1.1DEFINISI GENDER WAYANG
Gender adalah nama dari sebuah tungguhan gamelan yang berbentuk bilah (metalophone). Kata gender biasanya dirangkaikan dengan kata rambat dan wayang yang mempunyai bentuk,laras,dan fungsi yang berbeda.gender wayang adalah nama dari salah satu tungguhan gender yang berbilah sepuluh dan berlaras selendro. Spesipikasi gender wayang adalah sebuah tungguhan gender yang dipakai untuk mengiringi pertunjukan wayang.
Gender wayang merupakan sebuah gamelan yang masuk pada klasifikasi golongan gamelan tua. Di bali gamelan gender wayang di duga telah ada pada abad ke 14. Tungguhan gender atau yang lebih di kenal dengan gamelan gender wayang keberadaanya menyebar hampir di seluruh penjuru pulau bali.gender wayang adalah sebuah instrument yang digunakan untuk mengiringi upacara keagamaan di bali seperti pada upacara dewa yadnya untuk mengiringi pertunjukan wayang gedog (wayang lemah),dan pada upacara manusa yadnya mengiringi proses potong gigi (mepandes). Begitu luas mamfaat dan fungsi dari keberadaan gamelan gender wayang tersebut bagi kehidupan ritual religious dari masyarakat bali,namun semua itu masih terbatas dari segi konteks fungsi dari unsur musikalnya,apabila di lihat dari tinjauan etnomusikologi banyak elemen-elemen yang belum terungkap yang memberikan dampak dan pengaruh dalam perkembangan gamelan gender wayang khususnya .di sini pendekatan etnomusikologi di gunakan bukan hanya untuk mengulas unsur musikal. Seperti bagaimana hubunganya dengan lingkungan masyarakat pendukung.letak geografis,bentuk topografi,bahasa,kebudayaan,dan agama dari sebuah tempat hidup berkembangnya gamelan gender wayang.
Sumber;www.babadbali.com
Google ensiklopedia-mengenai instrumental gender wayang
1.2 KERANGKA GENDER WAYANG
Gender wayang salah satu esambel musik paling kuno yang ada di bali,menyertai wayang serta pengajuan,kremasi,dan upacara keagaaman lainnya.
kedua instrument gender dasar wayang masing-masing dibangun dari kerangka kayu dan sepuluh persegi panjang,kunci perunggu ditangguhkan oleh string dan menyembunyikan komposit dan jembatan kayu lebih tegak,,resonator bambu di setel.sebuah set lengkap memiliki dua pasang gender,pasangan tambahan dua kali
lipat satu oktaf lebih tinggi.sebuah instrument mencakup dua oktaf dengan skala lima nada pentatonic.setiap pasangan terdiri dari instrument pria dan wanita, perempuan yang sedikit lebih besar dan sedikit lebih rendah di lapangan.Palu yang ramping dan radial simetris dengan kepala disc kayu dan manik –kerucut seperti mainan kerincingan tanduk. Bentuknya memungkinkan pemain untuk menyesuaikan perlu antara jari kedua dan ketiga dari tangan longgar terbuka dan menyerang dan meredam tombol secara bersamaan dengan menit,memutar gerkan lengan bawah. Karena teknik ini,paparan relative dari dua bagian instrumental,dan pelaksanaan sinkopasi,komposisi dinamis dalam sinkronisitas yang tepat,gamelan wayang gender di anggap sebagai sakah satu genre yang paling kompleks music bali.seperti gamelan bali lainya,gender wayang hanya sekitar standar di lapangan relative,meskipun instrument masing-masing kelompok yang tepat disetel dengan pasangan lapangan ahli dan mendaftar peregangan. Lapangan mutlak bervariasi sesuai dengan prepensi bronzesmith itu. Akibatnya, masing-masing instrument jarang ditukarkan dengan orang-orang dari klompok lain selain aslinya.salah satu instrument register masing-masing pitch,pengisep,disetel lebih tinggi dari pasangan mereka.pengumban (goyah);karena pengertian kita logaritmis skala pendengaran,catatan terendah perlu dipasangkan lebih lanjut selain di lapangan mutlak dari pada tertinggi untuk mencapai tingkat,sama ideal”shimmer” di serempak. Selanjutnya interval oktaf yang membujur menjadi sedikit lebih dari dua kali lipat hertz untuk mencapai”shimmer” serupa di oktaf. Gender wayang berada di tuning pentatonic slendor,sekitar C.D.E.G.A pada skala berat.
