Jul
08
2014

SEPUTARAN WAYANG SAPUH LEGER

images        Sapuleger adalah satu upacara pengelukatan atau bayuhan oton pada manusia yang lahir pada wuku Wayang. Di hitung mulai dari raditya wage sampai saniscara kliwon wuku Wayang adanya upacara ini disebabkan oleh sradha atau keyakinan masyarakat hindu khususnya dibali apabila anak yang lahir pada wuku wayang akan ditadah oleh bhatara kala,karena wuku wayang disebut wuku leteh atau ala,karena itu maka penglukatan sapu leger harus dilakukan pada anak yang lahir pada wuku tersebut.Dengan mementaskan wayang kulit sapuh leger dengan lakon kala tatwa,yaitu menceritakan tentang pelarian rare kumara ketika akan ditadah oleh bhatara kala,karena kelahirannya tetap pada wuku wayang.Dari pemaparan cerita kala tatwa tersebut bhatara kala bertanya kepada ayahnya yaitu bhatara siwa tentang apasaja yang boleh ditadah oleh bhatara kala,bhatara siwa kemudian memberikan anugrah bahwa yang boleh ditadah oleh bhatara kala adalah anak yang lahir pada wuku wayang bertepatan dengan kelahiran bhatara kala pada wuku wayang.pada suatu saat lahirlah adik bhatara kala yaitu rare kumara tepat pada wuku wayang.maka sesuai anugrah ayahnya maka batara kala ingin menadahnya,tapi dilarang oleh bhatara siwa karena masih bayi bhatara kala disuruh menunggu hingga rare kumara dewasa mencapai usia 7 tahun.Bhatara kala menuruti menunggu 7 tahun,kemudian rare kumara dipastu oleh bhatara siwa biar tidak tumbuh dewasa dan tetap menjadi bayi agar tidak ditadah betara kala.setelah 7 tahun batara kala datang ingin menadah rare kumara tapi saat itu rare kumara masih kelihatan bayi ,oleh bhatara siwa batara kala disuruh menunggu 3 hari lagi,disaat itulah batara siwa menyuruh rare kumara berlari dan bersembunyi dijagat kertanegara dengan rajanya bernama mayasura.setelah 3 hari menunggu bhatara kala datang lagi kesiwa loka untuk menadah rare kumara .Tetapi batara kala tidak menemukan rare kumara disana,murkalah bhatara kala kemudian menciumi tanah bekas pijakan rare kumara dan mengejarnya sampai dijagat kertanegara.Prabu kertanegara yaitu sang maya sura dibunuh oleh bhatara kala,tetapi rare kumara berhasil meloloskan diri dan berlari tanpa tujuan.Bhatara kala terus mengejarnya hingga sampai pada pertunjukan wayang kulit ,Rare kumara kemudian minta perlindungan pada mangku dalang.Mangku dalang kemudian menyembunyikan Rare kumara pada plawah gender,tak berapa lama datanglah Batara kala ketempat pertunjukan wayang tersebut ,dilihat oleh Batara kala didepan kelir ada sesajen upacara wayang,tanpa piker panjang Batara kala menadah sesajen tersebut,hal ini diketahui oleh Mangku dalang kemudian terjadi dialog antara Dalang dan Batara kala,Mangku dalang meminta Batara kala mengganti sesajen yang dimakannya,Batara kala tidak bias mengembalikan sasjen yang ditadahnya kemudian menanyakan dalang apakah tahu sastra darma pawayangan,semua pertanyaan Batara kala bias dijawab oleh Mangku dalang,kemudian Batara kala memberikan penugrahan kepada Mangku dalang yaitu wenang menglukat oorang yang lahir pada wuku wayang dan Batara kala tidak akan menganggunya lagi.Karena cerita Kala tatwa inilah menjadi keyakinan masyarakat maka setiap anak yang lahir pada wuku wayang pasti dilukat dengan wayang sapuh leger.

Wayang Sapuh leger

Dengan adanya kepercayaan masyarakat terhadap penglukatan sapuh leger,maka setiap anak yang lahir pada wuku wayang pasti dilukat dengan wayang sapuh leger,biasanya oleh masyarakat umum persiapan prosesi penglukatan tersebut memakan waktu sampai sebulan dengan sistim gotong royong.Biasanya anak yang dilukat sapuh leger baru berumur 3 bulan atau bertepatan dengan upacara metelubulanan anak tersebut,memang dari segi materi banyak memerlukan biaya.Tapi,bukankah ini ritual? Yang harus dilakukan dengan tulus ikhlas sesuai kemampuan,sebab dalam ritual ada istilah nista,madya,utama yang artinya ritual bias dilakukan seirit mungkin sesuai kemampuan.Tapi yang berkembang dimasyarakat istilah nista ,madya ,utama itu tidak dilaksanakan hanya karena rasa egoisme atau rasa malu[jengah] dikatakan tidak mampu hingga untuk sebuah ritual masyarakat rela berhutang hingga jadi beban dalam hidupnya.lama-kelamaan hal ini menyebabkan keluhan masyarakat soal biaya upacara sapuh leger,hingga ada gagasan untuk melakukan ritual masal dengan tujuan menekan biaya.tetapi masalahnya ritual tersebut sering tidak tepat dengan kelahiran anak yang ikut ritual masal,misalkan anak yang lahir pada redite wage wuku wayang,tapi dilukat pada saniscara kliwon wuku wayang,hal ini disebabkan karena ritual penglukatan ditentukan waktunya oleh panitia bukan oleh kelahiran anak yang melukat.masyarakat kadang tidak mau tahu masalah waktu kelahiran anaknya berbeda dengan waktu melukat anaknya,mereka hanya tahu ikut ritual masal biayanya lebih murah.Hal inilah yang harus diketahui dan dijelaskan oleh panitia agar masyarakat yang ikut ritual masal tidak salah pengertian,seperti kata pepatah bali,{ yan pada mengawag kadi kutang rin margi} artinya jika ritual itu dilakukan asal-asalan maka tidak ada gunanya bagai sampah dijalan.

Makna dan waktu penglukatan sapuh leger

Kurang mengertinya masyarakat tentang waktu atau usia anak yang boleh dilukat dengan penglukatan sapuh leger,dimana anak yang lahir untuk dilukat sapuh leger minimal harus berusia 7 tahun,ini sesuai dengan kaedah kala tatwa.Tetapi masyarakat sering melakukan penglukatan sapuh leger saat anaknya berumur 3 bulan.Padahal menurut filosipi kala tatwa anak berumur dibawah 6 bulan tidak kena upadrawuh hanya boleh dilukat dengan sudhamala,setelah 7 tahun baru mulai terkena dampak duniawi baru boleh dilukat dengan penglukatan sapuh leger,tujuanya agar anak tersebut menemukan kebahgiaan terhindar dari segala bahaya tidak sengsara dan susah karena ketadah kala.makna dari penglukatan sapuh leger adalah bayuh wuku dan oton,yang artinya bayuh wuku adalah menetralisir kekuatan negative pada alam yang berpengaruh buruk pada kelhiran anak yang lahir pada wuku wayang,bayuh oton artinya membersihkan pengaruh negative pada diri anak yang lahir pada wuku wayang supaya pengaruh negative tersebut tidak menganggu kehidupan anak tersebut.

 

Written by in: Tak Berkategori |

Tidak ada komentar

Comments are closed.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL


Powered by WordPress | Theme: Aeros 2.0 by TheBuckmaker.com