PANTANGAN DALANG MENURUT DHARMA PEWAYANGAN BALI

I

Seseorang yang belajar memainkan wayang biasanya mempunyai seorang guru yang dianggap mampu untuk menjadikan mereka seorang dalang yang baik. Guru  yang menjadi penuntun seorang calon dalang sampai mereka mampu mementaskan pertunjukkan wayang kalau di Bali disebut dengan Nabe (guru penuntun). Nabe inilah yang yang akan membimbing seorang calon dalang tersebut sampai menjadi seorang dalang yang sudah dianggap mampu untuk melakukan pertunjukkan wayang tersebut.

Di dalam belajar mengenai dunia pewayangan khususnya di bali, Seorang dalang bisa memainkan wayang, seorang dalang  juga mesti menguasai aturan-aturan sebelum dan ketika kita akan mempertunjukkan pementasan wayang. Aturan-aturan ini diharpakan akan membuat dalang tersebut lebih terarah didalam menekunii kegiatan sebagai seorang dalang tersebut.  Pedoman yang berisi aturan-aturan bagi seorang dalang ini disebut dengan Dharma Pewayangan. Dharma Pewayangan adalah ajaran yang berisi tentang hal-hal yang dilakukan seorang dalang sebelum dan ketika mereka akan mempergelarkan pertunjukkan wayang. Dharma Pewayangan ini berisi berbagai aturan, seperti aturan saat mempersembahkan sesajen, aturan didalam membuka kotak tempat wayang(keropak),aturan didalam membuat tirta untuk orang yang lahir di tumpek wayang,dan lainnya. Aturan-aturan tersebut wajib dilaksanakan oleh seorang dalang.Selain berisi aturan-aturan seperti diatas didalam dharma pewayangan juga berisi pantangan-pantangan seorang dalang.

Pantangan- pantangan itu diantaranya yaitu pantangan didalam memilih makanan, di dalam Dharma Pewayangan disebutkan seorang dalang di himbau untuk tidak makan makanan seperti hati, jantung, nyali, ginjal. Makanan seperti hati,nyali jantung, itu dipantangkan karena dijelaskan di dalam Dharma Pewayangan bahwa didalam makanan tersebut tempat bersemayamnya kekuatan-kekuatan yang menghidupi dari empat tokoh panekawan (tualen,merdah,sangut dan delem). Jadi menurut Dharma Pewayangan keempat macam makanan itu sangat tidak dianjurkan bagi seorang dalang.

Pendapat–pendapat yang mendukung mengenai pantangan-pantangan seorang dalang

Sekarang yang jadi pertanyaan adalah apakah hanya dari dharma pewayangan saja yang menghimbau seorang dalang untuk tidak mengkonsumsi ke empat makanan seperti yang disebutkan diatas atau adakah pendapat dari pihak lain yang mendukung hal tersebut? Kalau kita berbicara masalah makanan mungkin orang yang paling tepat kita tanyakan adalah dokter. Dari survey yang kami lakukan dengan melakukan sebuah wawancara kepada seorang dokter, dan kami menjelaskan seperti apa yang di sebutkan dalam dharma pewayangan tentang pantangan-pantangan seorang dalang dalam hal memilih makanan tersebut. Setelah dokter mendengar semua penjelasan tersebut, akhirnya dokter pun memberikan jawaban yang sangat mengejutkan.

Dokter sangat mendukung apa yang disebutkan di dalam dharma pewayangan, yaitu mengenai hal-hal yang menjadi pantangan seorang dalang tersebut. Karena di dalam ilmu kesehatan makanan seperti yang disebutkan di dalam dharma pewayangan itu merupakan makanan sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Bahkan kalau makanan tersebut dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan penyakit yang fatal. Hal itu dikarenakan makanan-makanan tersebut merupakan makanan yang mengandung kadar kolesterol yang sangat tinggi. Seperti yang diketahui kolesterol sangat merusak kesehatan karena kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti, sakit jantung (hipertensi), obesitas(kegemukan), dan asam urat.

Sehingga apabila penyakit-penyakit seperti itu menyerang kita, maka sudah tentu segala aktivitas kita akan terganggu. Apalagi untuk seorang dalang yang memerlukan stamina yang optimal didalam melakukan pementasan wayang dan seperti yang diketahui kalau seorang dalang sebagaian besar melakukan aktivitas seperti duduk yang berjam-jam, sehingga apabila kadar kolesterol tinggi maka sudah tentu penyakit seperti asam urat akan menyerang kita. Sehingga aktivitas kita pun akan terganggu dan dalang itu akan kesulitan dalam melakukan aktivitasnya dalam mempertunjukkan pergelaran wayang tersebut.

 

 

 

 

 

 

One Response to “PANTANGAN DALANG MENURUT DHARMA PEWAYANGAN BALI”

  1. PANTANGAN DALANG MENURUT DHARMA PEWAYANGAN BALI | yogagiri Says:

    Buy Twitter Proxies

    I found a great…