Sejarah tari cak

April 11th, 2018

Tari Kecak adalah Tarian Bali yang unik dan populer bagi turis di pulau Dewata Bali.Tari dinyanyikan oleh para penari tari kecak dianggap mirip dengan suara monyet, maka turis mancanegara menyebut tari kecak Bali ini sebagai “Monkey Dance”. Tersebutlah nama Wayan Limbak yang menciptakan tarian ini pada tahun 1930-an. Tahun 1930 Limbak sudah mempopulerkan tarian ini ke manca Negara dibantu oleh pelukis asal Jerman Walter Spies.

Istilah nama kecak sendiri diduga berasal dari suara tarian ini sendiri, yaitu “kecak, kecak, cak, cak, cak,cak”. Suara yang terdengar aneh tapi unik ,harmonis irama bunyi ini diucapkan sepanjang pertunjukan tari kecak, dengan diselingi ucapan dengan aksen tertentu dalam tarian kecak ini,dimana ritme irama harmonis bunyi nyanyian para penari tari kecak ini menimbulkan  suasana magis . Pada Tari kecak ,penari kecak tidak menggunakan alat musik lain ,tapi hanya menggunakan kincringan  yang berbunyi pada kaki para penari kecak.

Tari Kecak disebut juga sebagai tari “Cak” atau tari api (Fire Dance) merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari “Lakon Pewayangan” seperti Rama Sinta dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAAH TARI KECAK

            Tari kecak adalah pertunjukan seni khas bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan di mainkan terutama seseorang laki – laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh puluhan orang bahkan  lebih. Penari laki – laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar dengan melakukan komunikasi terhadap roh gaib. Tari Kecak biasanya disebut sebagai tari “Cak” atau tari api (Fire Dance) yang merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari “Lakon Pewayangan” seperti Rama Sita. Bentuk – bentuk “Sakral” dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.

 

2.2 PERKEMBANGAN KECAK

            Tari kecak di Bali mengalami terus mengalami perubahan dan perkembangan sejak tahun 1970-an. Perkembangan yang bisa dilihat adalah dari segi cerita dan pementasan. Dari segi cerita untuk pementasan tidak hanya berpatokan pada satu bagian dari Ramayana tapi juga bagian bagian cerita yang lain dari Ramayana.

Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona,Gianyar namun juga desa-desa yang lain di Bali mulai mengembangkan tari kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjar. Kegiatan kegiatan seperti festival tari Kecak juga sering dilaksanakan di Bali baik oleh pemerintah atau pun oleh sekolah seni yang ada di Bali. Serta dari jumlah penari terbanyak yang pernah dipentaskan dalam tari kecak tercatat pada tahun 1979 dimana melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu dipentaskan kecak dengan mengambil cerita dari Mahabarata. Namun rekor ini dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5000 penari pada tanggal 29 September 2006, di Tanah.

 

2.3 FUNGSI TARI KECAK

                Tari sebagai upacara fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. Tari sebagai sarana hiburan
salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan

Tari sebagai sarana pertunjukkan tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Tari sebagai sarana pendidikan tari yang digunakan untuk sarana pendidikan dengan mengajarkan di sekolah – sekolah formal.

2.4 KEUNIKAN TARI KECAK

            Tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya  memadukan seni dari suara – suara mulut atau teriakan – teriakan seperti “cak cak ke cak cak ke” sehingga tari ini disebut tari kecak. Tari kecak di Bali terus mengalami perubahan dan perkembangan sejak tahun 1970-an. Perkembangan yang bisa dilihat adalah dari segi cerita dan pementasan. Dari segi cerita untuk pementasan tidak hanya berpatokan pada satu bagian dari Ramayana tapi juga bagian bagian cerita yang lain dari Ramayana.

Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya ditemui di satu tempat seperti Desa Bona, Gianyar namun juga desa desa yang lain di Bali mulai mengembangkan tari kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak dimana anggotanya biasanya para anggota banjar. Kegiatan kegiatan seperti festival tari Kecak juga sering dilaksanakan di Bali baik oleh pemerintah atau pun oleh sekolah seni yang ada di Bali. Serta dari jumlah penari terbanyak yang pernah dipentaskan dalam tari kecak tercatat pada tahun 1979 dimana melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu dipentaskan kecak dengan mengambil cerita dari Mahabarata. Namun rekor ini dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5000 penari pada tanggal 29 September 2006, di Tanah Lot, Tabanan, Bali.

