Sejarah Gamelan Gender Wayang Desa Sading

  • Sejarah Gambelan Gender Wayang Kuno di Sading

Sejarah dari Gambelan Gender Wayang Kuno ini tidak diketahui secara pasti karena menurut narasumber yang saya wawancarai mengatakan bahwa gender tersebut merupakan warisan dari nenek moyangnya yang terdahulu.  Dulunya tungguh dari gender wayang ini hanya terbuat  dari bambu dan seiring berjalannya waktu tungguh gender tersebut tidak dapat dipergunakan lagi karena berbahan bambu yang mudah lapuk dan tidak tahan lama. Dan sekarang pun tungguh dari gender wayang tersebut sudah diperbaiki dengan berbahan kayu . Bilah dari gender wayang ini tidak pernah diganti dari dahulu melainkan hanya dilaras saja, dan sampai saat bilah gender tersebut masih dalam keadaan baik.

 

  •  Pemilik Gambelan

I Ketut Artama adalah pemilik gender wayang kuno saat ini, dari kecil beliau sudah gemar memainkan gambelan gender wayang. Beliau diajarkan bermain gender oleh orang tuanya. Generasi yang terdahulu pemilik gender wayang ini sebelum I ketut Artama yang sekarang adalah Pekak Cik, Pekak Sudik, Pekak Sukari dan Nyoman Senter.

  • Aktivitas Sekaa

Aktivitas yang sering dilakukan oleh  sekaa Gender Wayang yang terdapat di Desa Sading yaitu meliputi ngaturang ngayah pada hari Tumpek Wayang, mengiringi upacara Manusa Yadnya seperti upacara potong gigi, otonan dan lain-lain, begitu juga mengiringi upacara pengabenan. Selain disekitar desa Sading, sekaa ini juga pernah ngaturang ngayah di Angantaka, Kapal, Lukluk, Sempidi, Peguyangan, Petang, & Darmasaba.

  • Proses Latihan

Proses latihan juga perlu dilakukan guna memantapkan gending – gending yang sudah dikuasai ataupun mencari gending baru untuk dipelajari. Latihan dilakukan setiap 2 minggu sekali.

  • Event Yang Pernah Diikuti

            Pada tahun 90-an pernah mengikuti festival wayang yang bertempat di Sibang, dan disitulah mendapat juara 1 dan setelah itu diadakanlah festival gender wayang tingkat kabupaten yang dilaksanakan di Art Centre. Pada waktu itu sekaa gender ini mewakili kabupaten Badung dan disana juga mendapatkan juara 1.

  • Pembina Sekaa

            Pembina dari sekaa gender pada saat ini yaitu I Ketut Artama dan adapun nama dari penabuhnya yaitu :

  • Ni Wayan Sri Juniarti ( anak dari I Ketut Artama )
  • Kadek Putri Septiani ( anak dari I Ketut Artama )
  • Ni Wayan Ririn
  • Ni Wayan Nita

 

Demikian yang saya dapat jelaskan diatas mengenai sejarah Gambelan Gender Wayang Kuno yang terdapat di Sading dan apabila terdapat kesalahan atau kurang padatnya informasi yang didapat dari hasil penelitian yang saya buat, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dan akhir kata saya ucapkan terima kasih.

 

Komentar ditutup.