Archive for the ‘Tak Berkategori’ Category

GONG KEBYAR

Senin, Juni 30th, 2014

 

Gong Kebyar
Gong Kebyar adalah sebuah barungan baru. Sesuai dengan nama yang diberikan kepada barungan ini kebyar yang bermakna cepat, tiba-tiba dan keras, gamelan ini menghasilkan musik-musik keras dan dinamis. Gamelan ini dipakai untuk mengiringi tari-tarian atau memainkan tabuh-tabuahan instrumental. Secara fisik Gong Kebyar adalah pengembangan kemudian dari Gong Gede dengan pengurangan peranan atau pengurangan beberapa buah instrumentnya. Misalnya saja peranan trompong dalam Gong Kebyar di kurangi, bahkan pada tabuh-tabuh tertentu tidak dipakai sama sekali, gangsa jongkoknya yang berbilah 5 dirubah menjadi gangsa gantung berbilah 9 atau 10. Cengceng kopyak yang terdiri dari 4 sampai 6 pasang di rubah menjadi 1 atau 2 set cenceng kecil. Kendang yang semula dimainkan dengan memakai panggul diganti dengan pukulan tangan.

Secara konsep Gong Kebyar adalah perpaduan antara Gender Wayang dan Pelegongan. Rasa-rasa musikal maupun pola pukulan instrument Gong Kebyar ada kalanya terasa Gender Wayang yang lincah, Gong Gede yang kokoh atau Pelegongan yang melodis. Pola Gagineman Gender Wayang, pola Gegambangan dan pukulan Kaklenyongan Gong Gede muncul dalam berbagai tabuh Gong Kebyar. Gamelan Gong Kebyar adalah produk kebudayaan Bali modern. Barungan ini diperkirakan muncul di Singaraja pada tahun 1915 (McPhee, 1966 : 328). Desa yang di sebut-sebut sebagai asal pemunculan Gong Kebyar adalah Jagaraga (Buleleng) yang memulai tradisi Tari Kebyar. Ada juga informasi lain yang menyebutkan bahwa Gong Kebyar muncul pertama kali di desa Bungkulan (Buleleng). Perkembangan Gong Kebyar mencapai salah satu puncaknya pada tahun 1925 dengan datangnya seorang penari Jauk yang bernama I Mario dari Tabanan yang menciptakan sebuah Tari Kebyar Duduk atau Kebyar Trompong. Gong Kebyar beralas pelog 5 nada dan kebanyakan instrumennya memiliki 10 sampai 12 nada, karena kontruksi instrumennya yang lebih ringan jika dibandingkan dengan Gong Gede. Tabuh-tabuh Gong Kebyar lebih lincah dengan komposisi yang lebih bebas, hanya pada bagian-bagian tertentu saja hukum-hukum tabuh klasik masih dipergunakan, seperti Tabuh Pisan, Tabuh Dua, Tabuh Telu dan sebagainya.
Barungan yang utama terdiri dari :
• Gangsa Kantilan
Ada empat kantilan di kebyar, dua laki-laki dan dua perempuan. Lihat instrument gender dalam artikel ini. Instrumen ini adalah terdengar tertinggi dalam ansembel kebyar, dengan catatan tertinggi berada di sekitar C7. Ini memiliki 10 kunci, dan berbagai 2 oktaf, dan dimainkan dengan palu kayu.
• Gangsa Pemade
Ada 4 pemade di kebyar, dua laki-laki dan dua perempuan. Instrumen ini juga memiliki 10 kunci, berbagai 2 oktaf, persis 1 oktaf lebih rendah dari kantilan..
• Ugal
Ugal adalah lebih tinggi dari gangsa lain, dan pemain duduk di bangku pendek, sehingga memungkinkan pemain untuk isyarat ensembel visual dengan mudah.
Instrumen ini juga memiliki 15 tombol, dengan 2 oktaf. Catatannya adalah 1 oktaf lebih rendah dari pada gangsa pemade.
• Jegogan
Ada dua jegogan dalam kebyar, satu laki-laki dan satu perempuan. Instrumen ini kisaran satu oktaf, dan satu oktaf di bawah calung satu laki-laki dan satu perempuan.
• Jublag atau Calung
Jublag atau Calung instrument ini, seprti jegog, juga memerlukan tabung bambu beresonansi panjang sehingga sering dimainkan sambil duduk di bangku kecil. Instrumen ini kisaran satu oktaf, di antara pemade dan ugal. Beberapa memiliki 5 kunci (1,2,3,5,dan6).
