Pembuatan Gambelan Bali
Gamelan merupakan salah satu diantara begitu banyaknya seni adiluhung dalam budaya Bali. Tidak hanya dalam budaya Bali, seni instrumen musik yang makin digemari di luar negeri ini juga lahir dan berkembang dalam tradisi jawa dan Sunda. Meski makin digemari, namun belum banyak orang yang mengetahui bagaimana orang-orang terdahulu membuat gamelan. Proses pembuatan gamelan ternyata tidak semudah yang dibayangkan, karena harus melewati berbagai tahapan yang rumit.
Dalam proses pembuatan gamelan, setidaknya terdapat lima tahap yang harus dilalui. Kelima tahap tersebut antara lain, tahap melebur campuran, mencetak, menempa, dan melakukan pemeriksaan terakhir atau yang biasa disebut dengan proses membabar. Setelah membabar, ada satu proses penting lagi yang harus dilakukan untuk menghasilkan satu set gamelan yang sempurna, yaitu proses menyesuaikan tangga nada.
Dalam proses melebur, seorang pengrajin gamelan akan mempersiapkan kowi, yaitu wadah sejenis mangkuk yang terbuat dari tanah liat. Dalam proses ini, dipersiapkan perapian yang dilengkapi dengan alat pemanas untuk menghasilkan panas yang maksimal. Kowi tersebut kemudian diisi dengan logam dan campuran lainnya, seperti tembaga emas dan atau perak untuk menghasilkan warna lempeng dan suara yang bagus.
Setelah bahan dasar pembuatan gamelan sudah jadi, tahap berikutnya adalah mencetak. Dalam tahap mencetak, bahan dasar logam dilebur kembali untuk dicetak menjadi bentuk bilah atau bulat..
Alat musik gamelan yang sudah dicetak kemudian masuk ke tahap menempa atau membentuk untuk menghasilkan bentuk yang sempurna. Tahap menempa merupakan tahap yang paling rumit dalam proses pembuatan gamelan. Dalam tahap ini, pengerjaan dilakukan oleh orang yang benar-benar memahami seluk-beluk gamelan, mengingat proses menempa tidak dilakukan sembarangan, melainkan menggunakan berbagai teknik memukul menggunakan palu pemukul yang beraneka macam.
Gamelan yang sudah ditempa kemudian diperiksa kembali pada tahap membabar. Pada tahapan ini jika masih terdapat kecacatan pada bentuk akan diperbaiki kembali. Setelah tahap membabar, secara fisik alat musik gamelan yang dibuat sudah selesai, namun belum secara fungsi. Oleh karena itu dibutuhkan satu tahapan lagi untuk menghasilkan gamelan dengan fisik dan fungsi yang sempurna, tahap tersebut
adalah menyesuaikan tangga nada.
Setelah disesuaikan dengan tangga nada, bilah dan bulatan siap dipasang pada pelawah. Pada tahap inilah pembuatan berbagai alat instrumen gamelan telah selesai secara fisik maupun fungsinya., melengkapi pembuatan gamelan dengan berbagai ritual, seperti menentukan hari baik dan menyediakan sesajian. Hal tersebut tentu untuk menghasilkan gamelan yang tidak hanya sempurna secara fisik dan fungsi, namun juga sempurna secara filosofis.
Halo dunia!
Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!