Keberadaan Gong Luang Di Desa Kesiman

April 26th, 2014

KEBERADAAN GONG LUANG DI DESA KESIMAN

download (1)Gong Luang terdiri dari 2 suku kata yaitu Gong dan Luang. Kata “Gong” mengacu pada nama salah satu instrument gamelan tradisional Bali yang terbuat dari bahan perunggu bentuknya bulat seperti nakara, memiliki moncol pada sentralnya dan moncol itulah yang biasanya dipukul. Ukuran gong ini paling besar di antara barungannya ( unitnya ). Fungsinya dalam barungan adalah sebagai finalis lagu. Di Bali pada umumnya setiap Gamelan yang akan dipergunakan ( dipentaskan ) didahului dengan sebuah haturan sesaji.Tujuannya adalah agar kekuatan yang berstana di dalam gamelan tersebut merestui sehingga pada gilirannya pertunjukan akan mencapai sukses. Demikian pula yang dilakukan terhadap gamelan Gong Luang.

Di Bali setiap peninggalan benda seni selalu menyimpan sejarah tersendiri. Begitu pula dengan sejarah keberadaan Gong Luang yang menurut Prasasti Purana Pura menyebutkan gamelan ini sudah ada sejak zaman kerajaan Udayana. Selain itu, Prasasti Pura Kedaton dan Prasasti  Abasan, Bajarangkan  Klungkung  juga menyebutkan serta memaparkan detail dari gamelan Gong Luang. Gong Luang atau biasa disebut Gong Saron oleh masyarakat Banjar Kedaton  merupakan satu-satunya gamelan Gong Luang yang ada di Desa Kesiman Petilan Kecamatan Denpasar Timur. I Wayan Turun  yang merupakan salah satu penabuh dan sesepuh gamelan Gong Luang di Banjar Kedaton menyebutkan  bahwa  keberadaan Gong Luang ini berawal dari adanya lomba desa tingkat provinsi pada tahun 1987. Banjar Kedaton pun ditunjuk untuk membuat prosesi upacara Pitra Yadnya atau Memukur, yang dimana upacara Memukur ini harus diiringi dengan  gamelan Gong Luang. Sedangkan pada saat itu banjar Kedaton belum memiliki seperangkat barungan Gamelan Gong Luang. Warga banjar lalu mengadakan rapat dengan penglingsir Puri Pemayun Kesiman dan sepakat untuk meminjam Gambelan Timbung  yang sekarang berada di rumah Bapak Ebuh di Gelogor. Gamelan Timbung yang terbuat dari bambu ini pun dimanfaatkan sebagai pengganti Gong Luang untuk mengiringi upacara memukur pada saat lomba desa tersebut. Gamelan Gong Luang adalah barungan gamelan Bali yang berlaraskan pelog 7 nada dipergunakan untuk mengiringi upacara Pitra Yadnya atau Memukur. Laras 7 nada yang dipergunakan dalam Gamelan Gong Luang dapat dibagi menjadi 7 patet lagi yaitu :· Patet Panji Cenik·, Patet Panji Gede·, Patet Wargasari·, Patet Mayura Cenik· ,Patet Panji Miring· ,Patet Kartika.

 Instrumen-instrumen Dalam Barungan Gong Luang

Adapun instrumen-intrumen yang ada dalam barungan gamelan Gong Luang Banjar sebagai berikut:

  • 1 tungguh gangsa jongkok besar ( 7 bilah )
  • 1 tungguh gangsa jongkok kecil ( 7 bilah )
  • 1 tungguh saron bambu ( 8 bilah )
  • 1 tungguh reong ukuran besar ( 8 pencon )
  • 1 tungguh reong ukuran kecil ( 8 pencon )
  • 2 buah jegogan ( 7 bilah )
  • 2 buah jublag atau calung ( 7 bilah )
  • 1 buah kendang cedugan
  • 6 buah ceng-ceng kopyak
  • 1 buah ceng-ceng ricik atau kecek
  • 1 buah gong
  • 1 buah kempul
  • 1 buah kajar

Jadi dalam memainkan gamelan Gong Luang diperlukan kurang lebih 20 orang penabuh gamelan.

