Gambelan pelegongan adalah barungan atau sebuah gambelan yang dipergunakan untuk mengiringi tari legong keratin atau andir. Perangkat gambelan ini merupakan perkembangan dari gambelan gambuh dan gambelan semar pegulingan. Gambelan ini mempergunakan lima nada yang patetnya serupa dengan patet selisir pada gambelan gambuh. Gambelan pelegongan tidak menggunakan terompong dan kedudukan terompong digant dengan gender lambat.
Adapun instrumentasinya terdiri dari gender lambat, gender barangan, gangsa jongkok, gangsa gantung, penyacah, jublag, jegogan, kempul, kenong, kelenang, suling, rebab, cengceng kecil, gentora, dan kendang kecil yang disebut kendang krumpungan.
Sedangkan lagu-lagunya meliputi: lasem, semarandana, kuntul, kuntir, candrakanta, gonteng jawa, dan lain-lainnya.
Istilah gambelan di Bali mempunyai istilah ganda, dapat diartikan lebih dari satu maksud. Definisi penulis ingin mencoba untuk menyusu alternative tentang pengertian gambelan yang dikupas dari segi etimologi atau arti kata. Ditinjau dari etimologi kata gambelan berasal dari kata gambel mendapat akhiran an yang berarti pegang atau kuasai seperti misalnya : ngambel jagat (memegang atau menguasai suatu wilayah atau daerah). Jadi gambelan disini dapat beararti penguasaan terhadap nada dari berbagai unsure alat instrument yang dibentuk menjadi satu kelompok yang disebut barungan.
Gambelan bisa berarti sekelompok alat instrument barungan seperti misalnya barungan gong kebyar, barunga angklung, barungan gong gede, dan lain-lainnya.
Gambelan dapat berarti hasil tatabuhan, gending, atau lagu seperti misalnya : gambelan baris, gambelan sisia, gambelan penasar, dan lain-lainnya, walaupun istilah gambelan tersebut diatas mempunyai artian yang berbeda-beda namun satu dengan yang lainnya tak dapat dipisahkan, karena hal ini merupakn factor yang menentukan keberhasilan sesuatu tetabuhan ( lagu yang dihidangkan).
Dalam hal ini penulis akan membahas lebih banyak pengertian gambelan yang berarti sekelompok instrument atau barungan music tradisisonal yang bagian terbesar alat perkusinya dari perunggu, besi, bambu yang dapat mengihidangkan lagu ( gending) dalam karawitan yang berlaras pelog dan selendro.
Drs. M.Soeharto dalam bukunya yang berjudul kamus music Indonesia memberikan definisi bahwa gambelan adalah nama umum dari berbagai kelompok alat musik tradisional khususnya di pulau jawa dan bali yang bagian terbesar alat perkusinya dari perunggu atau kadang-kadang dari besi.
Ki Sindoesawarno dalam bukunya ilmu karawitan jilid 1 mengatakan gambelan itu adalah nama keseluruhan alat bunyi-bunyian, alat itu punya nama sendiri-sendiri tapi alat itu semua sebagai suatu kesatuan.
Jadi gambelan yang penulis maksudkan dalam hal ini adalah sejumlah atau sekelompok alat instrument barungan misalnya : barungan gong gede , barungan semar pegulingan, barungan pelegongan dan lain-lainnya.
Pelegongan berasal dari kata legong mendapat awalan pe dan akhiran an. Dr. I Made Bandem dalam bukunya yang berjudul ensiklopedi tari bali menyebutkan kata legong adalah suatu tarian yang dilakukan oleh dua atau tiga orang gadis, seorang diantaranya berperan sebagai condong yang nantinya akan menyerahkan kipas kepada penari berikutnya bapak Drs. I Ketut Rota menjelaskan kata pelegongan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan legong, menurut dugaan kata legong sebagai sebuah kata bahasa bali ( bahasa nusantara yang berasal dari sebuah akar kata leg menggambarkan arti kata yang luas dan elastis yang dikombinasikan dengan kata gong yang mengandung kata gambelan.
NARA SUMBER
Buku Gamlean Pelegongan , Di Banjar Binoh,
Oleh I wayan Suweca , Akademi Seni Tari Indonesia Tahun 1983, pada halaman 1-4