Archive for Mei, 2014

SEJARAH BANJAR BUAGAN

Senin, Mei 5th, 2014

SEJARAH SINGKAT BANJAR BUAGAN

 IMG_4126Banjar Buagan adalah banjar dimana tempat saya tinggal,banjar yang beralamat di jalan imam bonjol no 250 ini sudah ada diperkirakan sejak tahun 1950, dimana para sesepuh atau orang tua kita dulu membuat suatu perkumpulan untuk tempat mereka berbagi pengalaman, gotong royong dan lain sebagainya, nama banjar buagan sendiri diambil dari kata buag/bueg yang berarti kotor, menurut sejarah yang berkembang dimasyarakat, sebelum adanya banjar buagan tempat ini adalah tanah yg ditumbuhi pepohonan yang jelas tidak terawat atau kotor, kemudian oleh para warga sekitar dibersihkan dan dibangunlah sebuah bangunan untuk mereka berkumpul membentuk suatu organisasi dan diberilah nama tempat itu buagan. seperti banjar-banjar lainnya, buagan juga dipimpin oleh seorang kelian dinas dan kelian adat, kelian dinas yang sekarang masih menjabat bernama A.A. Mayun Sudarsana,st. Kelian dinas sudah mengalami 6 kali pergantian masa periode kelian dinas, sama dengan kelian adat yang sedang menjabat saat ini adalah I Wayan Budi, ini juga sudah mengalami pergantian masa periode kelian adat, dibanjar buagan juga terdapat pkk, pkk adalah istilah lain untuk menyebutkan organisasi ibu-ibu yang berada dilingkungan banjar, selain itu juga terdapat sekeha teruna-teruni yang diberi nama sekeha teruna-teruni Tenaya Kusuma, sekeha teruna-teruni ini adalah sebutan untuk suatu kelompok atau organisasi pemuda dan pemudi yang terdapat dilingkungan banjar, selain PKK dan STT(sekeha teruna-teruni) juga ada perkumpulan(sekeha) sekeha santhi Dharma Sadhu Sawitra, sekeha gong anak-anak dan dewasa Eka Swara Mekar Jaya, sanggar tari Puspa Mekar Jaya, pencak silat Bakti Negara, dll. Sarana dan prasarana dibanjar juga bisa dikatakan sangat mendukung bagi berlangsungnya semua kegiatan yang ada dibanjar, banjar Buagan memiliki satu barungan gambelan gong kebyar dengan motif kuno(tanpa prada dan ukiran yang sederhana) ada keinginan dari pemuda untuk merubah gambelan itu menjadi yg lebih kekinian/modern, tapi tidak diijinkan oleh para sesepuh kita karena itu merupakan suatu peninggallan sejarah yg ada dibanjar buagan dan tidak boleh dirubah karena gambelan ini sudah ada sejak banjar ini didirikan dan bisa bertahan sampai saat ini, selain itu banjar buagan juga memiliki satu barungan angklung keklentangan, satu barungan baleganjur, dan tempat latihan beserta alat yg mendukung latihan dari pencak silat bakti negara Buagan, dibanjar Buagan juga terdapat koperasi simpan pinjam yg diberi nama Ngardi Jaya, koperasi ini sangat amat mendukung pemasukan dari banjar Buagan, koperasi ini juga melayani siapa saja tidak harus dari penduduk banjar buagan saja tapi bisa juga dari luar lingkungan banjar, dibanjar buagan juga terdapat lapangan bulu tangkis, dulunya ini disewakan oleh banjar agar adanya pemasukan, tapi kini sudah diperuntukan untuk generasi muda dibanjar yg ingin meningkatkan kualitasnya sekaligus menyalurkan hobinya bermain bulu tangkis, selain lapangan bulu tangkis kini sedang dibangun lapangan futsal disebelah barat banjar, lapangan ini dibuat bekerjasama dengan pihak luar yg mendukung kegiatan banjar Buagan, dari semua sarana dan