BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hari raya pengerupukan merupakan kebudayan yang sudah turun temurun. Setiap satu tahun sekali seluruh umat hindu di Indonesia melaksanakan hari pengerupukan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pengerupukan sangat penting artinya, sebab hari raya pengerupukan merupakan hari menyambut hari tilem kesanga atau sering disebut dengan tahun baru caka. Dengan demikian pengerupukan harus betul – betul dilestarikan untuk menjaga seni dan budaya yang ada di bali khususnya dan menjadikan hari pengerupukan sebagai budaya unggulan.
Tujuan yang kita harapkan adalah menjaga tradisi,seni dan budaya Ogoh-ogoh yang bisa kita ajarkan kepada generasi kita yang akan datang memiliki pengetahuan dan keterampilan, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan. Ogoh-ogoh harus mampu di laksanakan oleh seluruh umat hindu agar dapat berperan aktif dalam seluruh kegiatan hari raya pengerupukan yang menjaga unsur keagaaman ,seni budaya ,kreatif , cerdas, aktif, terampil, dan bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan mengutamakan persatuan kebudayaan dan bukannya perpecahan.
Mempertimbangkan pengetahuan anak – anak tentang ogoh-ogoh sama dengan mempersiapkan generasi yang akan datang. Hati seorang anak tentang ogoh-ogoh bagaikan sebuah plat fotografik yang tidak bergambar apa – apa, siap merefleksikan semua yang ditampakkan padanya.
Pada makalah ini, akan dikaji hal-hal yang berhubungan dengan ogoh-ogoh yang diselenggarakan di Bali pada jaman sekarang.
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan akan menimbulkan dua macam dampak yang saling bertentangan. Kedua dampak itu adalah dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif adalah segala sesuatu yang merupakan harapan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, dengan kata lain dapat disebut sebagai ’Tujuan’. Sedangkan dampak negatif adalah segala sesuatu yang bukan merupakan harapan dalam pelaksanaan kegitan tersebut, sehingga dapat disebut sebagai hambatan atau masalah yang ditimbulkan. Jika peristiwa di atas dihubungkan dengan perkembangan jaman sekarang, maka pelaksanaan ogoh-ogoh akan menimbulkan dampak positif dan negatif yang disebut sebagai tujuan dan hambatan yang akan dihadapi.Terutama ogoh-ogoh jaman sekarang. Hal ini akan lebih tepat bila disebut sebagai “Perkembangan ogoh-ogoh jaman sekarang. Ogoh-ogoh yang diterapkan harus sesuai dengan cerita-cerita dan hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kebutuhan dari daerah tempat dilangsungkan ogoh-ogoh tersebut. Unsur ogoh-ogoh yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan daerah setempat.
Dengan demikian, ogoh-ogoh jaman sekarang dan masa depan harus diarahkan pada peningkatan kualitas kemampuan intelektual dan professional serta sikap, kepribadian dan moral manusia pada umumnya. Dengan kemampuan dan sikap manusia yang demikian diharapkan dapat mendudukkan ogoh-ogoh yang bermanfaat di masyarakat dunia di era globalisasi ini.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan dalam pembuatan ogoh-ogoh jaman sekarang adalah suatu masalah yang sangat komplek. Apabila ditelaah lebih jauh, maka kita akan menemukan sekumpulan hal – hal rumit yang sangat susah untuk disiasati. Masalah yang dihadapi tersebut akan lebih susah jika saling berkaitan satu sama lain. Dengan adanya cerita-cerita dari orang yang berpengalaman mampu memberikan gambaran – gambaran pada perkembangan ogoh-ogoh zaman dahulu dengan ogoh-ogoh zaman sekarang.
Dan mutu ogoh-ogoh pun dapat ditingkatkan dengan melakukan serangkaian pembenahan terhadap segala persoalan yang dihadapi. Pembenahan itu dapat berupa pembenahan terhadap bahan-bahan dan tehnik pembuatan yang dapat memberikan kemampuan dan keterampilan dasar minimal, menerapkan konsep belajar mnghasilkan karya baru dan membangkitkan sikap kreatif, dan mandiri. Perlu diidentifikasi unsure – unsure yang ada di daerah yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi proses peningkatan mutu pembuatan ogoh-ogoh, selain pemerintah daerah, misalnya kelompok pakar, paguyuban mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat daerah, perguruan tinggi, organisasi massa, , TV daerah, media masa / cetak daerah, situs internet.
