Gamelan Semarandana merupakan kombinasi antara Semar Pegulingan dengan Gong Kebyar. Gamelan ini diciptakan pada tahun 1987 oleh I Wayan Beratha seorang tokoh karawitan sekaligus pembuat gamelan Bali. Ansambel ini menggunakan 12 nada yang susunan nadanya mengikuti sistem 5 nada Gong Kebyar dan 7 nada Semar Pegulingan pada register tinggi. Bilah dari gamelan Semarandana ini lebih banyak dari gamelan Genta Pinara Pitu. I Wayan Beratha hanya menambahkan nada ding tinggi pada gamelan Genta Pinara Pitu untuk menjadikan barungan baru yang dinamakan gamelan Semarandana. Instrumen dari gamelan Semaradana ini tidak jauh berbeda dengan gamelan Gong Kebyar.
Instrumen-instrumen penting yang berperan di dalamnya adalah:
Sepasang Kendang
Satu tungguh Trompong
Dua tungguh Giying / Ugal
Empat tungguh Gangsa Pemade
Empat Gangsa Kantilan
Satu buah Kajar
Satu buah Cengceng Ricik
Satu tungguh Reyong
Dua Penyacah
Dua Jublag / Calung
Dua tungguh Jegogan
Dua tungguh Gong
Satu tungguh Kempur
Satu tungguh Bende
Satu tungguh Kemong
Satu tungguh Rebab
Empat sampai lima buah Suling
Sejak pertama kali diciptakan, gamelan Semaradana sudah semakin tersebar ke berbagai desa di Bali, bahkan sampai ke luar negeri. Kini di Bali, berkembang banyak gamelan Semarandana karena memiliki kelebihan dibandingkan gamelan lain, disamping dari segi tehnik juga dari patet karena gamelan ini memainkan lagu-lagu Semar Pegulingan Saih Pitu, lagu-lagu Gambuh, dan lagu-lagu Gong Kebyar. Bahkan akhir-akhir ini telah muncul gamelan Blaganjur yang menggunakan trompong dan reyong gamelan Semarandana.
Sumber:
Bandem, I Made.2013. Gamelan Bali di Atas Panggung Sejarah, Denpasar: BP STIKOM BALI