prasarana yg ada serta organisasi dibanjar hanya sekeha santhi yang belum ada generasinya, dari pihak banjar kesulitan untuk mencari bibit untuk generasi selanjutnya. Semua kegiatan berlangsung seperti biasa, banjar buagan juga sudah menghasilkan beberapa prestasi, diantaranya dari bidang olahraga, merebut 3 emas, 2 perak dan 4 perunggu dalam lomba pencak silat memperebutkan piala walikota, ditingkat provinsi juga pernah sebagai juara satu lomba terompak(lomba lari menggunakan sandal bakiak) banjar buagan juga mewakili bali ketingkat provinsi, dan masih banyak lagi dari tingkat desa dll. Dalam bidang seni, banjar Buagan juga menghasilkan beberapa prestasi, diantaranya juara 2 lomba baleganjur, juara 1 lomba tari bali anak-anak, juara umum loba mekekawin,dll, kegiatan dari pemuda pemudi banjar Buagan bisa dikatakan sangat aktif atau padat, setiap 3 tahun sekali stt tenaya kusuma mengadakan kegiatan penggalian dana berupa bazaar, hasil dari penggalian dana ini digunakan untuk menunjang setiap kegiatan yang ada di pemuda, dari mulai acara ulang tahun pemuda yang jatuh pada tanggal 11 maret, pada acara ulang tahun ini biasanya juga dilaksanakan pesta rakyat, pesta rakyat yang dimaksud diantaranya ada kegiatan jalan santai, donor darah, lomba untuk anak-anak seperti lari kelereng, makan kerupuk, lari karung, pemberian bantuan kepada veteran yang sudah berjasa bagi banjar Buagan, bantuan kepada keluarga tidak mampu dilingkungan banjar, dan malam harinya diadakan evaluasi tari kenaikan tingkat tari dan tabuh serta penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba, pada tahun ini kegiatan ulang tahun pemuda juga disertai dengan lomba ogoh-ogoh anak-anak, kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari bibit-bibit baru lingkungan banjar dalam hal pembuatan ogoh-ogoh. Selain kegiatan dari dalam banjar, STT Tenaya Kusuma juga sering mengikuti kegiatan yg diadakan oleh kota denpasar, diantaranya mengikuti lomba ogoh-ogoh serangkaian menyambut hari raya nyepi, banjar buagan mendapatkan nilai terbaik ke 4 dan ditunjuk mewakili kecamatan Denpasar Barat dalam pawai ogoh-ogoh yang diadakan dilapangan puputan badung, tapi untuk tahun ini, STT Tenaya Kusuma lebih memfokuskan diri untuk kegiatan ulang tahun yg disertai dengan pesta rakyat yang sudah jelas akan dinanti-nanti kehadirannya. Selain itu pemuda-pemudi banjar Buagan juga rutin mengadakan acara di sungai badung serangkaian menyambut hari kemerdekaan republik indonesia yang jatuh pada tanggal 17 agustus,  kegiatan yang dilaksanakan diantaranya konser musik, penampilan tari dan tabuh, lomba mancing, gebug bantal, panjat pinang, lomba menangkap bebek bagi ibu-ibu pkk, dll. Bahkan banjar buagan pernah mendapatkan penghargaan dari museum rekor indonesia (MURI) serangkaian pelaksanaan konser musik diatas sungai dan penonton terbanyak menonton konser musik diatas sungai. Semua kegiatan itu dilaksanakan berkat dukungan dari semua pihak, seperti pemerintah kota dan provinsi, instansi-instansi dll, semoga apa yang ada dibanjar buagan dan semua kegiatannya dapat mendukung dan ikut mensukseskan program pemerintah dalam hal memajukan seni dan budaya dibali khususnya dan juga mewadahi kreatifitas anak muda dalam bidang seni ataupun olahraga.

