MEMBANDINGKAN DAN MENGKRITISI TEKNIS PEMENTASAN DALAM WAYANG INOVATIF VERSI WAYANG JAWA DAN WAYANG BALI

This post was written by wayanariwibawa on Januari 13, 2012
Posted Under: Tak Berkategori
  1. Pementasan Dalang Inovatif Wayang Jawa

(Gambar 2.2 Pertunjukan Inovatif Wayang Jawa )

Di lihatdari segi struktur pertunjukannya, Pementasan Dalang Inofatif Wayang Jawa memang berbeda dari yang lain. Pementasan Dalang Ki Entus menggunakan Konsep inovativ yang terkadang terkesan begitu nyeleneh dan nyentrik. Tampak pada penampilannya kali ini ia menggunakan Kelir yang berbentuk setengah lingkaran seperti Bola Dunia. Ia berusaha menampilkan suatu pertunjukan yang baru dan dinamis bagi penonton. Teknologi pencahayaan menggunakan lampu sorot dengan latar tanpa menggunakan gambar latar Dan dalam awal pertunjukan, konsep pementasan merujuk pada pakem yang ada. Ki Dalang mencoba menyuguhkan suatu suasana perpaduan antaratradisi dan moderen yang ingin di suguhkan pada penonton. Dalam pementasannya, Ki dalang menggunakan beberapa perpaduan music yang cenderung modern namun tetap bernuansa etnik.

(Gambar 1.2  Tata Cahaya dalam pementasan )

Hal ini terlihat dari berbagai irama lagu-lagu pesinden yang berbahasa Indonesia namun tetap kental dengan tradisi etniknya. Dalam mengkomunikasikan garapannya, ki entus juga cenderung menggunakan bahasa Indonesia mengingatsasaran penontonnya yang kebanyakannya tidak memahami bahasa Jawa. Dalam pembukaannya, ki entus menggunakan Gunungan yang telah ia modifikasi sendiri menyerupai Gunungan Bali. Tak lupa ia menggunakan wayang golek sebagai perwujudan dirinya dalam mendeskripsikan suatu adegan. Tata Panggung ang apik dan pencahayaan yang begitu dramatic membuat pertunjukan itu terkesan indah dan memukau.

 

 

b. Pementasan Dalang Inovatif Wayang Kulit Bali

                  (Gambar 1.3 cuplikan video wayang Bali inovatif)

            Berbeda dengan pementasan yang dipentaskan oleh Dalang Ceng Blong yang mengambil judul Bimanyu Mekrangkeng. Dalam lakon ini dikisahkan putra Arjuna yaitu Bimanyu ditangkap oleh seorang raksasa yang bernama Kala Sura Prenawa karena ingin memperistri istri Arjuna yang bernama Diah Supraba yang sangat cantik, kalau Diah Supraba mau diperistri oleh Kala Sura Prenawa maka Bimanyu akan dilepaskan, tetapi kalau menolak maka Bimanyu akan di bunuh. Akhirnya karena kesaktian para Pandawa Kala Sura Pranawa dapat dikalahkan.

Kalau dilihat dari struktur pertunjukannya, Dalang Ceng Blong menggunakan tehnik pertunjukan yang modern, karena Ki Dalang tidak lagi mempergunakan lampu tradisional sebagai penerangannya melainkan sudah mempergunakan lampu listrik yang berwarna-warni sebagai alat penerangannya. Hal ini menyebabkan hasil dari bayangan wayang di layar yang dihasilkan sangat sempurna dan tidak mengganggu mata penonton sehingga penonton betah menyaksikan hingga berjam-jam.

Kalau dilihat dari sound system yang dipergunakan juga sangat bagus hal ini mungkin disebabkan oleh penataan microfun yang sangat bagus dan dikerjakan oleh orang yang profesional sehingga suara yang dihasilkan tidak mengganggu telinga penonton dan Ki Dalang dengan mudah bisa menyampaikan pesan-pesan pada para penonton. Sangat jarang seorang dalang memperhatikan sound system yang dipergunakannya karena tidak dikerjakan oleh orang yang ahli dibidangnya sehingga kadang-kadang hal-hal yang disampaikan tidak begitu jelas sampai di telinga penonton.

KESIMPULAN

            Dari hasil pengamatan vidio pertunjukan wayang kulit yang dilakukan penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa properti yang digunakan pada saat pertunjukan sangat mempengaruhi hasil dari pertunjukan tersebut. Di lihatdari segi struktur pertunjukannya, Pementasan Dalang Inofatif  Wayang Jawa memang berbeda dari yang lain. Pementasan Dalang Ki Entus menggunakan Konsep inovativ yang terkadang terkesan begitu nyeleneh dan nyentrik. Tampak pada penampilannya kali ini ia menggunakan kelir yang berbentuk setengah lingkaran seperti Bola Dunia. Kalau dilihat dari struktur pertunjukannya, Dalang Ceng Blong menggunakan tehnik pertunjukan yang modern, karena Ki Dalang tidak lagi mempergunakan lampu tradisional sebagai penerangannya melainkan sudah mempergunakan lampu listrik yang berwarna-warni sebagai alat penerangannya. Hal ini menyebabkan hasil dari bayangan wayang di layar yang dihasilkan sangat sempurna dan tidak mengganggu mata penonton sehingga penonton betah menyaksikan hingga berjam-jam. Sebagai seorang seniman pertunjukan dituntut harus mampu menguasai tehnik-tehnik pencahayaan, suara, seting panggung dan lain-lain agar mampu menyuguhkan pertunjukan yang layak untuk disuguhkan dan mampu memenuhi selera penonton. Oleh sebab itu pengetahuan tentang multi media sangat diperlukan oleh seorang seniman dalam pertunjukannya agar supaya kemajuan tehnologi dibidang multi media justru menyebabkan pertunjukannya menjadi terganggu karena kemampuan seorang seniman yang terbatas sehingga tidak mampu memanfaatkan kemajuan tehnologi.

Reader Comments

Trackbacks

  1. A片  on Agustus 22nd, 2022 @ 12:23 am
Previose Post: