PKM-M 2009 “Ngayah Wayang Lemah dalam Upacara Dewa Yadnya di Desa Sukawati, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar”

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

NGAYAH PEMENTASAN WAYANG LEMAH DALAM UPACARA DEWA YADNYA DI DESA SUKAWATI, KECAMATA SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR

BIDANG KEGIATAN :

PKM-M

Diusulkan oleh :

I Bagus Wijna Bratanatyam       NIM.200703001      Angkatan Tahun 2007

I Made Gede Kariyasa               NIM.200803007      Angkatan Tahun 2008

Ade Dedi Purwanta                   NIM.200903001      Angkatan Tahun 2009

INSTITUT SENI INDONESIA

DENPASAR

2009

1. Judul Kegiatan                                :  NGAYAH PEMENTASAN WAYANG LEMAH DALAM UPACARA DEWA YADNYA DI DESA SUKAWATI, KECAMATAN SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR

2. Bidang Kegiatan                             :  PKM-M

3. Bidang Ilmu                                    :  Humaniora

4. Ketua Pelaksana/penulis Utama

a. Nama Lengkap                    :  I Bagus Wijna Bratanatyam

b. NIM                                    :  200703001

c. Fakultas/ Jurusan                 :  Seni Pertunjukan / Seni Pedalangan

d. Institut                                :  Institut Seni Indonesia Denpasar

e. Alamat Rumah/ HP                         :  Br. Babakan, Sukawati,Gianyar/

081805513763

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar   : Dru Hendro, S.Sen., M.si

b. NIP                                     : 196407211994031002

c. Alamat Rumah dan HP       : Perum Griya Asri 22, Br. Lateng, Sibang

Kaja, Abiansemal, Badung/08179704492

6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti                                                : Rp. 10.000.000,00

b. Sumber lain                         : –

7. Jangka Waktu Pelaksanaan             : 6 bulan

Denpasar, 22 Oktober 2009

Menyetujui

Ketua Jurusan Pedalangan                              Ketua Pelaksana Kegiatan

I Dewa Ketut Wicaksana, S.SP, M.Hum I Bagus Wijna Bratanatyam

NIP.131878137                                              NIM.200703001

Pembantu Rektor III                                       Dosen Pendamping

Drs. I Made Subrata, M.si Dru Hendro, S.Sen., M.si

NIP. 1950211980031002                               NIP. 196407211994031002

A. JUDUL PROGRAM

NGAYAH PEMENTASAN WAYANG LEMAH DALAM UPACARA DEWA YADNYA DI DESA SUKAWATI, KECAMATAN. SUKAWATI, KABUPATEN GIANYAR

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Di Bali aktifitas berkesenian terus berjalan tiada henti, lebih-lebih dalam kehidupan keagamaan, seni adalah sebuah persembahan, Bahkan tak ada ritual agama Hindu di pulau ini yang dianggap sempurna tanpa greget dan penampilan nilai-nilai seni. Prof. Dr. I Made Bandem, seorang pakar seni pertunjukan Bali, sampai menyimpulkan bahwasanya tak ada upacara agama yang selesai dan dianggap sempurna tanpa kehadiran tari-tarian, bunyi gamelan, pengkisahan dalam teater wayang, dan kumandang kidung atau kekawin. Begitu menyatunya agama dan seni sering membuat orang luar Bali kagum sekaligus “bingung” menyaksikan gemuruh pementasan seni di tengah reliusitas upacara agama. Kesenian Bali pada dasarnya adalah seni keagamaan. Berdasarkan sebuah seminar Listibya pada tahun 1972, kesenian Bali di golongkan menjadi seni wali, bebali, dan balih-balihan.

Salah satu kesenian yang sering tampil dalam upacara agama hindu adalah wayang lemah. Wayang Lemah pada umumnya dipentaskan siang hari, wayang ini dipentaskan tanpa kelir atau layar dan lampu belencong Dalam memainkan wayangnya, dalang menyandarkan wayang-wayangya benang tukelan (seutas benang tukelan) sepanjang sekitar satu setengah meteryang diikat pada kayu dadap di tancapkan pada batang pisang di kedua sisi dalang. Gamelan pengiringya adalah gender wayang yang berlaras selendro(lima nada).