• Gong Gede
Juga disebut sebagai hanya gong, gong gede terdalam, dan yang paling resonan. Gede tertulis berarti besar. Di anggap instrument yang paling suci dalam kebyar. Karena nada mendalam, menembus melalui ensembel dapat di dengar untuk mil.
• Kempur
Sebuah gong berukuran sedang, kempur ini sangat mirip dengan Gong Gede karena memiliki kualitas yang sangat mirip.
• Reong
Reong instrumen ini terdiri dari 12 ceret dipasang horizontal berturut-turut pada frame. Dimainkan oleh 4 musisi, reong memiliki 2 peran perkusi melodi dan non- melodi.
• Trompong
Trompong ini biasanya tidak di gunakan dalam kebyar, karena dikaitkan dengen genre yang lebih tua seperti gamelan Gong Gede. Ketika di gunakan di posisikan di depan ensebel, menghadap penonton.
• Kajar
Kajar adalah sebagai instrument tempo.
• Kendang
Kendang adalah drum berkepala 2 dari kayu nangka dan kulit sapi. Kendang pasangkan semakin besar, memimpin bagian perempuan (wadon), dan laki-laki(lanang).
• Rebab
Rebab adalah biola lonjakan dimainkan dengan busur. Hal ini hanya kadang-kadang digunakan dalam kebyar seperti yang sering tenggelam oleh metalofon.
Struktur Gong Kebyar
Gong Kebyar merupakan salah satu perangkat/barungan gamelan Bali yang terdiri dari lima nada (panca nada) dengan laras pelog, tetapi tiap-tiap instrument terdiri sepuluh bilah. Gong Kebyar bagi masyarakat Bali sudah tidak asing lagi, karena hamper seluruh desa maupun banjar yang ada di Bali memiliki satu perangkat/barungan Gong Kebyar. Oleh karenanya gong kebyar menjadi satu barungan gamelan tergolong baru jika dibandingkan dengan jenis-jenis yang ada saat ini seperti : Gamelan Gambang, Gong Gede, Slonding, Semara Pegulingan dan masih banyak yang lainnya. Di Bali ada dua macam bentuk perangkat dan gaya utama gamelan gong kebyar yaitu gamelan gong kebyar Bali Utara dan gamelan gong kebyar Bali Selatan. Kedua gamelan gong kebyar ini perbedaanya terletak pada :
• Tungguhan gangsa, Bali Utara bentuk bilah penjain dan dipacek sedangkan Bali Selatan menggunakan bentuk bilah kolorusuk dan digantung.
• Gamelan Bali Utara kedengarannya lebih besar dari suara gamelan Bali Selatan, meskipun dalam patutan yang sama.
Dalam perkembangannya gong kebyar munculah istilah gaya Bali Utara dan gaya Bali Selatan, meskipun batasan istilah ini juga masih belum jelas. Sebagai daerah atau Kabupaten yang termasuk daerah Bali Utara hanyalah Kabupaten Buleleng. Sedangkan Kabupaten Badung, Tabanan, dan lain mengambil gaya Bali Selatan. Disamping itu penggunaan tungguhan gong kebyar di masing-masing daerah sebelumnya memang selalu berbeda karena disesuaikan dengan kebutuhan maupun fungsinya.
Fungsi Gong Kebyar
Sebagaimana kita ketahui lewat literature dan rekaman telah tampak bahwa Gong Kebyar itu telah berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi. Sebagai pembaharu maksudnya adalah lewat gong kebyar para seniman kita telah berhasil menciptakan gending-gending baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada. Sedangkan sebagai pelanjut tradisi maksudnya adalah gong kebyar telah mampu mempertahankan eksistensi reporter gamelan lainnya melalui transformasi dan adatasi. Seperti apa yang telah diuraikan di atas bahwa gong kebyar memiliki fungsi mengiringi tari kekebyaran dan drama.
Barungan Gong Kebyar bisa diklasifikasikan menjadi 3 :
1. Utama = Yang besar dan lengkap
2. Madya = Yang semi lengkap
3. Nista = Yang sederhana