Sumber; Buku wayan loceng tentang gender wayang
www.babadbali.com
1.3Fungsi Gamelan Gender Wayang sebagai karawitan berdiri sendiri
Sebagai karawitan berdiri sendiri Gender Wayang lebih banyak berfungsi sebagai penunjang pelaksanaan upacara. Dalam fungsinya sebagai penunjang upacara , Gender Wayang dipergunakan untuk upacara Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya. Pada saat pelaksanaan upacara Pitra Yadnya Gender Wayang itu biasanya berfungsi untuk mengiringi mayat ke tempat pembakaran/kuburan . Hal ini terjadi apabila upacara itu dilakukan secara besar-besaran dan mempergunakan “Bade” sebagai tempat mayat , sementara dibawahnya diapit oleh dua orang bermain gender yang duduk di atas sandangan bambu (penyangga dari bade tersebut) ,maka Gender Wayang dapat disimpulkan sebagai gamelan sakral bagi umat Hindu.
Selain itu Gender wayang ini juga berfungsi untuk mengiringi upacara Manusa Yadnya (potong gigi)
1.4Fungsi Gamelan Gender Wayang dalam mengiringi pertunjukkan wayang
Seperti yang dijelaskan tadi bahwa gender dan pertunjukan wayang yang diiringi mempunyai hubungan erat satu sama lainnya . Dalam pertunjukkan keduannya merupakan satu kesatuan yang tidak dipisahkan . Suatu pementasan wayang dapat berfungsi sebagai Wali (sacral) sebagai bebali (ritual) dan sebagai Balih-balihan (skuler) , menurut jenis dari upacara yang dilakukan .
Sumber:adipartha-mengenai gender wayang
1.5 TEKNIK PERMAINAN GENDER WAYANG
1. Nada
Perbedaan laras. Laras Gender Wayang disebut slendro. Secara teoritis laras slendro memiliki lima nada. Perbedaan laras gender wayang Sukawati yang dilihat dari perbedaan frekuensi, interval dan getarannya menunjukkan pada kita adanya sistem dipersifikasi dalam pembuatan gender wayang dan sistem ini menjadi lebih rumit jika dikaitkan dengan aspek komposisi dan teknik permainan.
2. Ritme
Ritme yang dimaksud adalah teknik-teknik pukulan Gender Wayang Sukawati yang mempunyai berbagai macam teknik pukulan dalam memainkannya. Contoh teknik pukulan yang dimaksud antara lain :
Noret :
Tangan Kiri : – 6 – 3 – 6 – 3
Tangan Kanan : 3.5 6 6.5 3 3.5 6 6.5 3
Ubit-ubitan :
Tangan Kiri : 6 3 5 3 3 6 5 3
Tangan Kanan : 2 3 – 3 2 3 2 3 – 2 – 3 2
Omang :
Tangan Kiri : 5 – 3 – 5 – 3 –
Tangan Kanan : – 6 1 – 1 – 6 1 – 6 1 – 1 – 6 1
Cecandetan :
Tangan Kiri : 5 3 2 3 3 2 3 – 2 3 2 3 5 3
Tangan Kanan : – 2 3 – 3 – 2 3 – 2 3 – 2 3 5 3
Nyangsih :
Tangan Kiri : – – 6 – 5 – 6 –
Tangan Kanan : – 6 3 – 6 – 3 – – 6 3 – 6 – 1 6
Gegedig Polos :
Tangan Kiri : 3 6 5 3 6 1 2 – – –
Tangan Kanan : 6 2 1 6 5 6 1 – – –
Sumber: penelitian Oleh : Ni Ketut Suryatini, SSKar., M.Sn dan Ni Putu Tisna Andayani, SS (dosen PS Seni Karawitan.
http://forum.isi-dps.ac.id
1.6 GAMBAR GENDER WAYANG
Sumber:images situs google
SEKIAN