hardikasurya
Blog

Pulau bali telah terkenal ke seluruh pelosok dunia. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh faktor keindahan alamnya, tetapi lebih dari itu bali banyak menarikperhatian dunia karena seni budayanya. Bali pulau yang penuh kebahagiaan dimana musik, tari, dan drama tidak hanya dicintai oleh semua orang, tatapi merupakan suatu yang memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Seni budaya bali yang ditandai oleh kebudayaan hindu, merupakan warisan budaya yang unik, di dalamnya terdapat perpaduan antara unsur kebudayaan bali kuno ( bali aga ) dengan kebudayaan hindu yang datang dari india melalui jawa ( jawa timur ) diduga masuknya hindu dari jawa ke bali yakni antara abad ke X sampai abad ke XVI. Didalam seni budaya ini selain faktor seni tari, seni bangunan, seni ukir, seni lukis, dan lain sebagainya. Salah satunya adalah kesenian Arja, kesenian tarian arja dan gamelan arja merupakan suatu aspek penting dari kesenian bali karena tarian arja dan gamelan arja adalah kesenian yang diwariskan sudah cukup lama oleh seniman bali.

Sesuai dengan bentuk Arja yang lebih mengutamakan tembang dan melodrama, maka music yang mengiringi arja juga sangat lirih, sehingga tembang itu sangat jelas dapat didengar oleh panikmatnya. Gamelan arja di sebut gamelan geguntangan dan gamelan itu terdiri dari alat-alat sebagai berikut :

  • 2 (dua) buah kendang kekrumpungan lanang dan wadon
  • 1 (satu) buah guntang kecil, pembawa mat
  • 1 (satu) tungguh gong berbilah, sebagai finalis lagu ( gending )
  • Kajar (tawa-tawa)
  • Klenang
  • Seperangkat suling, ( dari suling kecil sampai suling besar )
  • Kecek ( ceng-ceng kecil )
  • Rebab
  • Rebana, pembantu guntang kempur
  • Curing, sejenis gender untuk pembawa melodi pantunan.

Adapun jenis tabuh yang ada dalam gamelan geguntangan yaitu :

  1. Tabuh pereren, yaitu tabuh pembukaan yang sering lagunya diambil dari lagu-lagu pegambuhan seperti : pengecet sekar eled, tetamburan, janger, dan lain-lainnya.
  2. Tabuh pengiring igel pepeson, yaitu biasanya dusesuaikan dengan tembang-tembangnya yang dipakai, seperti pangkur, diiringi dengan batel, adri diiringi dengan tabuh adri, dan lain-lainnya.
  3. Tabuh pengiring drama ( pegunem, lengkara,) dan lain-lain.

Adapun laras yang dipakai gamelan geguntangan ialah: laras Slendro dan Pelog, sesuai dengan tembang yang dipergunakan. Masalah laras hanya terdapat pada suling, karena suling satu-satunya instrument yang fix melody di dalam arja. Kemudian menyusul curing dengan laras pelog.

DIKUTIP DARI BUKU : PENGANTAR KARAWITAN BALI

OLEH : I WAYAN DIBIA, S.S.T.

PROYEK PENINGKATAN / PENGEMBANGAN ASTI DENPASAR 1977/1978



Gamelan ialah sebuah orkestra bali yang terdiri dari bermacam-macam instrument seperti gong, kempur, reong, trompong, ceng-ceng, kendang, suling, dan rebab yang mempunyai laras slendro dan pelog. Menurut deskripsi yang termuat dalam lontar prakempa bahwa di bali terdapat 26 jenis perangkat gamelan, dan perangkat gamelan yang dibicarakan dalam konteks tulisan ini adalah gamelan Gong Kebyar. Sebuah barungan yang yang terdiri dari 30-40 buah instrumen dan kebanyakan instrumennya berupa alat-alat perkusif ( dipukul) dan menggunakan laras pelog. Menurut permainannya, gamelan gong kenyar terdiri dari instrument-instrumen yang dipukul, ditiup, digesek, dan dipetik.

Mengikuti klarifikasi di atas, tiap-tiap kelompok instrument itu memiliki teknik permainan yang berbeda. Teknik-teknik tersebut menyebabkan setiap kelompok instrumen memiliki bunyi dan warna nada yang berlainan.   Istilah permainan dalam gamelan gong kebyar disebut gegebug, atau sering disebut pada permainan gamelan bali ialah ubit-ubitan. Dalam gamelan gong kebyar sampai saat ini baru dijumpai hanya satu jenis instrument yang bunyinya ditimbulkan akibat suatu tiupan. Instrument itu dinamakan Suling atau Seruling. Suling bali memiliki bermacam-macam ukuran dari yang terkecil sampai yang paling besar. Seperti yang dibahas mengenai gamelan gong kebyar berikut dengan teknik yang disebut ubit-ubitan, kiranya perlu diawali dengan pembahasah secara terotis, bahwa gamelan sebagai seni pertunjukan memiliki tiga aspek yang penting yaitu : aspek ide ( gagasan, bobot, atau isi ) aspek bentuk, ( komposis, notasi, dan reportair ). Dan aspek penampilan, ( keharmonisan antara ide dan bentuk ).

DIKUTIP DARI BUKU : UBIT-UBITAN SEBUAH TEKNIK PERMAINAN GAMELAN BALI, OLEH                 I MADE BANDEM / 1991.


Apr
13.

Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!



Powered by Wordpress
Theme © 2005 - 2009 FrederikM.de
BlueMod is a modification of the blueblog_DE Theme by Oliver Wunder