 

MANFAAT MUSIK DALAM MEDIA PENDIDIKAN

Senin, Juni 30th, 2014

 

MANFAAT MUSIK DALAM MEDIA PENDIDIKAN

Pemanfaatan musik sebagai media pembelajaran yang bisa membuat pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Musik dapat menyeimbanngkan kecerdasan intelektual dan emosional sehingga akan memberikan hasil yang baik bagi siswa. Relaksasi yang diiringi dengan musik membuat pikiran selalu siap dan mampu untuk lebih berkonsentrasi dalam menerima pelajaran. Musik yang paling membantu dalam pembelajaran adalah musik barok. Musik barok menggunakan ketukan-ketukan yang khas dan pola-pola yang secara otomatis menyinkronkan tubuh dan pikiran siswa. Musik klasik yang dikatakan juga mampu untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri atau disebut dengan kecerdasan intelektual dan emosional. Siswa yang memperoleh pendidikan musik sejak dini, dewasa nanti akan menjadi manusia yang memiliki pemikiran logis, cerdas, dan kreatif. Karena musik dapat merangsang kecerdasaan, kecerdasan tersebut yaitu : Musik dapat merangsang fungsi otak artinya musik memberikan rangsangan pertumbuhan fungsi-fungsi ingatan untuk belajar, berbahasa, mendengar dan berbicara, serta analisis, intelek dan merangsang pertumbuhan pada ingatan. Merangsang otak secara fisk disini bukan berarti musik yang memperbaiki kondisi fisik otak akan tetapi kondisi fisik otak yang lebih baik memungkinkan seseorang belajar musik.  Meningkatkan fungsi kognitif artinya musik memungkinkan untuk berfikir, mengingat, menganalisis, belajar dan secara umun melakukan aktivitas mental yang lebih tinggi.

Merangsang proses asosiatif artinya musik dapat menjadi perangsang yang dapat membangkitkan siswa untuk mengingat kembali pengalaman emosial pada masa kanak-kanak.  Merangsang rekognitif artinya dengan musik, saraf indera pendengaran mengirim sinyal ke otak untuk mengenali kembali alunan musik tersebut.  Musik memperluas gudang ingatan artinya musik mampu untuk membangkitkan individu untuk memanggil kembali data lainnya karena adanya proses asosiatif. Merangsang perkembangan bahasa artinya music sering digunakan untuk membantu siswa supaya lebih mampu belajar berbahasa. Merangsang pikiran ritmis artinya music koordinasi gerak dengan ritme, belajar dan memahami musik merupakan suatu proses belajar memahami irama. Jenis musik yang baik digunakan untuk media pembelajaran seperti yang telah dipaparkan sedikit diatas adalah jenis musik barok. Menurut penemuan Dr. Lozanov musik yang paling membantu untuk media pembelajaran adalah musik barok seperti Bach, Handel, Pachelbel, dan Vivaldi. Pengaruh musik barok tidak terbatas bagi manusia. Untuk memasukan informasi, jangan menggunakan musik yang mengandung kata-kata, gunakan musik sesuai dengan kebutuhan. Untuk pemasukan informasi, gunakan musik dengan tempo 55-70 bit per menit. Untuk brain stroming diskusi atau tugas yang menggunakan output gunakan musik yang lebih aktif 100-149 bit per menit. Selain itu ada jenis musik yang lain yang dapat membantu dalam proses pembelajaran : Musik klasik merangsang kompleksitas bagian otak. Selain itu musik klasik juga mampu untuk menyeimbangkan antara otak kanan dengan otok kiri atau biasa disebut kecerdasan intelektual dan emosional siswa. Seperti musik karya Mozart Nature Sound Music, merupakan bentuk integratif musik klasik dengan suara-suara alam. Seperti komposisi musik barok disertai dengan latar belakang suara ombak lautan atau gemercik air Dengan menggunakan musik yang khusus, maka kita dapat mengerjakan pekerjaan yang melelahkan, pekerjaan yang berat menjadi rileks dan tetap berkonsentrasi sehingga pekerjaan yang berat akan menjadi lebih ringan. Manfaat penggunaan music untuk membantu pembelajaraan yaitu :  Musik akan membuat siswa rileks dan tidak setres yang akan menghambat proses pembelajaran.  Merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir siswa sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Membantu kreativitas dengan membawa otak pada gelombang tertentu.

