“TRADISI NEKANG BR MUNGGU MENGWI”
Posted Under: Tulisan
tradisi yang berada di banjar munggu mengwi mempunyai tradisi yang unik yaitu “NEKANG”. masyarakat se-Banjar munggu mengwi mulai berdatangan ke rumah pengantin baru . Jarak hari pawiwahan dan nekang Galungan ini memang sangat dekat selang 5 hari dari hari pawiwahannya. Tradisi ini cukup unik karena berlaku bagi semua masyarakat di banjar tersebut. Jika jumlah pasangan yang nekang lebih dari satu, biasanya akan didatangi satu persatu dari rumah yang jaraknya terjauh atau terdekat.
Selain itu, nekang atau ngejot tumpeng biasanya di cirikan dengan hiasan penjor yang sangat bagus di depan rumah dan sampian gantung nya sangat panjang minimal 1m. Seperti yang terjadi di Br.munggu mengwi, pasangan yang nekang berjumlah 5 pasang. Sehingga masyarakat mendatangi satu persatu dari yang jaraknya terjauh dari rumah masyarakat. Tumpeng yang dibawa sesuai dengan jumlah pasangan yang nekang. Isi dari tumpeng yang dibawa sesuai dengan kemampuan, ada yang membawa beras, jaja gina jaja uli di bawah tumpeng lengkap dengan sampyannya yang biasanya dihiasi warna warni perambat.
Masyarakat yang berfikir praktis biasanya membawa satu buah sampyan tumpeng pada saat ngejot. Selanjutnya hanya isi tumpengnya yang diserahkan dan sampyannya dibawa kembali ke tempat nekang yang lain.
Bukan hanya ibu-ibu yang melakukan ngejot tumpeng, sebagian mereka adalah remaja yang mewakilkan biasanya datang secara berkelompok sehingga terlihat suasana kebersamaan di hari nekang.
Dahulu masih terlihat perbedaan masyarakat nekang dengan yang tidak, hiasan penjor biasanya menunjukkan identitas sebuah rumah melaksanakan nekang Galungan. Berbeda dengan perkembangan saat ini. Masyarakat sudah semakin kreatif dan seolah berlomba-lomba membuat penjor yang bagus. Sehingga agak susah dibedakan, namun hal ini bisa diatasi dengan mengetahui informasi siapa saja yang nekang.
Persiapan bagi yang empunya karya nekang, bale dangin digunakan sebagai tempat nekang tampak dihiasi pengangge bale. Jerimpen, gebogan dan hiasan lainnya terlihat semarak menghiasi suasana nekang. Biasanya tape jaja uli selalu disiapkan keluarga pasangan yang nekang, ini tidak ada batasannya sesuai dengan kemampuan keluarga tersebut. Tape inilah yang diberikan sebagai balasan tumpeng yang dibawa oleh orang yang ngejot tumpeng. Suasana penuh kekeluargaan dan keakraban mewarnai suasana nekang.