Gamelan Gong Kebyar Banjar Luglug

Sebelum penulis menguraikan mengenai sejarah Gamelan Gong Kebyar yang ada di Br.Luglug, Lembeng, Ketewel, penulis akan sedikit mengulas kemunculan Gamelan Gong Kebyar. Gamelan – gamelan Bali khususnya tentang Gong Kebyar sudah banyak ada yang menelitinya, baik oleh para penulis dalam negeri ataupun  penulis asing. Namu masalah asal mula Gamelan Gong Kebyar belum dapat terungkap secara jelas dan lengkap. Untuk mengungkap dan menguraikan asal mula Gamelan ini memang merupakan tugas yang tidak begitu mudah. Penulis menyadari begitu sulitnya menelusuri asal mula daripada gamelan ini, yang mana disebabkan sangat sedikitnya terdapat data – data mengenai asal mula gamelan ini, terutama data – data tertulis yang dapat dijadikan pegangan menelusuri asal mula gamelan ini lebih lanjut. Data – data yang berhasil dikumpulkan hanyalah besifat informasi.

Gamelan Gong Kebyar yan apabila dilihat berdasarkan skema semua dari pada semua jenis gamelan Bali yang ada di Bali dimana di dalam skema itu terdapat gamelan golongan tua, golongan madya dan golongan baru/muda. Nampak secara jelas bahwa Gamelan Gong Kebyar adalah tergolong gamelan Bali yang sangat muda usianya, temasuk kelompok gamelan Bali baru. Disini sedikit lebih tua dari gamelan jejangeran jejogedan dan lain sebagainya yang sama – sama tergolong kolompok gamelan Bali Baru.

Asal Mula Gamelan Gong Kebyar di Br. Luglug, Lembeng, Ketewel

Untuk mengungkap sejarah asal mula suatu kesenian seperti seni gong kebyar di Banjar Luglug, Lembeng, Ketewel, sungguh tidak mudah. Kesulitan-kesulitan yang menyebabkannya adalah kurangnya data-data mengenai gamelan tersebut dan hampir tidak ada data-data tertulis yang memuat tentang gamelan gong kebyar tersebut.

Namun demikian dari beberapa informasi yang penulis hubungi, telah berhasil penulis kumpulkan sejumlah informasi baik dari anggota sekaa maupun informan-informan luar yang mampu memberikan keterangan mengenai data-data tentang asal mula dari gamelan gong kebyar ini.

Misalnya : I Made Jegog yang menjadi anggota sekaa gong di Banjar Luglug(wawancara pada tanggal 25 April 2013 di rumahnya banjar Luglug, Lembeng) menerangkan bahwa gamelan gong kebyar yang ada di Banjar Luglug sekarang sudah berumur 43 Tahun. Karena Gamelan Gong Kebyar tersebut memang ada sejak dulu dan bentuk bilahannya yang dalam istilah balinya disebut metundu klipes, gong kebyar di banjar Luglug ini sudah ada sejak tahun 1970, gong kebyar yang ada di Banjar Luglug ini dulunya merupakan gamelan gong kebyar yang pertama ada di Desa Lembeng, yang dahulu Banjar Luglug ini mempunyai pasewitran (persaudaraan) dengan Banjar Biaung. Terbentuknya sekaa gong untuk gamelan gong kebyar ini karena ketertarikan animisme masyarakat untuk mengenal dan memahami gamelan yang termasuk dalam gamelan golongan baru ini, kemudian sekaa ini diberi namak sekaa gong sekar sandat dan kelian gong pertama pada waktu itu I ketut ning, pelawah gong tersebut pada waktu itu masih polos belum diukir maupun di prada dan diprakarsai oleh Imade Jambot, pada tahun 2005 karena sudah banyaknya ada gamelan gong kebyar yang diukir, sekaa gong yang kebanyakan mayoritasnya menjadi tukang ukir, berminat mengukir gamelan tersebut. Gamelan tersebut di ukir, di cat, dan di prada oleh seluruh anggota sekaa, dan dimodali oleh kas simpanan banjar, yang bertujuan agar menarik minat para remaja untuk mengembangkan jiwa seninya terutama pada bidang seni karawitan,dan akhirnya sekaa gong tersebut benar-benar menjaga gong tersebut di bawah naungan kelihan banjar dan kelihan sekaa sampai sekarang. Pada tahun 2010 sekaa mempunyai simpanan uang, gamelan gong kebyar yang ada di banjar di tambahkan dua buah penyacah.

Demikianlah secara singkat dapat diungkapkan tentang sejarah gamelan gong kebyar di Desa Petang.

Fungsi Dalam Upacara Agama

Kesenian Bali seni karawitan (gamelan) seni tari dan seni vocal (tembang) kesemuanya tidak bisa lepas dari upacara keagamaan (Agama Hindu) dalam uraian buku seni sacral dalam hubungannya dengan agama hindu di jelaskan sebagai berikut :

Seni Wali (Socred), relijius yaitu seni yang dilakukan di Pura-Pura dan di tempat-tempat yang ada hubungannya dengan upacara keagamaan sebagai pelaksana upacara dan upakara agama.

Bentuk Alat

Gamelan gong kebyar merupakan seperangkat gamelan yang dipergunakan untuk mengiringi upacara keagamaan khususnya agama Hindu dan mengiringi tari-tarian. Instrumen-instrumen gamelan gong kebyar di Banjar Luglug terdiri dari sebuah terompong, satu buah riong, dua buah ugal, empat buah ganse, empat buah kantil, dua buah jegog, dua buah jublag, dua buah kendang, satu buah ceng-ceng, satu buah kajar, satu buah kempli, dua buah gong, satu buah kempur, satu buah klemong, dua buah penyacah, dan satu buah bende.