Wayan Kawen, seorang pengamat wayang lemah menyebutkan : Wayang Lemah adalah salah satu wayang dari tiga macam wayang yang disakralkan di Bali. Tiga wayang dimaksud adalah Wayang Sapu Leger, Wayang Sudamala dan Wayang Lemah. Ketiga wayang itu mempunyai persamaan fungsi yaitu : ngruat. Diantaranya wayang Sapuh Leger lah yang paling angker dan paling berat, baik bagi Ki Dalang maupun bagi yang berkepentingan, sedangkan fungsinya khusus untuk ngruat orang yang dilahirkan pada wuku wayang. Sedangkan  Wayang Sudamala dan Wayang Lemah itu mempunyai fungsi lebih umum yaitu untuk manusa yadnya, pitra yadnya, dewa yadnya, buta yadnya, dan resi yadnya.

Maka peranan wayang lemah sangat di butuhkan dalam Upacara Panca Yadnya, salah satu dari kelima yadnya yang memerlukan pementasan wayang lemah dalam prosesi upacaranya adalah Dewa Yadnya. Upacara Dewa Yadnya adalah pemujaan serta persembahan ke hadapan ida Sang Hyang Widhi  melalui sinar suci-Nya yang disebut dewa-dewi.Pemujaan kehadapan para dewa menyebabkan adanya upacara dewa yadnya. Pada dasarnya upacara-upacara tersebut dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : a. Upacara peringatan hari-hari suci keagamaan di Bali disebut rerahinan, misalnya Purnama, Tilem, kliwon, hari Raya Saraswati, Galungan dan lain-lain. b. Upacara penyucian serta penyelesaian terhadap bangunan tempat pemujaan (pelinggih), misalnya Melaspas, ngenteg, ngremek, beserta rangkaianya. c. Upacara peringatan disucikanya bangunan tempat pemujaan disebut odalan. Dalam upacara Dewa Yadnya selalu di sertakan dengan pementasan wayang lemah.

Dalam ritual agama khusunya Dewa Yadnya, para seniman dan masyarakatnya denganmelakukan sesuatu dengan tulus iklas berdasarkan dengan keinginan ngayah menyumbangkan keterampilanya yang dia bisa. Ini yang disebut budaya ngayah. Budaya ini selalu di aktualisasikan dan diimplentasikan dalam gerak laku masyarakatnya. Dalam konteks ritual keagamaan tradisi ngayah begitu eksplisit terlihat. Mereka yang tak bisa menari, menabuh, mendalang, atau mekidung, mungkin ngayah menata atau mengerjakan dekorasi panggung. Membantu para penari mengenakan kostum tarinya pun sudah termasuk berperan. Mengangkat gamelan dan mengurus konsumsi penari dan penabuh juga termasuk “berkesenian”.

Kesenian  Bali berkaitan erat dengan agama Hindu yang dipeluk mayoritas penduduknya. Maka tak salah bila dikatakan bahwa eksistensi kesenian Bali banyak terkondisi oleh tradisi ngayah. Seniman seni rupa dengan merasa bahagia bila sempat menyumbangkan kebolehanya dalam membuat benda-benda keagamaan. Seorang penari Topeng Pajegan akan merasa puas bhatinya bila sempat unjuk kemampuan saat prosesi upacara sedang berlangsung. Para seniman kerawitan akan merasa berperan bila ikut memberi suasana hikmat lewat permainan gamelanya.

Namun kini di Bali, sedikit sekali terdapat seniman-seniman muda yang mau menggeluti seni pedalangan khusunya wayang lemah, namun upacara ritual di Bali yang membutuhkan dalang wayang lemah semakin banyak. Desa Sukawati sebagai desa yang masyarakatnya selalu bersemangat meyelengarakan upacara ritual di pura, dibanjar maupun di rumah masyaraka, selalu melengkapi upacara dengan pertunjukan wayang lemah, tetapi sering kekurangan adanya dalang wayang lemah.

Berdasarkan uraian diatas dipandang perlu kesadaran para seniman dalang wayang lemah, untuk ngayah wayang lemah di lingkungan masyarakat khususnya di Desa Sukawati, dan diadakan kaderisasi seniman-seniman muda untuk mempelajari wayang lemah, karena seniman dalang wayang lemah semakin sedikit.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan permasalahan dalam proposal ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana proses menjadi dalang wayang lemah ?

