MAKEPUNG DI DESA JAMBRANA
Makepung adalah tradisi bali sama seperti karapan sapi hanya saja makepu menggunakan hewan kerbau. Mekepu berasal dari kabupaten jembrana, bali. Makepung artinya berkejar-kejaran inspirasinya muncul dari kegiatan tahapan proses pengolahan tanah sawah yaitu tahap melumatkan tanah menjadi lumpur dengan memakai Bajak Lampit Slau. Saat ini mekepung di jadikan ajang perlombaan yang menarik. Berbeda dengan dulu saat ini pakaian joki makepung sudah berubah hanya menggunakan kaos berkerah lengan panjang, pengikat kepala dan celana panjang. Sistem pertandingan makepung sangatlah unik berbeda dengan karapan sapi yang di mainkan di lapangan yang datar. Makepung di mainkan di jalanan yang datar dan lebar yang relatif hanya muat 1 makepung. Sistem pertandingan makepung adalah apabila makepung yang di depan bisa menjaga jarak 10 meter dari makepung yang di belakang maka makepung depanlah yang menang dan apabila mekepung yang di depan tidak bisa menjaga jarak 10 meter dari makepung yang di belakang maka makepung belakanglah yang menang. Pesan moral yang dapat di ambil dari tradisi makepung adalah kerja keras, keberanian, dan kerjasama.
.SEJARAH MAKEPUNG
Atraksi Mekepung di sawah ini berkembang sekitar tahun 1930 dan Sais-
nya berpakain ala prajurit Kerajaan di Bali zaman dulu yaitu memakai destar, selendang, selempod, celana panjang tanpa alas kaki dan dipinggang terselip sebilah pedang yang memakai sarung poleng (warna hitam putih). Makepung dibagi menjadi 2 wilayah (blok) yaitu blok barat(hijau), blok timur (merah). Mekepung juga berarti kejar-kejaran, inspirasi berasal dari kegiatan petani pengolahan sawah mereka sebelum mereka menanam benih padi yang bajak lahan basah ke dalam lumpur dengan menggunakan bajak tradisional.Bajak ditarik oleh dua ekor kerbau, kerbau mengenakan alat dekoratif seperti lonceng kayu, sehingga ketika kerbau berjalan menarik bajak akan terdengar suara seperti musik.asal usul dari tradisi makepung ini tidak menggunakan sapi, karena sapi merupakan hewan yang disucikan oleh masyarakat Hindu Bali, maka mereka memilih menggunakan kerbau sebagai hewan pekerja dan tunggangan. Tradisi makepung ini sangat populer di Jembaran, di bagian barat Pulau Bali.
MAKANA MAKEPUNG
1.Mekepung sebagai salah satu tradisi khas dan kegemaran masyarakat Kabupaten Jembrana sampai saat ini.
2.Aset pariwisata yang setrategis dan potensial untuk dilestarikan dan dikembangkan, karena daya tarik dan keunikannya yang tiada duanya di Bali dan bahkan di tingkat nasional dan internasional. serta sebagai ajang promosi Pariwisata Kabupaten Jembrana pada khususnya dan Bali pada umumnya
3.Pelaksanaan lomba mekepung juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap sektor lain seperti pertanian dan peternakan, karena dengan adanya tradisi Mekepung, terbukti mampu mencegah terjadinya alih fungsi lahan pertanian, dan di sisi lain masyarakat merasa terpacu untuk memelihara karbau secara intensif guna bisa ikut berpartisipasi dalam lomba mekepung yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun.
MAKEPUNG DI JEMBRANA
Makepung adalah tradisi bali sama seperti karapan sapi hanya saja makepu menggunakan hewan kerbau. Mekepu berasal dari kabupaten jembrana, bali. Makepung artinya berkejar-kejaran inspirasinya muncul dari kegiatan tahapan proses pengolahan tanah sawah yaitu tahap melumatkan tanah menjadi lumpur dengan memakai Bajak Lampit Slau. Saat ini mekepung di jadikan ajang perlombaan yang menarik. Berbeda dengan dulu saat ini pakaian joki makepung sudah berubah hanya menggunakan kaos berkerah lengan panjang, pengikat kepala dan celana panjang. Sistem pertandingan makepung sangatlah unik berbeda dengan karapan sapi yang di mainkan di lapangan yang datar. Makepung di mainkan di jalanan yang datar dan lebar yang relatif hanya muat 1 makepung. Sistem pertandingan makepung adalah apabila makepung yang di depan bisa menjaga jarak 10 meter dari makepung yang di belakang maka makepung depanlah yang menang dan apabila mekepung yang di depan tidak bisa menjaga jarak 10 meter dari makepung yang di belakang maka makepung belakanglah yang menang. Pesan moral yang dapat di ambil dari tradisi makepung adalah kerja keras, keberanian, dan kerjasama.
.SEJARAH MAKEPUNG
Atraksi Mekepung di sawah ini berkembang sekitar tahun 1930 dan Sais-
nya berpakain ala prajurit Kerajaan di Bali zaman dulu yaitu memakai destar, selendang, selempod, celana panjang tanpa alas kaki dan dipinggang terselip sebilah pedang yang memakai sarung poleng (warna hitam putih). Makepung dibagi menjadi 2 wilayah (blok) yaitu blok barat(hijau), blok timur (merah). Mekepung juga berarti kejar-kejaran, inspirasi berasal dari kegiatan petani pengolahan sawah mereka sebelum mereka menanam benih padi yang bajak lahan basah ke dalam lumpur dengan menggunakan bajak tradisional.Bajak ditarik oleh dua ekor kerbau, kerbau mengenakan alat dekoratif seperti lonceng kayu, sehingga ketika kerbau berjalan menarik bajak akan terdengar suara seperti musik.asal usul dari tradisi makepung ini tidak menggunakan sapi, karena sapi merupakan hewan yang disucikan oleh masyarakat Hindu Bali, maka mereka memilih menggunakan kerbau sebagai hewan pekerja dan tunggangan. Tradisi makepung ini sangat populer di Jembaran, di bagian barat Pulau Bali.