 

 

WAWAN BERBAGI PENGALAMAN

Senin, Mei 5th, 2014

WAWAN BERBAGI PENGALAMAN.

 Foto 0566Nama saya Kadek Wawan Purnama, saya sering dipanggil wawan atau moyo, saya lahir di Denpasar tepatnya pada tanggal 17 maret 1995, saya tinggal bersama keluarga di jalan imam bonjol gang marlboro 4 no 4c, saya anak kedua dari 2 bersaudara, kakak saya perempuan bernama Ni Putu Wiwin Budiani, dia lahir di Denpasar pada tanggal 15 agustus 1990, setelah menamatkan sarjana S1 nya di UNUD, dia kini bekerja di negeri tetangga singapura, ayah saya bekerja sebagai pegawai swasta di salah satu perusahaan di jimbaran, ibu saya juga bekerja ditempat yang sama yakni diperusahaan yang bergerak di bidang jasa, mengenai jenjang pendidikan saya, saya masuk taman kanak-kanak pada umur 5 tahun di taman kanak-kanak eka dasi, lalu saya melanjutkannya di sekolah dasar negeri 2 pemecutan, pada kelas 4 sd, sekolah saya mengalami renovasi gedung, maka dari itu pembelajaran dipindahkan ke sd 13 pemecutan selama perbaikan berlangsung sekitar kurang lebih 1 tahun,  dari kelas 1 sampai kelas 6 sd, peringkat saya selalu meningkat, sampai pada kelas 5 saya mendapatkan peringkat pertama dikelas, dan pada kelas 6 sd saya mendapatkan nem 41,34. Setelah itu saya memutukan untuk melanjutkan jenjang pendidikan saya ke sekolah menengah pertama 7 denpasar, ini merupakan salah satu sekolah favorit di denpasar, saya sedikit pesimis untuk dapat diterima disini, akhirnya dengan kepercayaan diri yang tinggi akhirnya saya bisa diterima sebagai siswa di smpn 7 denpasar, disini saya mengikuti ekstra komputer dan tabuh(megambel), tabuh yang saya sudah pelajari sejak kelas 5 sd di banjar membuat saya tidak menjadi beban untuk mengikuti kembali ekstra tabuh disekolah, tapi berbanding terbalik dengan ekstra komputer, saya sama sekali belum mengenal yang namanya komputer, bahkan cara menghidupkannya saja saya tidak tahu, saya mengikuti ekstra ini pertama karena rasa ingin tahu saya yang besar, dan ajakan dari teman-teman yang jelas sudah lebih bisa dibandingkan saya untuk menggunakan komputer, akhirnya dengan semangat penuh saya bisa mendapatkan nilai yang lumayan baik pada kedua ekstra tersebut, pada ekstra tabuh, saya pernah mengikuti lomba kendang tunggal dan riong, waktu itu dilaksanakan di smpn 6 denpasar dengan materi pengipuk kebyar duduk, baru kali ini saya mengikuti lomba seperti itu dan langsung ditunjuk sebagai tukang kendang, setiap hari saya latihan, pagi sebelum berangkat sekolah dan malam sebelum tidur saya selalu bermain dengan kendang, kemana-mana saya selalu membawa kendang saya saking keinginan saya untuk bisa dan sukses dalam lomba,akhirnya membuahkan hasil juga, saya mendapatkan juara harapan 3 dalam lomba tersebut, walaupun itu juara terakhir tapi tetap menjadi suatu kebanggaan bagi saya dan sekolah, karena sebelumnya sekolah saya belum pernah sekali pun mendapatkan juara dalam katagori lomba ini, dan pengalaman saya yang tak bisa saya lupakan adalah pada saat saya ujian seni budaya, kita satu kelas diwajibkan untuk menampilkan pertunjukan seni dalam durasi waktu 30menit, dengan dana yang seadanya kita ingin menampilkan konsep tradisi dalam pensi kali ini, saya ditunjuk sebagai ketua pagelaran tersebut, teman-teman juga menyuruh saya untuk menampilkan satu garapan tabuh dalam pensi kali ini, rasa pesimis saya begitu besar untuk menampilkan garapan tabuh seperti ini karena dana yg terbatas, peserta juga tidak ada, akhirnya dengan semangat dan dorongan dari teman-teman dan juga disertai doa dari orang tuasaya akhirnya menyanggupinya, saya mencari pelatih darik luar sekolah, kebetulan saya sudah kenal baik dengan pelatih tabuh tersebut karena dia juga yang mengajar di sanggar di banjar saya, baru berjalan satu minggu dia sudah tidak bisa datang