Merangsang minat baca, keterampilan motorik dan perbendaharaan kata. Sangat efektif untuk proses pembelajaran yang melibatkan pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar. Untuk menciptakan suasana yang mendukung proses belajar, otak perlu pendapat rangsangan yang sesuai, sehingga otak dapat dengan mudah menerap informasi dan mengerti informasi dan mengembangkan keterampilan berfikir. Manfaat musik sebenarnya tergantung pada cara kita menggunakannya, kapan dan apa saja jenis musiknya. Berikut penggunaan musik dalam proses pembelajaran : Musik digunakan sebagai pembukaan sehingga pada waktu yang sesuai akan sangat membantu mempengaruhi perhatian siswa di awal proses pembelajaran. Musik digunakan sebagai pembatas waktu, contohnya jika guru memberikan tugas kepada siswa, maka guru dapat membatasi waktu untuk mengerjakan tugas sampai selesai musik tersebut. Musik digunakan untuk membantu diskusi, saat melakukan diskusi mainkan musik sebagai latar belakang. Peran musik disini adalah untuk menciptakan atmosfir yang mendukung proses diskusi. Musik digunakan untuk membangkitkan semangat dan energi, saat suasana kelas agak menurun siswa sudah mulai mengantuk, bosan, atau letih mainkan musik dengan tempo yang tinggi sambil melakukan gerak badan atau brain gym. Musik untuk penutup, jika ada musik pembukaan maka harus ada musik penutup. Musik ini dimainkan saat siswa telah selesai belajar dan bersiap untuk pulang sehingga pada saat pulang siswa dapat pulang dengan senang dan gembira. Perbedaan belajar dengan menggunakan musik dengan belajar tanpa musik : Tanpa musik Denyut nadi dan tekanan darah meningkat sehingga otak menjadi tegang sulit untuk menerima materi pelajaran. Gelombang otak semakin cepat sehingga akan mengakibatkan person yang sudah disampaikan ke otak akan cepat hilang dan tidak tersimpan pada longtherm memory. Menggunakan musik Denyut nadi dan tekanan darah rendah sehingga otak menjadi relaks dan mudah untuk menerima pelajaran. Gelombang otak melambat sehingga siswa akan menyimpan semua materi yang telah disampaikan ke longtherm memory. Pendidikan musik merupakan sebuah disiplin ilmu yang tidak terlalu baru sebagai bagian dari disiplin psikologi dan musikologi. Tetapi di Indonesia pendidikan musik masih dirasa sebagai disiplin ilmu yang masih baru. Walaupun demikian, penelitian-penelitian mengenai pendidikan musik ataupun penelitian mengenai musik implikasinya terhadap pendidikan, telah banyak dihasilkan. Hal ini merupakan sebuah gambaran kepedulian dan konsistensi para pendidik musik yang sedang tumbuh pada konsep holistik tentang musik, tidak hanya aspek motorik dan afeksi saja tetapi juga aspek kognisi. Pokok bahasan yang akan diluas pada artikel ini merupakan pengantar secara garis besar kepada pembaca mengenai manfaat-manfaat pendidikan musik bagi siswa yang telah banyak diteliti oleh para pendidik musik. Karena dari pengalaman penulis di daerah, banyak siswa termasuk gurunya yang kurang memahami manfaat dari pendidikan musik, pendidikan musik tidak perlu dianggap serius, sehingga dari kurangnya pemahaman tersebut proses pengajaran musik menjadi seadanya saja. Sebagai akibatnya siswa yang nantinya akan menjadi individu-individu masyarakat kritis menjadi kurang menghargai pelajaran musik, akhirnya menjadi masyarakat yang kurang kritis terhadap kesenian.