Teknik Permainan pada Gamelan Gong Luang

Teknik atau gegebug dalam gamelan bali merupakan suatu hal yang pokok, Gegebug atau teknik permainan bukan hanya sekedar keterampilan memukul dan menutup bilah gamelan, tetapi mempunyai konotasi yang lebih dalam dari pada itu. Gegebug mempunyai kaitan erat dengan orkestrasi danmenurut prakempa (sebuah lontar gamelan Bali) bahwa hampir setiap instrument memiliki teknik tersendiri dan mengandung aspek „‟physical behavior‟‟ dari instrumen tersebut. Sifat fisik dari instrumen-instrumen yang terdapat dalam gamelan memberi keindahan masing-masing pada penikmatnya. Teknik memainkan gamelan Gong Luang sangat khas dan unik yang tidak didominasi oleh teknik kotekan-kotekan. Teknik permainan Gong Luang juga merupakan sumber dari teknik permainan gamelan Bali lainnya. Dalam gamelan Gong Kebyar, teknik tersebut ditransformasikan dengan istilah ‟‟leluwangan‟‟.

Pada Bagian Lagu :

Trompong berfungsi sebagai pemurba lagu : mengatur serta memimpin jalannya lagu. Tugasnya memberikan petunjuk mekanisme suatu lagu, bekerja sama dengan kendang untuk mengatur irama. Instrumen lainnya seperti Riyong, Gangsa Pamade, Kantil dan Jublag berfungsi sebagai pemangku lagu serta ikut mengiringi jalannya lagu. Tugasnya dapat  tandamengisi peluang – peluang diantara melodi berupa pola – pola, motif – motif sesuai dengan teknik pukulan masing – masing.

Pada Bagian Irama :

Kendang berfungsi sebagai pemurba irama : mengatur serta memimpin jalannya irama. Tugasnya memberi aksen serta petunjuk di dalam mengatur mekanisme tetabuhan, juga bertugas untuk memulai serta menghentikan tetabuhan. Kempur dan Jegog berfungsi sebagai pemangku  masingirama yakni ikut mengiringi tetabuhan. Tugasnya untuk memberikan sekat ( pemenggalan lagu ) serta menentukan bagian – bagian tetabuhan. Gong berfungsi sebagai pemangku irama : mengikuti serta mengiringi jalannya irama. Tugasnya untuk mengakhiri ftase –frase lagu dan tanda final sebuah lagu.

Tugas dan fungsi masing – masing instrument seperti yang disebutkan di atas tidaklah mutlak demikian. Peluang – peluang kreativitas Sang Pencipta ( Penggarap ) tetap terbuka sesuai dengan persepsi, obsesi dan wawasannya untuk menangkap perkembangan – perkembangan. Pada umumnya perubahan – perubahan tersebut. Baik berupa penambahan maupun pengurangan berkisar pada : Instrumen Karawitan,Bentuk Gending,Teknik Pukulan.

Gending-gending Gong Luang

  • Gending Lilit Panji Alit
  •  Gending Lilit Nyora
  • Gending Lilit Warga Sari
  • Gending Lilit Panji Cinada
  • Gending Lilit Panji Demung
  • Gending Sih Miring

Yang dimana gending – gending tersebut masih dipergunakan oleh sekaa Gong Luang banjar Kedaton Kesiman sampai sekarang. Sekaa ini sekarang beranggotakan 25 orang dan mempunyai sistem kepengurusan yang diganti setiap 2 tahun sekali. Dr. Made Bandem, dalam bukunya yang berjudul “ Ensiklopedi Musik Bali” mengatakan bahwa  bentuk gamelan Gong Luang serupa dengan Gamelan Gong Kebyar,dimana Gong Luang hanya  terdiri dari tiga belas atau lima belas instrumen, sedangkan Gong Kebyar memakai dua  puluh lima sampai tiga puluh instrumen.

sumber informan :: I Wayan Arik Wirawan,umur 23 tahun, pekerjaan Seniman.

 

Comments are closed.