Mengenai kecenderungan meningkatnya pencapaian hasil pembuatan ogoh-ogoh selama ini, langkah antisipatif yang perlu ditempuh adalah mengupayakan peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pembuatan ogoh-ogoh, peningkatan kualitas dan relevansi ogoh-ogoh, dari unsur – unsur yang terkait pada mutu ogoh-ogoh, yaitu:
- Bagaimana cara pembuatanya?
(Bahan-bahan,alat-alat yang digunakan,tehnik-tehnik.)
- Bagaimana antusias masyarakat sekitar?
3. Bagaimana bahan-bahan yang digunakan?
(proporsi bahan yang digunakan)
4. Apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan ogoh-ogoh?
5. Bagaimana kondisi tempat pembuatannya?
6. Adakah sarana pendukung yang lainnya?
(transportasi,dana dari pemerintah,tempat yang cukup)
7. Bagaimana kondisi iklim pada saat pembuatan ogoh-ogoh yang ada saat ini?.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Mengetahui perbedaan pembuatan ogoh-ogoh zaman dahulu & pembuatan ogoh-ogoh zaman sekarang.
- Mampu meningkatkan kualitas ogoh-ogoh dengan cara mencari kelemahan – kelemahan agar dapat dibenahi dan diselesaikan dengan penyelesaian yang tepat dan sesuai.
- Membantu dalam membahas dan menanggulangi masalah yang dihadapi di dalam proses pembuatan ogoh-ogoh.
1.4 Manfaat Penulisan Makalah
Berikut ini kan dijabarkan mengenai manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini.
- Membangun kualitas ogoh-ogoh zaman sekarang ke arah yang lebih baik dari sebelumny.
- Memilah & menelaah masalah-masalah ogoh-ogoh yang dihadapi.
- Memberikan inovasi baru dan penanggulangan yang efektif dalam menghadapi masalah di dalam pembuatan ogoh-ogoh.
- Sebagai batu loncatan kepada generasi muda agar mampu memberikan hasil karya yang lebih baik.
- Meningkatkan cara membuat atau merakit ogoh-ogoh yang lebih efektif dan efisien.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2.1 Perbedaan Ogoh-ogoh Jaman Dahulu dengan Jaman Sekarang
Permasalahan ogoh-ogoh merupakan suatu kendala yang menghalangi tercapainya tujuan pembuatan ogoh-ogoh. Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang merupakan permasalahan tentang pembuatan ogoh-ogoh di Bali pada jaman sekarang. Adapun permaslahan – permasalan tersebut menimbulkan perbedaan – perbedaan yang sangat spesifikasi dari masa ke masa. Dalam makalah ini akan akan di jabrkan tentang perbedaan – perbedaan tersebut, berikut penjelasannya :
2.1.1 Dalam proses pembuatan ogoh-ogoh
ÿ Ogoh-ogoh Jaman Dulu
Pada awalnya ogoh-ogoh dimaksudkan untuk mengusir bhuta kala pada saat sasih tilem kesanga atau disebut hari raya pengerupukan. Yang terbuat dari alang-alang,anyaman bambu,kayu dan bahan-bahan yang ada pada saat jaman itu saja.yang menggambarkan raksasa,leak,celuluk dll.lebih cenderung bersifat bhuta kala.dengan ukuran yang besar-besar.
