Tari topeng tua menampilkan seorang penari dengan busana yang megah dan mengenakan topeng kayu dari kayu ylang-ylang. Dari raut wajahnya, terlihat tokoh yang diperankan adalah pria berusia senja.Saat pertunjukan, sang penari akan berjalan mengelilingi panggung dan menari dengan gerakan yang lambat. Sang penari sesekali menghela napas putus-putus dan membuat gerakan menyapu keringat dari topengnya dengan gaya jenaka.
Koreografi yang dibawakan penari menggambarkan sang pria tua sedang terkenang pada masa mudanya.
Sebagai tari yang memiliki nilai kesakralan, tari topeng tua biasanya dipentaskan dalam ritual peringatan piodalan. Piodalan merupakan rangkaian upacara Dewa Yadnya yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widi pada sebuah pura atau tempat suci.