2.   Bagaimana ngayah pementasan wayang lemah dalam upacara Dewa Yadnya di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ?

D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan :

  1. Untuk mengetahui proses menjadi dalang wayang lemah.
  2. Untuk mengetahui ngayah pementasan wayang lemah dalam upacara Dewa Yadnya di Desa Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari hasil PKM yang bergerak pada bidang pengabdian masyarakat ini mampu melahirkan seniman-seniman dalang wayang lemah yang mengabdi kepada kesenian dan mengabdi kepada masyarakat khusunya masyarakat Desa Sukawati  untuk ngayah wayang lemah setiap ada upacara agama

F. KEGUNAAN PROGRAM

Kegunaan PKM yang bergerak pada bidang pengabdian masyarakat ini adlah sebagai berikut :

  1. Untuk melestarikan kesenian wayang lemah agar tetap lestari dan tidak akan punah.
  2. Adanya kaderisasi seniman-seniman muda yang sebagai penggerak agar wayang lemah tetap di pelajari oleh siapa yang berminat untuk menjadi dalang.
  3. Dengan bermunculnya dalang-dalang baru di setiap daerah khususnya di Sukawati, maka masyarakat tidak susah mencari dalang, karena di daerahnya sudah ada  dalang wayang lemah
  4. Dengan adanya semangat ngayah dari dalang-dalang tersebut maka ritual keagamaan akan lengkap karena adanya pertunjukan wayang lemah.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Desa Sukawati adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Sukawati merupakan sebuah desa sentral kegiatan dari desa-desa yang ada di Kecamatan Sukawati, oleh karena itu merupakan tempat yang strategis ditinjau dari aspek ekonomi, sosial budaya maupun yang bersifat politis. Desa Sukawati terdiri dari 12 Bajar Definitif, 1 Bajar Persiapan dan 14 Banjar Adat. Adapun banjar-banjar tersebut adalah sebagai berikut Gelumpang, Telabah, Palak, Tebuana, Dlodtangluk, Gelulung, Pakuwudan, Bedil, Tameng, Dlodpangkung, Babakan dan Mudita (Banjar Persiapan) Sukawati merupakan satu Desa Adat dan Satu Desa Dinas, juga merupakan satu kesatuan yang harmonis, memberikan kontribusi terhadap pembangunan. Di Desa Sukawati terdapat pura khyangan Desa,yaitu Pura Dalem, dan Pura Puseh dan Desa. Terdapat juga pura Sad Khayangan ialah Pura Erjeruk yang berlokasi diselatan di pesisir pantai, dan pura Banjar disetiap banjar dan pura pemaksaan dan pura lainya. Dengan banyaknya pura maka setiap piodalan di pura-pura tersebut perlu dilengkapi dengan penampilan seni wali salah satunya wayang lemah. Hal itu perlu adanya seniman-seniman dalang wayang lemah untuk ngayah wayang lemah di pura-pura tersebut, untuk mengabdikan diri kepada wayang lemah dan mengabdikan diri kepada masyarakat.

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Metode yang dipakai  di dalam pelaksanaan PKM ini  yaitu :

  1. Metode Observasi

Penulis mengadakan observasi di Desa Sukawati sebagai daerah yang sebagai basis daerah pewayangan dan daerah yang tidak lepas dari upacara agama khusunya Dewa Yadnya.

  1. Metode Pelatihan

Dengan mengadakann pelatihan terhadap seniman–seniman muda supaya adanya kaderisasi seniman wayang lemah di daerah ini.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM

Kegiatan yang akan dilakukan dalam program ini secara terperinci dijadwalkan dalam tabel di bawah ini :

Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan

a. Mencari izin dan data-data ke Kantor Desa Sukawati

b.Mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan

2 Pelaksanaan

a. Persiapan latihan dan pelatihan  dalang wayang lemah

b. Ngayah wayang lemah dalam  upacara Dewa Yadnya di Sukawati.
. c. Penarikan Kesimpulan
3 Penyusunan Laporan Kegiatan

a. Pengumpulan data

b. Penyusunan Hasil Laporan akhir
4 Bimbingan Dosen

J. RANCANGAN BIAYA

No Jenis Kegiatan Jumlah
1 Persiapan Kegiatan

a. Mencari izin dan data-data ke kantor Desa Sukawati

  • Transport, konsumsi

b. Menyediakan perlengkapan latihan wayang lemah :

  • Wayang
  • Gender
Rp. 50.000.00

Rp.4.200.000.00

Rp.4.000.000.00

2 Pelaksanaan Kegiatan

a. Latihan Wayang Lemah

  • Konsumsi latihan

b. Pmentasan Ngayah Wayang Lemah

  • Dokumentasi, biaya cetak foto
Rp 1.000.000.00

Rp.100.000.00

4 Biaya lain-lain

a. Pembuatan laporan akhir dan pengarsipan

b. 1 buah flashdisk

c. Biaya tak terduga

Rp.200.000.00

Rp 150.000.00

Rp 300.000.00

Biaya Total Rp.10.000.000.00

K. LAMPIRAN

1. DAFTAR BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK

1)      Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap                                : I Bagus Wijna Bratanatyam

b. NIM                                                : 200703001

c. Tempat/ Tgl lahir                             : Denpasar, 18 April 1989

d. Jenis Kelamin                                  : Laki-laki

e. Jurusan / Fakultas                            : Seni Pedalangan/ Seni Pertunjukan

f. Waktu untuk kegiatan PKM           : 10jam / minggu

g. Riwayat pendidikan

  • SD                                           : SD N 3 Sukawati Tahun 2001
  • SMP                                        : SMP N 1 Sukawati Tahun 2004
  • SMK                                       : SMK N 3 Sukawati Tahun 2007

Ketua Peneliti

I Bagus Wijna Bratanatyam

NIM. 200703001

2). Anggota Peneliti I

a. Nama Lengkap                                : I Made Gede Kariyasa

b. NIM                                                            : 200803007

c. Tempat/ Tgl lahir                             : Denpasar, 10 Mei 1979

d. Jenis Kelamin                                  : Laki-laki

e. Jurusan / Fakultas                            : Seni Pedalangan/ Seni Pertunjukan

f. Waktu untuk kegiatan PKM           : 10 jam/ minggu

g. Riwayat Pendidikan

  • SD                                           : SD N Penatih  Tahun 1989
  • SMP                                        : SMP N Abiansemal Tahun 1995
  • SMA                                       : SMA Kertayasa Ubud Tahun 1999

Anggota Peneliti I

I Made Gede Kariyasa

NIM. 200803007

3). Anggota Peneliti II

a. Nama Lengkap                                : Ade Dedi Purwanta

b. NIM                                                            : 200903001

c. Tempat / Tgl Lahir                           : Sibang Gede, 3 Mei 1991

d. Jenis Kelamin                                  : Laki-laki

e. Jurusan/ Fakultas                             : Seni Pedalangan/Seni Pertunjukan

f. Waktu untuk kegiatan PKM           : 10jam/minggu

g. Riwayat Pendidikan

  • SD                                           : SD N 5 Sibang Gede 2003
  • SMP                                        : SMP N 3 Abiansemal 2006
  • SMA                                       : SMK N 3 Sukawati 2009

Anggota Peneliti II

Ade Dedi Purwanta

NIM. 200903001

4). DAFTAR BIODATA DOSEN PEDAMPING

a. Nama Lengkap dan Gelar               : Dru Hendro, S.Sen., M.si

b. Tempat/ Tgl Lahir                           : Sukoharjo, 21 Juli 1964

c. Jenis Kelamin                                  : Laki-laki

d. Alamat                                            : Perum Griya Asri 22, Br Lateng,   Sibang Kaja, Abiansemal, Badung

e. Pangkat/ Gol/ NIP                           : Pembina/IV.a/

196407211994031002

f. Jabatan                                             : Lektor Kepala

g. Bidang Keahlian                             : Seni Pedalangan

f. Waktu untuk kegiatan PKM           : 5 jam/minggu

Dosen Pendamping

Dru Hendro, S.Sen., M.si

NIP.19647211994031002

i

Comments are closed.