 

2.5 CIRI KHAS TARI KECAK

            Ciri khas tari kecak adalah harmonisasi suara dan gerak yang ditampilkan puluhan penarinya dan semuanya itu dilakukan bahkan tanpa adanya seseorang yang bertugas sebagai pemberi komando. Tentu tidak mudah mengharmonisasikan suara dan gerak sekian puluh orang untuk menjadi sebuah rangkaian tari bernuansa magis tersebut. Inilah salah satu keunggulan Bali, selain memiliki pesona keindahan alam yang menjadikannya dinobatkan sebagai Pulau Dewata, Bali juga mampu mengolah dan mengemas seni budayanya menjadi sebuah sajian atau atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan.

 

2.6 CERITA TARI KECAK

            Karena akal jahat Dewi Kakayi ( ibu tiri ) Sri Rama, putra mahkota yang syah dari kerajaan Ayodya di asingkan dari istana ayah andanya Sang Prabu Dasarata. Dengan di temani adik laki lakinya ( Laksamana ) serta istrinya ( Dewi Sinta ) yang setia, Sri Rama pergi ke hutan Dadanka. Pada saat mereka berada di hutan, mereka di ketahui oleh Prabu Dasamuka (Rahwana) seorang raja yang lalim, dan Rahwana terpikat oleh kecantikan Dewi Sita , ia lalu membuat upaya untuk menculik Sita, dan ia di bantu oleh patihnya Marica. Denga kesaktian raksasa Marica menjelma menjadi seekor kijang emas yang cantik dan lincah. Dengan demikian merekapun berhasil memisahkan Sita dan Rama dan Laksamana. Rahwana lalu menggunakan kesempatan ini untuk menculik Dewi Sita dan membawanya kabur ke Alengka Pura. Denganmengdakan tipuan ini maka Rama dan Laksamana berusaha menolong Sita dari cekraman raja yang kejam itu, Atas bantuan bala tentara kera di bawah panglima Hanoman maka mereka berhasil mengalahkan bala raksasa Rahwana yang di pimpin oleh Meganada, oleh putranya sendiri. Akhirnya Rama berhasil merebut kembali istrinya dengan selamat.

 

 

Perkembangan joged di zaman sekarang

April 11th, 2018

 

  Kesenian Joged Bumbung tidak lagi asing di mata masyarakat Bali, bahkan kesenian Joged Bumbung pada jaman sekarang sebagai ajang bergengsi dan persaingan yang sangat ketat. Hal ini bisa di lihat dari seke – seke joged yang ada di Bali dari dulu sampai sekarang berlomba – lomba menampilkan gagasan/ide yang baru terhadap gambelan maupun tarian joged sepertihalnya memakai kendang sunda/kendang jawa yang dulunya hanya memakai kendang Bali saja, ada yang memakai angklung bambu/angklung kocok, ada juga yang memakai alat musik barat yaitu key bordt dll. Begitu juga penariya berlomba – lomba menampilkan goyangan – goyangan yang menarik perhatian penonton untuk mengibing.

Joged Bumbung yang di jaman sekarang ini banyak berubah atau menyalihi atauran dari pakem – pakem joged yang sudah ada. Pakem sebenarnya tidak menunjukan hal yang porno maupun gerakan yang erotis. Tiarian Joged Bumbung ini memiliki gerakan yang lincah dan dinamis serta di bawakan dengan penuh improvisasi dari penari. Tetapi sayangnya ada beberapa penari mulai menyalahi aturan berjoged dari goyangan yang egolanya hanya kiri dan kanan menjadi ke depan dan ke belakang. Gerakan erotis juga di tambahkan dan membuat penonton ikut berfantasi yang bukan – bukan. Setiap tarian joged biasanya memang selalu ada adegan paibing-ibingan, yaitu tari bermesraan.

saat paibing-ibingan ini yang kemudian disalah gunakan oleh penonton untuk menggoda nakalnya si penari. Tentunya penari akan melukan gerakan erotisnya dengan pasangannya, dan tentunya ini sangat menyalahi pakem joged bumbung adalah bentuk tarian yang partisipatif. Mengajak penonton menari bersama murni sebagai hiburan, agar semua orang ikut larut dalam irama riang Joged Bumbung.

