Sejarah Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

Dari periode ke periode, sejak masa awal kemerdekaan, pemerintah, lewat Departemen Pekerjaan Umum, memang terus jalankan usaha pengembangan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan.

Sejarah pengembangan air minum dan penyehatan lingkungan di negeri ini dimulai pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Pada kala itu, prasarana air minum dan sanitasi dibangun lebih sebagai bisnis untuk memberi tambahan layanan pada warga Belanda dan kaum bangsawan. Pengembangan prasarana drainase seperti pembangunan banjir kanal dikerjakan pemerintah penjajah itu gara-gara pengaruh yang dapat ditimbulkan, andaikan banjir misalnya, skalanya luas.

Di masa pemerintahan Belanda lah, kami punya modal basic untuk mengembangkan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan. Pemerintah kala itu membangun sejumlah instalasi air minum perpipaan. Sistem pengolahan limbah terpadu pun udah dikenal pada masa itu. Peninggalan instalasi air minum itu pada kala ini menjadi aset bagi banyak PDAM di semua Indonesia. Konsep perpipaan didalam perihal penyehatan lingkungan ini yang kemudian dikembangkan pada th. Sembilan puluhan, seperti Yogyakarta Urban Developmen Project , Surakarta Urban Developmen Project, Bandung Urban Developmen Project, Cirebon Urban Developmen Project, Banjarmasin Urban Developmen Project , PDAM Kota samarinda dan lain-lain.

Di masa pasca-kemerdekaan, kebijakan pemerintah di bidang air minum hanya sekedar di ibukota provinsi. Maklum, situasi keuangan negara usai revolusi fisik memang sangat minim. Pengembangan pertumbuhan fisik prasarana air minum memang tidak menonjol, jika sanggup membangun instalasi air minum di Pejompongan, Jakarta. Di masa ini juga gagasan tentang barangkali bidang air minum ditangani perusahaan negara, sama Perusahaan Listrik Negara (PLN) pernah terlontar. Ini menandakan kepedulian pemerintah pada kala itu pada bidang air minum sangat tinggi.

Arah pencapaian ketersediaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman sampai capai persentase layanan optimal oleh pemerintah tetap dikerjakan secara serius. Namun, kudu diakui, setelah sebagian dasawarsa, kini, kebijakan-kebikakan tersebut, sanggup dirasakan tidak pas andaikan melihat implikasi-implikasinya.

Melalui bermacam loan dari sebagian instansi keuangan internasional dan kerja sama bilateral, terutama bersama dengan Perancis dan Belanda, pengembangan infrastruktur air minum terus dilakukan. Di bidang sanitasi, Indonesia banyak bekerja sama bersama dengan Pemerintah Jepang.

Indonesia pernah capai titik puncak pembangunan di bidang air minum, yakni pada kala Indonesia mengalami booming minyak pada awal 1980-an. Di masa ini kebijakan pengembangan air minum di sejumlah ibukota kecamatan atau yang dikenal bersama dengan program IKK sebagai usaha terobosan untuk tidak menunda pemenuhan kebutuhan air minum di kawasan yang tidak terlayani sistem perpipaan—karena letaknya yang jauh dari ibukota kabupaten atau kota. Di masa ini Pemerintah pusat banyak buat persiapan embrio PDAM berwujud Badan Penyelenggaraan Air Minum di bermacam daerah.

Kini, di masa reformasi, penyelenggaraan air bersih udah berada di pundak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang merupakan badan bisnis punya Pemda

Sumber : https://pdamkotasamarinda.co.id/

Comments are closed.