Suber :

http://itto-yuliandra.blogspot.com/2011/08/fungsi-musik-untuk-pendidikan.html http://rumahpendidikan67.blogspot.com/2013/02/manfaat-musik-dalam-media-pendidikan.html

 

BANJAR ADAT SABA

Senin, Maret 31st, 2014

BANJAR ADAT SABA

 

·        Sejarah Desa Saba

Pada jaman Kerajaan, tersebutlah sebuah yang bernama hutan RENGKED. Tempat itu di huni oleh sekelompok orang yang terdiri dari 18, yang mana saat itu menjadi pimpinannya adalah I RENGKED. Sebenarnya hutan Rengked itu merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Blahbatuh. Namu hutan itu di kuasai oleh Kerajaan Sukawati yang bernama Dewa Anom Kalang. Dewa Anom Kalang merupakan putra dari Dewa Agung Jambe. Karena hutan Rengked merupakan jajahan Kerajaan Sukawati ,I Gusti Ngurah Jelantik yang menjadi raja pada saat itu di Kerajaan Blahbatuh merasa kecewa karena kekuasaannya di kuasai oleh Raja Sukawati. Berkali-kali Raja Blahbatuh bersama prajuritnya menyerang raja sukawati, ingin merebut kekuasaannya kembali. Tetapi berkali-kali pula Raja Blahbatuh itu menemui kegagalan. Karena pada saat ini kedudukan Raja Sukawati sangatlah kuat.

Melihat kedudukan Raja Sukawati yang sangat kuat, maka Raja Blahbatuh memerintahkan I Gusti Gede Padang dari Desa Bone untuk menyerang Kerajaan Sukawati. I Gusti Gede Padang ini adalah putra dari I Gusti Gede Angkatan. I Gusti Gede Padang bersama I Rengked bersatu melawan Raja Sukawati. Akhirnya Raja Sukawati itu dapat di kalahkan maka menyerahlah Raja Sukawati. Dan hutan Rengked itu kembali menjadi wilayah Kerajaan Blahbatuh. Dan hak I Dewa Anom Kalang berupa keris yang di kuasai oleh I Gusti Gede Padang. Keris yang di dapatkan itu lalu di beri nama keris Pusaka Rengked, pusaka itu di dapatkan pada waktu merebut hutan Rengked, pusaka Rengked tersebut masih disimpan sampai sekarang. Pada saat itu pula hutan Rengked itu dig anti namanya menjadi Toh Jiwa, karena tempat yang di rebut itu berdasarkan atas pertaruhan jiwa. Setelah keadaan cukup aman dan tidak terjadinya pertumpahan darah lagi antara Blahbatuh dan Sukawati, seluruh raja-raja di Bali berkunjung ke Toh Jiwa untuk menyaksikan upacara kemenangan Raja Blahbatuh melawan Raja Sukawati.