Pada saat ini, kesenian juga sangat di pengaruhi oleh media-media social lainnya. Hal seperti inilah yang menyebabkan kesenian jogeg bumbung ini terlihat tidak bagus di mata publik, di karenakan tidak semua masyarakat publik yang senang dengan perubahan seperti ini.

Menurut kami Joged Bumbung akan tetap menjadi tari pergaulan di mata masyarakat Bali maupun luar bali. Namun unsur-unsur pornograpi inilah yang sangat sulit dihilangkan, karena sebagian besar anak-anak muda serta masyarakat laki-laki yang lebih dominan senang menikmati pertunjukan seperti joged buang tersebut. Dan hal inipun menurut kami akan terus berlanjut. Di karenakan permintaan dari pengupah yang membayar joged tersebut, jika tarian joged tersebut tidak menampilkan gerakan yang erotis maka semakin sedikit upah dari joged tersebut. Menurut pandangan saya sendiri, cukup sulit untuk mengembalikan tarian jogeg yang dulu egolnya hanya ke kiri dan ke kanan dan sekarang menjadi ke depan dan ke belakang. Karna di jaman sekarang msayarakat laki-laki kususnya lebih suka menikmati tarian joged yang berbau porno.

Saya juga melihat peranan teknologi yang sangat mempengaruhi kesenian ini, dalam dokumentasi tentunya yang di beberkan. Mereka dengan sengaja mempublikasi tarian joged bumbung yang berbau porno ini tanpa memandang akibat yang datang. Hal inilah yang membuat kesenian tari jogeg bumbung ini sangat berbeda dari jaman dulu hingga sekarang.

sejarah kerajaan makasar

April 11th, 2018

kerajaan Makassar berdiri pada abad ke-16 Masehi yang awalnya terdiri atas dua kerajaan yaitu  kerajaan Gowa dan Tallo, Kemudian  keduanya  bersatu dibawah pimpinan raja Gowa yaitu Daeng Manrabba. Setelah menganut agama islam Ia bergelar Sultan Alauddin. Sedangkan Raja Tallo sendiri yaitu Karaeng Mattoaya yang bergelar Sultan Abdullah, Bersatunya kedua kerajaan ini bersamaan dengan tersebarnya agama Islam di Sulawesi Selatan.
Awalnya Upaya penyebaran agama Islam dari Jawa ke Makassar tidak banyak membawa hasil.  Demikian pula usaha Sultan Baabullah dari Ternate yang mendorong penguasa Gowa-Tallo agar

 

memeluk agama Islam.  Islam

 

baru dapat berpijak kuat di Makassar berkat upaya Datok Ribandang dari Minangkabau.

 

 

 

Pada tahun 1650, Penguasa Gowa dan Tallo memeluk agama Islam.  Dalam perjalanannya kerajaan masing- masing, dua kerajaan bersaudara ini dilanda peperangan bertahun-tahun. Hingga kemudian pada masa Gowa dipimpin Raja Gowa X, Kerajaan Tallo mengalami kekalahan.  Kedua kerajaan kembar itu pun menjadi satu kerajaan dengan kesepakatan “Rua Karaeng se’re ata” (dua raja, seorang hamba).  Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo ini akhirnya meleburkan Pusat pemerintahan dari Kerajaan Makassar terletak di Sombaopu.

 

Letak kerajaan Makassar sangat strategis karena berada di jalur lalu lintas pelayaran antara Malak dan Maluku. Letaknya yang sangat strategis itu menarik minat para pedagang untuk singgah di pelabuhan Sombaopu. Dalam waktu singkat, Makassar berkembang menjadi salah satu Bandar penting di wilayah timur Indonesia, Perkembangan pesat kerajaan Makassar tidak terlepas dari raja-raja yang pernah memerintahnya, yaitu seperti berikut ini:

 

1.Raja Alauddin

Dalam abad ke-17 M agama Islam berkembang cukup pesat di Sulawesi Selatan. Raja Makassar yang pertama memluk Islam bernama Raja Alauddin yang memerintah Makassar dari tahun 1561-1638 M. dibawah pemerintahannya, Kerajaan Makassar mulai terjun dalam dunia perdagangan (dunia maritim) perkembangan ini menyebabkan meningkatnya kesejahteraan kerajaan Makassar. Tetapi sewafatnya raja Alauddin, keadaan pemerintahan kerajaan tidak dapat diketahui dengan pasti.

