- Gamelan kebyar merupakan satu bentuk karya dari gamelan golo
ngan madya seni budaya yang ekspresif dan dinamis diterima masyarakat dan berkembang ke seluruh Bali, bahkan sampai keluar Bali. Sebagai karya baru, kebyar mampu menampung berbagai inspirasi yang muncul sari bentuk-bentuk seni tradisional yang telah ada.
- Ada sekitar 30 jenis barungan gamelan salah satunya adalah Gamelan Kebyar yang hingga kini masih aktif dimainkan oleh masyarakat Bali. Barungan-barungan ini didominir oleh alat-alat musik pukul, tiup dan beberapa instrumen petik. Instrumen-instrumen ini ada yang dibuat dari bambu, kayu dan perunggu (krawang). Gamelan-gamelan ini sebagian besar milik kelompok masyarakat, hanya beberapa saja diantaranya merupakan milik pribadi/perorangan. Berdasar jumlah pemain atau penabuhnya, gamelan Bali dapat dikelompokkan barungan alit (kecil), madya (sedang) dan barungan ageng (besar). Baruangan gamelan alit pada umumnya dimainkan oleh 4-10 orang, ruangan madya antara 11-25 orang, sedangkan barungan ageng memerlukan diatas 25 orang. Dilihat dari usia barungan dan latar belakang sejarahnya, para pakar karawitan Bali membagi jenis-jenis gamelan yang ada didaerah ini kedalam 3 (tiga) kelompok yaitu gamelan golongan tua, gamelan golongan madya, gamelan golongan modern.
Banjar Batumulapan merupakan salah satu banjar yang ada di Desa batununggul Kecamatan Nusa penida Kabupaten Klungkung. Menurut Bapak Mangku Agus dan pengelingsir di Banjar Batumulapan, sejarah gamelan di Banjar Batumulapan pertama kalinya sekitar tahun 1967. Awalnya sekitar tahun 1967, Banjar Batumulapan hanya memiliki gamelan baleganjur. Setelah berselang beberapa bulan kemudian masyarakat Banjar Batumulapan berinisiatif untuk membeli gamelan gong kebyar. Namun, pada saat itu masyarakat hanya memiliki dana yang sangat minim. Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat demi memiliki Gamelan Gong Kebyar yaitu, dari sekha manyi (panen jagung) menghimpun diri untuk mengisi waktu luang dengan membuat sekha demen , khususnya yang senang menabuh gamelan. Untuk bisa membeli gamelan, kelompok itu menyisihkan upah yang di dapat dari penjualan jagung. Sekitar tahun 1969 dana terkumpul, namun masyarakat Banjar Batumulapan hanya bisa sebatas membeli daun gangsa, sedangkan pelawah dan bumbungnya hanya bisa meminjam di Banjar kutapang Selama tahun 1969, selain melaksanakan kegiatan latian- latian rutin, sekha gong banjar batumulapan aktif melakukan latihan-latihan megambel diluar Banjar.
Kemudian pada tahun 1992 sekha yang ada di Banjar Batumulapan ini pun berkembang, dan membentuk kesenian Drama Gong yang sekarang ini sering di pentaskan di pura dalem cemara, setiap odalan di pura dalem cemara kesenian drama gong harus di pentaskan,karena dulu katanya kalau drama gong itu tidak di pentaskan maka salah satu masyarakat banjar batumulapan mengalmi sakit demam “ujar bpk mangku agus” Karena kenginginan yang masih menggebu-gebu , akhirnya pada tahun 1998 timbul kenginginan dari masyarakat Banjar Batumulapan untuk memiliki perangkat gamelan Gong Kebyar yang utuh, melalui prajuru/kelihan banjar Batumulapan pada tahun 2001, masyarakat di suruh mengumpulkan dana untuk membeli pelawah baru . Semenjak sudah memiliki perangkat gambelan yang lengkap, sekhaa gong banjar batumulapan terus melakukan kegiatan berkeseniannya hingga sampai saat ini.
Adapun instrumen yang terdapat didalam gamelan Gong Kebyar di Banjar Batumulapan :
- 1 tungguh terompong
- 2 buah kendang
- 1 buah cenceng ricik
- 3- 5 buah suling
- 1 buah ugal
- 1 buah kajar
- 4 buah pemade
- 4 buah kantilan
- 1 tungguh reyong
- 2 buah jublag
- 2 buah jegog
- 2 buah gong
- 1 kempur
- 1 buah bende
- 1 buah kemong
- 1 buah kempli
Dengan perangkat gamelan yang telah dimiliki di banjar Batumulapan, sekha mampu mewujudkan rasa bakti dengan konsep ngayah-ngayah di lingkungan Banjar bahkan di luar Banjar. Dengan perkembangan gamelan Gong Kebyar masa kini yang telah adanya tambahan instrument 1 buah ugal , dan 2 buah penyacah, di banjar Batumulapan tidak terdapat instrument tersebut karena sekha Gong Eka putra masih mempertahankan konsep tradisi dan gamelannya juga tidak meprada seperti gamelan masa kini yang banyak menggunakan prada untuk mempercantik penampilan gamelan Gong Kebyar tersebut. Dan hingga saat ini konsep tradisional tersebut masih dipertahankan dengan baik agar dapat di warisi kepada anak cucu di generasi akan datang.
Informasi sejarah gamelan di Banjar Batumulapan ini saya dapat dari Bapak Mangku agus selaku Kelihan Gong, dan pengelingsir- pengelingsir di Banjar Batumulapan yang saya wawancarai pada Hari Senin, tanggal 1 oktober 2012