ÿ Ogoh-ogoh Jaman Sekarang
Ogoh-ogoh sekarang lebih berorientasi kepada bagaimana meningkat kreatifitas anak muda masa kini dan bagaimana menghadapi globalisasi. Ogoh-ogoh sekarang kehilangan misi utamanya untuk investasi karakter raksasa/bhuta kala. Ogoh-ogoh yang mengandung moral dan karakter bukan lagi merupakan factor utama seseorang membuat ogoh-ogoh.Hal ini dianggap menjadi tugas para tokoh agama, tugas orang tua di masyarakat di daerah masing-masing. Seluruh pemuda,pemudi yang kreatifitas berlomba menonjolkan kreatifitas mereka masing-masing yang dipercaya bisa menciptakan generasi muda yang mampu berkarya di usia sedini mungkin. Para orang tua juga tergiur dan ingin anaknya menjadi kreator muda.
2.1.2 Dalam Materi Pendidikan
ÿ Materi Ogoh-ogoh Jaman Dulu
Kreatifitas atau materi ogoh-ogoh jaman dulu lebih menekankan pada kebutuhan yang diperlukan saat upacara pengerupukan, penumbuhan dan penguatan karakter yang kelak membuatnya mampu membedakan mana yang baik dan benar, untuk kemudian mengutamakan kebudayaan dan kesenian yang terlepas dari perbedaan agama, dan budaya.
ÿ Materi Ogoh-ogoh Jaman Sekarang
Jaman sekarang ogoh-ogoh di buat dengan berbagai karakter yg kebanyakan mengisahkan tokoh pewayangan, Ada ogoh-ogoh yang mengandung unsur pornografi dll. Bahan-bahan yang digunakan pada jaman sekarang juga berbeda dengan dulu. Ada ogoh-ogoh yang menggunakan gabus atau sterofome , ada yang menggunakan anyaman dari bambu, dan lain – lain. Penonjolan keunggulan juga terlihat dari bahan yang digunakan, misalnya ada yang menggunakan gabus agar hasilnya lebih maksimal Ironisnya pada jaman sekarang yg menggunakan anyaman bambu pada jaman sekarang kurang di minati.
BENTUK FISIK OGOH-OGOH JAMAN SEKARANG
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Setiap jaman mempunyai masalah dan situasi yang berbeda. Sangat naif bila kita sekarang memaksakan pembuatan ogoh-ogoh yang ada pada jaman dulu diterapkan pada jaman sekarang.tidak mungkin kita menuntut remaja sekarang juga membuat model ogoh-ogoh yang sama sperti dulu. Mereka akan terlihat aneh di mata remaja lain yang mengikuti perkembangan ogoh-ogoh jaman sekarang. Ogoh-ogoh seperti apa yang ingin kita kembangkan kepada anak-anak di bali khususnya.
Pelaksanaan hari raya pengerupukan dan pembuatan ogoh-ogoh harus selalu di diterapkan. Hal ini dilakukan karena pengerupukan sudah menjadi turun temurun dari tahun ke tahun dan ogoh-ogoh salah satu kegiatan kreatifitas ksenian yang masih di gemari para remaja hingga saat ini. Dan peningkatan mutu kualitan kreatifitan ogoh-ogoh akan bisa lebih baik jika terus di lestarikan.
3.2 Saran
Menurut saya bila ogoh-ogoh mampu terus berkembang di bidang kesenian dan tetap menjadi fungsi keagamaan Saya pribadi juga berharap mampu terus mengembangkan kreatifitas ogoh-ogoh sebagai warisan leluhur yang wajib di lestarikan oleh seluruh masyarakat HINDU di bali khususnya, mengembalikan unsur fungsi keagamaan tujuan pengerupukan atau pembuatan ogoh-ogoh yang utama. Semoga pengerupukan atau ogoh-ogoh di tahun-tahun yang baru berisi elemen-elemen pendidikan yang berguna bagi kita smua dan anak cucu kita nanti..
DAFTAR PUSTAKA
- OPINI (filosofi tak terpecahkan).Masih ada waktu. www.gr.co.id edisi Jum’at, 15 Juli 2012
- www.ensiklopedia.com ( Ironi Pendidikan Jaman Sekarang)
- Redaksi Kompas.opini masyarakat (Pendidikan yang bermutu). www.kompas.com edisi Rabu, 30 Maret 2005
- Hasan Shadily, dkk.1973. Ensiklopedi Umum . Jakarta: Yayasan Dana Buku Franklin Jakarta.