Posts Tagged ‘kritik seni’

kritik seni | Posted by putudyantara
Nov 19 2013

Art summit merupakan suatu ajang bergengsi bagi seni pertunjukan khususnya seni kontemporer Indonesia yang mana merupakan suatu acara tempat dipentaskannya karya-karya terbaik dari seniman, komposer serta koreografer daerah dimana art summit dilangsungkan.

Art summit 2013 diadakan di ISI Denpasar tepatnya pada tanggal 8 oktober 2013. Peserta pengisi acara pentas antara lain:

 

Dari segi pemanfaatan multimedia (lighting dan sound system) pada pertunjukan kontemporer art summit 2013 yang diselenggarakan di ISI Denpasar, sudah cukup baik dan sangat mendukung serta dapat memaksimalkan setiap penampilan para peserta. Tata cahaya serta pengeras suara yang digunakan dalam acara tersebut juga sudah sangat baik. Namun dari kelima penampilan peserta yang sangat menghibur dan dapat memukau para penonton yang hadir tersebut, ada beberapa point disaat berlangsungnya pentas terkait dengan penempatan fokus cahaya, efek warna cahaya, dan lain-lain yang walaupun merupakan hal yang kecil namun tetap harus diperhatikan karena hal kecil itulah yang terkadang dapat menjadikan pertunjukan kurang menarik, kurang sempurna, dan juga pesan dan kesan yang ingin disampaikan menjadi kurang jelas dan terkadang juga tidak dapat dimengerti oleh para penonton. Salah satu contohnya adalah penampilan dari mahasiswa jurusan tari ISI denpasar yang berjudul Agni Sita. Pada bagian gerak seperti gambar bawah ini, yang menjadi fokus pandangan seharusnya adalah penari  yang berada di atas sementara itu cahaya masih diarahkan ke penari yang berada dibawah, hal itu mungkin disebabkan oleh gerakan sebelumnya yang harus memfokuskan cahaya agak kebawah atau mungkin gerakan penari yang cepat, sehingga kurang direspon oleh si pengatur cahaya.

IMG_0343

Selain pada penampilan Agni Sita kesalahan lighting juga terjadi pada penampilan lainnya. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah. Pencahayaan pada penampilan tersebut terasa agak tanggung tidak terfokus ke titik tertentu atau juga cahaya yang diberikan tidak merata. Peserta pentas yang berada di sisi paling kanan dan paling kiri mendapat cahaya yang agak redup.

IMG_0305

 

Akan lebih baik jika cahaya yang diberikan merata sehingga semua gerakan yang dilakukan oleh peserta dapat terlihat dengan jelas dan cahaya tidak terkesan mengada-ngada.

Pada penampilan kontemporer ‘tangkep’ peran multimedia sangatlah menentukan keberhasilan pertunjukan ini terutama sistem pencahayaan. Suasana gelap dan cahaya yang diberikan hanya terfokus pada muka penari yang berwarna putih cerah sehingga perhatian dapat tertuju hanya pada muka penari. Keberhasilan cahaya yang paling terlihat adalah pada saat dua orang penari tiba-tiba muncul saat tirai selesai ditutup. Hal tersebut berhasil mengejutkan para penonton.

Ada beberapa bagian dimana bukan hanya muka penari yang terlihat melainkan juga badan penari, baju hitam yang dikenakan tujuannya adalah untuk menyamarkan badan di kegelapan, tetapi badan hitam tersebut juga terlihat mungkin karena cahaya yang agak melebar. Hal tersebut dapat kita maklumi karena sangatlah sulit untuk dicegah karena badan penari bergerak kesan-kemari dan penari tidak bisa terlalu detail mengetahui garis cahaya yang boleh dilewati oleh wajah maupun anggota badan lainnya.

IMG_0289

 

Dalam prihal sound system penampilan kelima kelompok secara keseluruhan sudah sangat baik, contohnya saja adalah penampilan dari Agni Sita. Iringan tari kontemporer ini adalah menggunakan beberapa instrumen gamelan semarandhana, yaitu kendang, gangsa, gong, kajar dan beberapa instrumen lainnya yang dikolaborasikan dengan satu keyboard. Disitu terdengar keseimbangan volume suara sehingga, tiap instrumen yang dibunyikan dapat didengar dengan jelas.