lagi karena kesibukannya, akhirnya saya memberitahu kakak sepupu saya untuk melanjutkan gending (lagu) yang sudah dibuat oleh bli made(pelatih saya dibanjar) tapi kakak saya juga tidak bisa, akhirnya dengan keyakinan saya sendiri yang memutuskan untuk melanjutkannya, saya mencoba untuk mengingat gending baleganjur yang pernah saya pelajari lalu saya gabungkan dengan gending yang lainnya, teman-teman yang saya ajak dalam garapan ini juga sama sekali belum mengenal yang namanya megambel, sungguh tantangan yang begitu berat buat saya, akhirnya garapan baleganjur yang saya beri judul “bhineka tunggal ika” ini sukses tampil pada acara pentas seni dalam rangka ujian seni budaya dan kelas saya juga mendapatkan nilai terbaik dari 5 kelas lain.nya, sungguh pengalaman yang sangat berarti buat saya, setelah tamat dari smpn 7 denpasar saya sedikit bingung untuk melanjutkan kejenjang sma/smk, keinginan orang tua saya agar kelak saya menjadi seorang dokter, tapi keinginan saya sendiri untuk melanjutkan hobi saya ini yaitu megambel dan menari sangat besar, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan negeri 5 denpasar jurusan seni karawitan, walaupun orang tua saya sedikit pesimis dengan anaknya tapi saya membuktikannya dengan terus aktif dalam setiap kegiatan disekolah, dari kelas 1 sampai 3 saya pernah mengikuti lomba diantaranya lomba jegeg bagus skanema mendapatkan juara 2, lomba kreatifitas siswa tingkat kabupaten juara 2, lomba baleganjur tingkat sma/smk sebali juara 3 dan juara harapan 3, dan saya juga ikut untuk mengisi acara pada Asean Summit yang diadakan oleh Asean di nusa dua, itulah beberapa hasil jerih payah saya dan kerja keras saya untuk membuktikan pada orang tua saya bahwa saya tidak salah untuk melanjutkan hobi saya ini, tapi pada saat saya menginjak kelas 2 smk, saya ditinggal oleh ibu saya yang sangat saya cintai, beliau meninggal dunia karena sakit kanker serviks yang diderita.nya, rasa putus asa, sedih, ingin mengakhiri semuanya muncul dalam diri saya, tapi semangat yang trus diberikan oleh kakak dan bapak saya membuat saya bangkit lagi, dengan semangat yang baru dan berfikir lebih dewasa lagi dari sebelumnya, cita-cita saya kini adalah ingin membuat ibu saya tersenyum disurga melihat anak-anaknya sukses disini, setelah selesai menempuh pendidikan smk saya, lalu saya melanjutkannya ke Institut Seni Indonesia Denpasar, saya mendaftar melalui jalur bidikmisi, sendiri saya mengurusi dan melengkapi semua persyaratan yang diwajibkan dalam bidikmisi tersebut, memang tidak mudah untuk itu semua, tapi saya yakin saya bisa, bersaing dengan ratusan calon mahasiswa akhirnya saya bisa diterima di kampus ISI denpasar melalui jalur bidikmisi jurusan seni karawitan fakultas seni pertunjukan, senang, sedih, terharu, bahagia bercampur aduk jadi satu pada saat saya tahu bahwa nama saya ada disalah satu papan pengumuman mahasiswa yang dterima tersebut,dari pertama ospek hingga pelajaran dimulai saya selalu mengikutinya dengan penuh semangat, hingga akhirnya setelah selesai pelajaran disemester 1 saya mendapatkan IP 3,50, kini saya sudah menginjak semester 2, semoga apa yang saya cita-citakan selama ini bisa saya wujudkan, dengan bekal pengalaman yang begitu berharga dan berarti buat saya, saya yakin nanti suatu saat saya bisa membuat alm ibu saya tersenyum disurga, pelajaran yang saya ambil dari pengalaman saya adalah, jangan sekali pun ada kata menyerah dalam diri, selagi kita terus mencoba dan berusaha pasti akan ada jalan keluarnya, hidup jika tanpa masalah seperti nasi jinggo tanpa semat, dia akan hancur berantakan, masalahlah yang membuat kita semakin dewasa dan masalahlah yang membuat kita tahu siapa sebenarnya diri kita. Semoga pengalaman saya tadi bisa bermaanfaat bagi kalian semua. TERIMA KASIH.