk bersosialisasi, dari sanalah awal bidang ilmu yang mau ditekuni yaittu komposisi, dan juga beliau belajar di Pengosekan yaitu di rumah Gusti Mol seorang Seniman Alam, disana beliau belajar  mekendang, kemudian lanjut belajar di Sanggar Cudamani sekalipun tidak menjadi Sakaa disana beliau belajar juga kalau istilah Balinya (nyantrik), disana beliau nginep,belajar berkomposisi,megamel,berapresiasi,diskusi. Beranjak SMA beliau tidak ingin bersekolah di KOKAR malahan beliau bersekolah di SMIP (sekolah menengah industry pariwisata) di Gianyar, karena ada keinginan setelah tamat langsung akan bekerja,karena nasehat dari orang tua juga jangan kesenian khususnya megamel dipakai sebuah propesi tetapi anggap itu sebagai sebuah hobi,sepat juga dilarang oleh orang tua untuk tidak megamel. Dari menjalani sekolah di SMIP selama tiga tahun, ternyata intuisi dari kesenian itu tidak pernah lepas dari beliau, maka dari itu beliau tidak dapat/tidak puas melanjutkan ke jenjang perkuliahan untuk jurusan pariwisata karena memang tuntutan dari pariwisata itu adalah kedisiplinan,berpakian rapi, sedangkan jiwa kesenimanan saya masih melekat dan tidak bisa mengikuti berpakian seperti itu, kemudian beliau melanjutkan jenjang perkuliahan di ISI Denpasar,beliau memberanikan diri kuliah disana, dengan awalnya dibiayai oleh A.A Rai untuk beberapa semester. Beliau memberanikan diri mendaftar dan tanpa teman sama sekali, belum tau pergaulan seni itu seperti apa diluar Desa dan Daerah, dari sana beliau belajar beradaptasi, berkenalan dengan Teman-teman dan para Dosen. Dari sanalah beliau terbentuk lebih matap lagi perjalanan beliau dalam berkesenian dan menemukan sesuatu yang beliau anggap sebagai dunianya beliau merasa nyaman. Sampai akhirnya beliau berkomposisi pada semester tiga membuatkan iringan tari dari kakak kelas yang akan dipakai ujian akhirpada tahun 2005, ini karya pertama beliau yang memang terpublikasi dikalangan umum sebagai penikmat Seni dan pencinta Seni juga dikampus ISI Denpasar dan beliau terus berkarya membuat iringan tari pada waktu kuliah di ISI Denpasar dan ini karya-karya beliau :

  • Manuk mangigel (2005)
  • Nesti (2006)
  • Ala ayu (2006)
  • Swabaning urip (2006)
  • Merak (2007)
  • Merana (2007)
  • Wisyaning Wakya (2008) dll

Pada tahun 2008 beliau ujian akhir dengan garapan Tubuh ku dan Kendi ku, setelah beliau tamat beliau juga membuat karya iringan tari untuk mewakili kampus ISI Denpasar, dalam perhelatan acara yang bernama peksiminas yang diselenggarakan di Jambi, dengan judul garapan yaitu Candra baerawa dengan koreografer A.A Rahma Putra, tetapi pendukung dari karya ini bukan dari orang kampus ISI Denpasar malahan dari Sanggar Arma Kumara Sari, dengan keterbatasan waktu dan memang ada sesuatu dan hal-hal lainnya. Dan beliau juga membuat iringan tari untuk Dosen yaitu Bapak Ketut Sutapa yang memenangkan IBAH penciptaan dengan judul karya Mentik Cengkeh. Kemudian pada tahun 2009 saat beliau tamat dari ISI Denpasar, beliau juga membuat iringan tari yaitu Dandamerta dan Paregreg, dan pada tahun 2009 juga beliau melanjutkan kuliah di ISI Surakarta dengan menempuh S2 dengan jurusan Penciptaan Musik Nusantara. Walaupun beliau kuliah di ISI Surakarta beliau masih menggarap iringan tari untuk adik-adik kelas dengan judul Condong pada tahun 2010, kemudian pada tahun 2011 ujian akhir S2 beliau membuat garapan Cinta Tanah Air, dan sekaligus beliau membuat iringan tari untuk S2 dengan judul Mekotek-kotekan.

 

v  PENGABDIAN DI BANJAR

Pada saat SMP beliau menggarap Baleganjur, beliau menngarap Gong Suling di Pura Dalem Alit, menggarap Musik di ulang tahun pemuda, dan pada waktu ini beliau menggarap Tabuh Bebarongan yang berjudul Taru Makules. Dan masih banyak pengabdian beliau di Banjar saya tidak bisa menyebutkan satu persartu

 

 

 

Reader Comments

Trackbacks

  1. A片  on Agustus 19th, 2022 @ 4:25 am