This post was written by andikasindu on Mei 7, 2019
Posted Under: Tak Berkategori
Pada hari raya pengerupukan yang jatuh pada tahun Caka 1941 saya dan teman-teman saya melaksanakan upacara mebuu-buu atau mengarak ogoh-ogoh di mana di hari raya ini orang Bali mempercayai bahwa ogoh-ogoh adalah melambangkan sifat butakala atau roh jahat pada saat malam hari raya pengerupukan ogoh-ogoh di arak dan setelah itu di bakar sebagai tanda bahwa Bhutan kala telah di lebur dan sudah kembali ke alamnya lagi