Jumlah penduduk yang dulu berjumlah 18 orang itu di anggap sedikit sekali, maka I Gusti Gede Padang berusaha memperbanyak  jumlah penduduk Toh Jiwa tersebut. Diambil tindakan oleh I Gusti Gede Padang dengan menghubungi seluruh raja-raja yang ada di seluruh Bali. Barang siapa pada jaman Kerajaan tersebut di anggap bersalah di kenai hukuman mati maka orang tersebut di minta  dan di bawa ke Toh Jiwa untuk memperbanyak penduduk Toh Jiwa. Oleh sebab itu penduduk Toh Jiwa menjadi banyak orang-orang yang bersalah bertemu di Toh Jiwa dan akhirnya tempat pertemuan itu dig anti lagi namanya menjadi PESABAAN di samping itu lama kelamaan Pesabaan itu menjadi SABA. Sampai sekarang Para Agung datang ke Saba untuk membicarakan suatu masalah. Tujuan di samping itu pula adalah untul menyaksikan kemajuan kesenian yang ada di Desa Saba. Salah satu kesenian yang sangat menonjol adalah Legong Karaton Saba di samping kemajuan seni tabuh.

 

 

·        Uraian Umum Mengenai Desa Saba

Letak Desa Saba ini adalah tepat di sebelah selatan ibukota Kecamatan Blahbatuh. Yang merupakan pintu gerbang Desa Saba ini di sebelah utara adalah Dusun Banjar Blangsinga. Desa Saba ini merupakan Desa pantai mempunyai luas yang sebanyak 659,11 Ha. Membentang dari  utara keselatan, ketinggian Desa Saba ini kira-kira 0-250 meter dari permukaan air laut. Pengguaan tanah di Desa Saba ini pada umumnya adalah merupakan lahan pertanian yang subur. Sedikit adanya lahan yang terlantar. Penyuluhan dari Pemerintah lahan pertanian ini telah diiasi oleh tanaman yang produktif. Adapun tanaman yang telah di tanam itu adalah : kelapa, cengkeh, pisang, jeruk dan sebagainya.

Salah satu Desa Adat yang ada di Desa Saba ini yang paling banyak menanggung Pura selain Pura Khayangan Tiga adalah Desa Adat Saba. Desa Adat Saba ini di dukung oleh sebanyak 253 KK, dengan jumlah penduduknya sebanyak 1609 jiwa. Adapun Pura-pura yang menjadi tanggungannya adalah :

1.      Pura Buda Kliwon

2.      Pura Purnama

3.      Pura Tumpek

4.      Pura Segara

5.      Pura sidempati

6.      Pura sukaluwih

 

·        Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Desa Saba ini adalah Desa yang agraris oleh sebab itu mata pencaharian penduduknya pada umumnya bertani. Namun di samping itu pekerjaan lainnya yang merupakan mata pencaharian yang tidak kalah pentingnya dari bertani kini bukan lagi menjadi hal yang baru bagi mereka. Telah banyak penduduk beralih dari bidang pertanian menuju bidang yang lainnya.

·        Kegiatan di Desa Saba

Gotong royong adalah merupakan hal yang sudah biasa di lakukan di Desa Saba ini. Saling asah, saling asuh, saling asih sampai saat ini masih mewarnai kehidupan di Desa Adat Saba ini. Gotong royong merupakan salah satu sarana yang paling ampuh untuk dapat melaksanakan pembangunan.

Organisasi Banjar adalah merupakan pengimpun usaha kegotong royongan masyarakat yang ada di Desa Saba ini. Setelah mendapatkan intuksi dari kepala Dusun yang merupakan komando dari masyarakat itu maka masyarakat dengan beramai-ramai bergotong royong membenahi/membersihkan Desanya. Demikian pula halnya seperti Subak. Subak adalah organisasi yang turun tenurun dalam pengaturan masalah perairan khususnya dan pertanian umumnya di Bali. Hal ini telah lembaga dapat teroganisir dengan baik.

 

 

Halo dunia!

Rabu, Maret 5th, 2014

Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!