 

  1. Sultan Hasanuddin

 

Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, kerajaan Makassar mencapai masa kejayaannya. Dalam waktu yang cukup singkat Kerajaan Makassra telah berhasil menguasai seluruh wilayah Sulawesi Selatan. Cita-cita Sultan Hasanuddin untuk menguasai sepenuhnya jalur perdagangan nusantara mendorong perlyasan kekuasaanya ke kepulauan Nusa Tenggara seperti Sumbawa dan sebagaian Flores. Dengan demikian seluruh aktifitas kerajaan Makassar. Keadaan seperti itu ditentang oleh Belanda yang memilikidaerah terhalang oleh kekuasaan kerajaan Makassar. Pertentangan antara Makassar dan Belanda sering minumbulkan peperangan. Keberanaian Sultan Hasanudin untuk memporak porandakan pasukan Belanda di Maluku, mengakibatkan Belanda semakin terdesak. Atas keberaniannya, Belanda memberi julukan kepada sultan Hassanudin dengan sebutan ”Ayam Jantan dari Timur”.

 

 

Dalam upaya menguasai Kerajaan Makassar, Belanda menjalin hubungan dengan Raja Bone, yaitu Arung Palaka. Dengan bantuan Arung Palaka, pasukan Belanda berhasil mendesak Kerajaan Makassar dan menguasai ibukota kerajaan.

 

 

3.Mapasomba

 

Setelah Sultan Hasanuddin turun tahta, ia digantikan oleh putranya yang bernama Mapasomba. Sultan Hasanuddin sangat berharap agara Mapasomba dapat bekerja sama dengan Belanda. Tujuannya agar kerajaan Makassar dapat bertahan. Ternya Mapasomba jauh lebih keras daripada Ayahnyasehingga Belanda mengerahkan pasukan besar-besaran untuk menghadapi Mapasomba. Pasukan Mapasomba berhasil dihancurkan dan ia tidak diketahui nasibnya. Dengan kemenangan itu, Belanda berkuasa sepenuhnya atas Kerajaan Makassar.

 

 

Kehidupan Sosial masyarakat kerajaan Makassar diwarnai oleh ajaran agama Islam. Mayoritas masyarakat Makassar beragama Islam sampai sekarang. Dwi tunggal Sultan Alauddin dan Sultan Abdullah sangat giat mengislamkan rakyatnya. Mereka memperluas daerah kekuasaannya tidak hanya pada pulau sekitarnya, tetapi juga sampai bagian Timur kepulauan Nusa Tenggara. Mereka juga berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dengan berpegang teguh pada keyakinan bahwa Tuhan menciptakan lautan untuk semua hamba Nya.

 

Kerajaan Makassar yang terletak di barat daya Sulawesi itu sangat strategis. Karena terletak ditengah jalur perdagangan antara Maluku dan Malaka. Kerajaan itu kemudian berkembang pesat menjadi pusat perdagangan. Kegiatan perekonomian masyarakat Makassar bertumpu pada perdagangan dan pelayaran. Terlebih lagi masyarakat Sulawesi terkenal sebagai pelaut ulung dan pemberani dalam mengarungi samudera.

 

Berkembangnya Makassar sebagai pusat perdagangan di wilayah timur Indonesia mengakibatkan banyak pedagang asing seperti portugis, Inggris, dan Denmark berdagang di Makassar. Dengan kapal jenis pinisi dan lambo, pedagang Makassar memegang peranan penting dalam perdagangan di Indonesia, Guna mengatur pelayaran dan perdagangan dalam wilayahnya, kerajaan Makassar menyusun hukum perniagaan yang disebut Ade Allopiloping Bicaranna Pabbahi’e.

