yogapranata

30 Desember 2011

Ujian garapan “Mandi”

Filed under: Lainnya —— yogapranata @ 2:48 pm

Sinopsis
“MANDI”

žKebersihan biasanya merupakan prioritas utama bagi orang yang suka merawat diri<akan tetapi banyak juga orang yang tidak sering mandi.seseorang yang selalu bangun kesiangan atau malas beraktifitas,biasanya jarang mandi,kadang-kadang Cuma membasah muka,dan parahnya lagi hanya memakai dua jari.melalui fenomena di atas piñata mencoba mentraformasikanke dalam bentuk music Kontemporer yang menitik beratkan pada permainan ritme,tempo,dan dinamika sehingga menjadi sebuahkomposisi music kontemporer yang berjudul “Mandi”

Karya “mandi”yang dibuat oleh (penata )

 I Made Sumarno

Dalam pementasannya menggunakan banyak aspek-aspek yang mendukung yaitu :

Aspek lighting
Aspek sound system
Aspek ligting
žpada awal mulainya pementasan pencahayaannya kurang terang karena dari kejauhan yang di belakang kelihatannya kurang jelas seharusnyya pada awal pementasan,pencahayaan yang di belakang lebih di angkat agar pencahayaan merata apabila dilihat dari kejauhan.
Aspek sound system
žsecara keseluruhan kedengarannya kurang begitu jelas,secara dinamika (naik dan turun bunyi)juga kurang begitu jelas dan kedengarannya datar,hanya pada bagian akhir Dinamika baru terdengar,yaitu pada bagian teknik permainan ember di dalam air.

 

ž

Biogarafi Tokoh Seniman Di desa Nongan,rendang,Karangasem

Filed under: Lainnya —— yogapranata @ 2:33 pm

(Jro Mangku Windia) Alm.

 

Kepribadian jero mangku windia

Kesehariannya beliau adalah seorang guru sastra Bali di salah satu SMA di karangasem,namun kegiatan yang selalu di lakoni adalah kegiatan-kegiatan yang menyangkut tentang seni seperti seni karawitan,Pedalangan dan sastra.beliau di kenal sebagai Seniman alam ( non akademik ) yang sangat gemar mengembangkan seni di Desa Nongan Khususnya.

Perjalanan Seni Jero mangku windia

Seniman Kelahiran 1959 ini di kenal sebagai pelatih tabuh yang mahir dalam hal menggarap Tabuh Baleganjur,dan beliau pernah membangkitkan Seni suara ( Vokal ) yaitu Seni Cekepung yang asli berasal dari Karangasem,karena adanya ketertarikan dari Tamu Mancanegara,Jro Mangku Windia di Minta untuk mementaskan Seni Cekepung di negara tetangga yaitu California dan Australia.

Prestasi Jero mangku winda

Adanya Penghargaan-penghargaan dari berbagai hal yang menyangkut seni yang telah di terima oleh Jro Mangku Windia salah satunya Pengharagaan dari Bupati Karangasem Atas partisipasi Jro Mangku Windia dalam pengembangan seni di Karangasem ( 1977 ) dan adapun Piagam-piagam lainnya salah satunya adalah juara 1 Seni sastra di Karangasem ( 1987),dan masih banyak lagi prestasi-prestasinya di bidang seni di masa hidupnya.

28 Desember 2011

SEJARAH GONG KEBYAR DI DESA NONGAN RENDANG KARANGASEM

Filed under: Lainnya —— yogapranata @ 12:04 pm

Asal mula adanya gong kebyar di Desa Nongan Menurut Narasumber dari desa Nongan Bpk Nym.Cakra Gambelan ini ada di desa Nongan pada tahun 1947,gambelan ini adalah warisan salah satu dari pejuang kemerdekaan RI yang kebetulan berasal dari Desa Nongan,beliau bernama alm.Bapak kolar.dan konon katanya bahan-bahan dari gong kebyar ini adalah hadiah dari raja karangasem (keturunannya) kepada alm.Bapak kolar karena prestasinya pada waktu itu.bahan-bahan tersebut antara lain adalah Kerawang,Kayu,Bambu.dan pembuatannya pun dikerjakan oleh alm.Bapak Kolar dengan di bantu oleh ahli-ahli karawitan di Karangasem,salah satunya bernama I Putu Geria Keunikkan Gong Kebyar Di Desa Nongan,rendang,Karangasem Adapaun suatu keunikan gong kebyar di Desa Nongan ini menurut Narasumber yang berasal dari desa Nongan yaitu Bpk Wyn. Sunarta,Pada umumnya gambelan di Bali di fungsikan untuk Upacara Yadnya,Selain itu juga terkadang untuk sarana hiburan,begitu juga halnya gong kebyar yang ada di Desa Nongan.namun menurut salah satu Penglingsir di Nongan,beliau bernama Bpk.Margi gambelan ini tidak diperkenankan di pakai atau di pergunakan untuk hal yang tidak menyangkut Upacara Yadnya (hiburan). Kenapa gong kebyar di perkenankan untuk hal yang tidak menyangkut Upacara yadnya (Hiburan) ? Menurut Narasumber yang saya tanya yaitu I Md Astra,di Desa Nongan dulu pernah terjadi suatu keanehan pada saat sekeha gong di Desa Nongan berencana untuk mempergunakan gong kebyar ini sebagai sarana hiburan masyarakat dan bisa di Upah,ketika itu terjadi suatu keanehan yaitu gong kebyar tersebut tiba-tiba menjadi sangat berat dan sangat susah diangkat (beratnya tidak seperti biasanya)Semenjak kejadian tersebut masyarakat atau sekeha gong di Desa Nongan hanya memfungsikan gong kebyar tersebut hanya untuk upacara yadnya,sebelum kejadian tersebut adapun pesan ( Bisama )dari alm.Bapak Kolar yaitu : jangan sekali-kali gambelan ini dipergunakan untuk sarana Hiburan,karena tyang ingin gong kebyar ( Gambelan ) ini hanya di khususkan untuk ngayah ( Upacara Yadnya )

Powered by WordPress WPMU Theme pack by WPMU-DEV.