I don’t get it at first!

Javascript? Object Oriented?

Pertama kali mencoba untuk membedahnya yaitu pertengahan tahun 2008 saat mendapat sedikit pekerjaan (sayangnya, sampai kini tidak tuntas) mengenai salah satu framework sistem informasi geografi yang berbasis PHP dan Javascript. Framework ini sekarang juga digunakan oleh portal media nomor satu di Indonesia untuk menampilkan peta beberapa daerah di pulau Jawa. Beberapa hal yang saya dapat pelajari mengenai framework tersebut adalah bagaimana manajemen API dan desain sangat mempengaruhi dokumentasi dan extensibility penggunanya. Memang harus diakui bahwa kedalaman penguasaan fitur bahasa pemrograman para pengembangnya cukup mumpuni, baik di sisi PHP maupun Javascript. Namun kesulitan dalam pengembangan antarmuka grafis sangat terasa ketika menghadapi Javascript framework yang dibuat sangat tergantung pada PHP framework di sisi server. Saat itulah saya bertemu dengan sebuah buku yang berjudul “Object-Oriented JavaScript, Create scalable, reusable high-quality JavaScript applications, and libraries” yang ditulis oleh Stoyan Stefanov dan diterbitkan oleh PacktPub tahun 2008.

Kebetulan buku itu mengantarkan saya mengerti konsep queueing serta signal and event handling pada Javascript, termasuk event bubbling yang menjadi kunci saya mengerti implementasi fitur serupa drag and drop milik Google Maps.

Tak sengaja hari ini, setelah berjibaku dengan pemulihan kerusakan server basis data dan kecurigaan pada tidak beresnya scheduling memory di FreeBSD 8.0 untuk arsitektur prosesor amd64 sehingga begitu banyak anak proses dari httpd yang tidak efektif menggunakan memori, saya iseng mencari beberapa panduan penulisan Tugas Akhir. Sudah begitu lama saya tidak menyentuh bidang penulisan, kentara sekali tangan ini kaku menghujam deretan huruf di papan ketik pinjaman ini.

Namun malah kesasar ke artikel ini kemudian teringat pencerahan dari buku yang dijadikan referensi dalam artikel tersebut (^_^)v. Sejauh ini, menurut saya,  kalau saya memiliki dosen dengan tingkat kejelasan artikel seperti Bu Yani, mungkin kuliah web programming bakalan jadi seru dan saya nggak burnt out lalu hanya mengumpulkan UAS seadanya. Memang salah saya sih sebenarnya :p

Aduh! Sudah lebih dari 36 jam belum tidur!

Sepertinya bermimpi tentang kuliah di ITB seperti masa SMA dulu lagi bisa saya lakukan sekarang…