 

Karena kerajaan Makassar bersifat maritime maka kebudayaannya dipengaruhi oleh keadaan tersebut, seperti pembuat alat penangkap ikan dan kapal pinisi. Sampai sekarang kapal pinisi dari Sulawesi Selatan masih menjadi salah satu kebanggan bangsa Indonesia. Disamping itu, masyarakat kerajaan Makassar juga mengembangkan seni sastra, yaitu kitab Lontara.

 

Mereka juga mengembangkan kebudayaan lainnya, seperti seni bangunan dan seni suara. Namun, sayang karya itu tidak banyak diketahui karena kurangnya peninggalan yang sampai kepada kita.

sejarah tari panyembrahma

April 11th, 2018

1.Pengertian Tari Panyembrama

Panyembramaa Adalah Tari Tradisional Bali Yang Dipentaskan oleh penari – penari wanita secara berkelompok. Dirancang sedemikian rupa baik Lirik mata, senyum, keceriaan dari setiap gadis yang membawakan tarian ini sehingga seirama dengan musik, atau gamelan, hentakan kaki,  gemulai tangan, kelembutan jari jemari, gerakan tubuh serta goyangan pinggulnya membuat nilai tambah dari keramahan dibandingkan dengan tarian Bali lainnya dalam hal penyambutan.

Di Bali, selain digunakan sebagai tari penyambutan, tari ini juga sering dipentaskan dalam upacara agama hindu di pura sebagai tari pelengkap persembahan sebelum tari sanghyang atau rejang.Gamelan yang digunakan dalam tarian ini adalah gong kebyar dan dalam pentas menggunakan pakaian adat Bali.
2.Lukisan Tari Panyembrama Larik kata Panyembrama

bermakna penyambutan, dimana hal tersebut terangkum pada gerak tari ini yang melukiskan keramahan serta penghormatan. Serpih-serpih kembang yang ditaburkan ke hadapan para tamu adalah ungkapan selamat datang. Tari ini tercipta awal tahun tujuh puluhan oleh seniman I Nyoman Kaler (Alm).
3.Sejarah

Tari Panyembrama (asal kata sambrama yang berarti sambutan) merupakan tari tradisional bali yang sering ditampilkan dalam menyambut tamu, yang biasanya tamu istimewa. Namun, awalnya Tari Panyembrama merupakan tari pelengkap persembahan sebelum Tari Sanghyang atau Rejang yang dipentaskan dalam upacara di Pura bagi umat Hindu. Tarian ini diciptakan oleh maestro tari I Nyoman Kaler (alm) dengan penata tabuh oleh I Wayan Bratha (alm) pada awal tahun 70-an dan ditampilkan pertama kali pada tahun 1971 pada Perayaan Pandan.Bentuk tarian ini    telah diajarkan di sekolah tari Bali, dan digunakan di tempat ibadah pada upacara keagamaan

4.Tata Busana Tari Panyembrama

1.Tapih  : Paling pertama digunakan, warnanya kuning dipakai sampai di bawah mata kaki.

2.Kamen : Warna hijau, digunakan setelah  tapih dipakai di bawah lutut,  1 tapak dari bawah lutut.

3.Sabuk Prada : Di gunakan dengan  cara dililitkan pada tubuh penari sampai di dada

4.Selendang : Warna kuning, dipakai dililitkan pada dada

  •                           Di kepala:
  •       1. Bunga Emas : Di pakai di kepala
  •       2.Cemara
  •       3.Bunga Imitasi warna merah
  •       4.Rambut di sasak

Properti

  1. Bokor
  2. Canang

 

5.Iringan Tari Panyembrama

Tari ini diiringi oleh musik tradisional Gong Kebyar dengan struktur iringan Pengawit, Pepeson, Pengawak, Pengecet, dan Pekaad. Pengawití adalah bagian awal dari sebuah iringan tari sebagai pembuka sebelum penari memasuki panggung. Kemudian, penari biasanya keluar pada bagian Pepeson. Bagian Pengawak adalah bagian inti dari suatu iringan tabuh. Pada bagian inilah penari menarikan ide utama dari tari tersebut. Selanjutnya, tempo iringan dinaikan pada bagian Pengecet, yang menandakan sebuah tarian akan selesai. Pada akhir iringan, yaitu bagian Pekaad, tarian telah selesai dan penari meninggalkan panggung.

Definisi Gamelan Pelegongan

April 11th, 2018

Gambelan pelegongan adalah barungan atau sebuah gambelan yang dipergunakan untuk mengiringi tari legong keratin atau andir. Perangkat gambelan ini merupakan perkembangan dari gambelan gambuh dan gambelan semar pegulingan. Gambelan ini mempergunakan lima nada yang patetnya serupa dengan patet selisir pada gambelan gambuh. Gambelan pelegongan tidak menggunakan terompong dan kedudukan terompong digant dengan gender lambat.

Adapun instrumentasinya terdiri dari gender lambat, gender barangan, gangsa jongkok, gangsa gantung, penyacah, jublag, jegogan, kempul, kenong, kelenang, suling, rebab, cengceng kecil, gentora, dan kendang kecil yang disebut kendang krumpungan.

Sedangkan lagu-lagunya meliputi: lasem, semarandana, kuntul, kuntir, candrakanta, gonteng jawa, dan lain-lainnya.

Istilah gambelan di Bali mempunyai istilah ganda, dapat diartikan lebih dari satu maksud. Definisi penulis ingin mencoba untuk menyusu alternative tentang pengertian gambelan yang dikupas dari segi etimologi atau arti kata. Ditinjau dari etimologi kata gambelan berasal dari kata gambel mendapat akhiran an yang berarti pegang atau kuasai seperti misalnya : ngambel jagat (memegang atau menguasai suatu wilayah atau daerah). Jadi gambelan disini dapat beararti penguasaan terhadap nada dari berbagai unsure alat instrument yang dibentuk menjadi satu kelompok yang disebut barungan.

Gambelan bisa berarti sekelompok alat instrument barungan seperti misalnya barungan gong kebyar, barunga angklung, barungan gong gede, dan lain-lainnya.

Gambelan dapat berarti hasil tatabuhan, gending, atau lagu seperti misalnya : gambelan baris, gambelan sisia, gambelan penasar, dan lain-lainnya, walaupun istilah gambelan tersebut diatas mempunyai artian yang berbeda-beda namun satu dengan yang lainnya tak dapat dipisahkan, karena hal ini merupakn factor yang menentukan keberhasilan sesuatu tetabuhan ( lagu yang dihidangkan).

Dalam hal ini penulis akan membahas lebih banyak pengertian gambelan yang berarti sekelompok instrument atau barungan music tradisisonal yang bagian terbesar alat perkusinya dari perunggu, besi, bambu yang dapat mengihidangkan lagu ( gending) dalam karawitan yang berlaras pelog dan selendro.

Drs. M.Soeharto dalam bukunya yang berjudul kamus music Indonesia memberikan definisi bahwa gambelan adalah nama umum dari berbagai kelompok alat musik tradisional khususnya di pulau jawa dan bali yang bagian terbesar alat perkusinya dari perunggu atau kadang-kadang dari besi.

Ki Sindoesawarno dalam bukunya ilmu karawitan jilid 1 mengatakan gambelan itu adalah nama keseluruhan alat bunyi-bunyian, alat itu punya nama sendiri-sendiri tapi alat itu semua sebagai suatu kesatuan.

Jadi gambelan yang penulis maksudkan dalam hal ini adalah sejumlah atau sekelompok alat instrument barungan misalnya : barungan gong gede , barungan semar pegulingan, barungan pelegongan dan lain-lainnya.

Pelegongan berasal dari kata legong mendapat awalan pe dan akhiran an. Dr. I Made Bandem dalam bukunya yang berjudul ensiklopedi tari bali menyebutkan kata legong adalah suatu tarian yang dilakukan oleh dua atau tiga orang gadis, seorang diantaranya berperan sebagai condong yang nantinya akan menyerahkan kipas kepada penari berikutnya bapak Drs. I Ketut Rota menjelaskan kata pelegongan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan legong, menurut dugaan kata legong sebagai sebuah kata bahasa bali ( bahasa nusantara yang berasal dari sebuah akar kata leg menggambarkan arti kata yang luas dan elastis yang dikombinasikan dengan kata gong yang mengandung kata gambelan.

 

NARA SUMBER

 

  Buku Gamlean Pelegongan , Di Banjar Binoh,

 Oleh I wayan Suweca , Akademi Seni Tari Indonesia Tahun 1983, pada halaman 1-4