TARI TELEK DI DESA JUMPAI

Mei 25th, 2014

images

Gerakan Tari Telek Jumpai dapat dikatakan tidak jauh berbeda dengan gerak-gerak Tari Telek pada umumnya ditempat lain. Akan tetapi terdapat salah satu gerak yang menunjukkan ciri khas dari Tari Telek di Desa Jumpai, yaitu gerakan yang berpusat pada kaki dengan disertai gerakan di lutut, tangan kanan ngembat dang tangan kiri ngepel kipas. Gerakan ini disebut gerakan kambing buang. Adapun gerakan Tari Telek di Desa Jumpai dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.      Agem, sikap berdiri sesuai dengan karakter yang dibawakan, dan dikenal dengan adanya agem kanan dan agem kiri. Agem kanan Tari Telek Anak-anak di Desa Jumpai adalah posisi tangan kanan sejajar mata ngepel kipas, sedanhkan tangan kiri sirang susu, pandangan ke depan, kaki tapak sirang renggang kira-kira du genggam tangan. Begitu pula sebaliknya dengan agem kiri.

2.      Nyalud, gerakan tangan kesamping bawah dengan posisi tangan ngemudra.

3.      Nyer segala arah, posisi tangan, satu sirang susu dan satu lagi ngembat.

4.      Aras-arasan, gerakan leher ke kanan dan ke kiri mulai dengan lambat kemudian cepat. Mearas-arasan menurut I Made Santa selaku koordinator Tari Telek ini adalah sama dengan pengipuk, yaitu ekspresi cinta yang siungkapkan melalui tarian atau gerak tari.

5.      Ngeliput, pegangan kipas diujung jari tangan (nyungsung) dengangerakan yang bernama utul-utul, yaitu pegekangan tangan diputar.
6.      Malpal, gerakan berjalan menurut mat atau kajar dalam suatu lagu gamelan. Dalam gerakan ini jatuhnya kaki tetap tapak sirang pada. Begitu pula gerakan malpal yang terdapat pada Tari Telek di Desa Jumpai.

7.      Ulap-ulap, posisi lengan agak menyiku dengan variassi gerak tangan seperti memperhatikan sesuatu.

8.      Ngumbang, gerakan berjalan pada tari dengan jatuhnya kaki menurut mat gending atau pukulan kajar. Ngumbang ada 2 macam yaitu ngumbang ombak segara dan ngumbang luk penyalin. Ngumbang ombak segara adalah berjalan ke depan, ke belakang posisi badan ngeed (rendah) dan kelihatan seperti ombak segara. Sedangkan ngumbang luk penyalin adalah berjalan membentuk garis lengkung kanan dan kiri, kelihatan speprti lengkungan rotan. Begitu pula ngumbang yang terdapat pada Tari Telek di Desa Jumpai ada ngumbak ombak segara dan ngumbang luk penyalin.

9.      Gerakan kambing buang, gerakan ini seperi gerakan ngitir yaitu, dilakukan lebih cepat dari ngegol, dilakukan ditempat dengan posisi tangan kiri ngembat, sedangkan tangan kanan ngepel kipas. Gerakan ini berpusat pada lutut yangb bergetar.

10.  Gerakan ngotes oncer gelungan, gerakan ini adalah gerakan tangan kiri mengibaskan oncer pada gelungan, semacam ngotes rambut pada Tari Gambbuh hanya saja putarannya kedepan.

11.  Gerakan angkih-angkih, gerakan mengatur nafas sehingga gerakan badan menjadi naik turun.

Struktur gerak dan pola lantai Tari Telek.

Tari Telek yang terdapat di Desa Jumpai kabupaten Klungkung mempunyai struktur gerak dan pola lantai yang cukup sederhana, yaitu sebagai berikut :

a)      Pepeson (pembukaan),

– Setelah diawali dengan tabuh pembukaan, muncullah 4 orang penari telek dengan gerakan malpal atau berjalan menyilang, tangan kanan memegang kipas ngeliput, tangan kiri sirang susu.

– Kemudian mengambil tempat masing-masing yaitu dibagian depan 2 orang penari, dan bagian belakang 2 orang penari, dengan gerakan agem kanan, mengatur nafas, diikuti kipekan dan sledet, dan dilanjutkan dengan agem kiri yang gerakannya sama seperti agem kanan. Gerakan ini dilakukan 2 kali berturut-turut.

b)      Pengawak (isi),

– Nyeregseg bersama-sama ke kanan dan kekiri sebanyak 4 kali, agem kanan diteruskan dengan berjalan kemudian bertukar tempat lalu melakukan gerakan kambing buang atau ngitir, kemudia nyregses lagi, dilanjutkan dengan agem kanan.

– Mearas-arasan, yaitu 2 orang penari jongkok dan 2 orang penari lainnya berdiri. Ini dilakukan secara bergantian.

c)      Pekaad (penutup),

– Kemudian para penari Teelek ini mencari tempat semula dan duduk dengan kipas ngeliput. Maka datanglah dua orang penamprat yang melakukan gerakan agem kanan, agem kiri, opak lantang, berjalan malpal, kemudian para penari Telek bangun malpal menjadi satu baris menghadap ke belakang.

– Setelah itu, 2 penari Telek nyregseg ke kanan dan 3 orang lainnya ke kiri. Ini dilakukan bergantian dengan gerakan ngeliput, tangan kiri sirang susu, dan penari atau penamprat pulang, dan berakhirlah Tari Telek ini.

Kostum
           Tata rias dan busana kostum atau busana adalah segala perlengkapan pakaian dalam tari Bali. Busana merupakan faktor pendukung yang sangat penting dalam tari Bali, karena melalui busana penonton dapat membedakan setiap tokoh yang tampil.

Tari telek di Desa Jumpai memakai busana awiran yang sangat sederhana. Dari semula busana yang dipakai tidak mengalami perubahan. Adapun busana yang digunakan oleh penari Telek di Desa Jumpaidapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu hiasan badan, hiasan kepala, dan perlengkapan yang dibawa, serta tapel.

Dari kedua banjar (Banjar Kangin dan Banjar Kawan) busana yang mereka pakai sama, namun mereka memiliki dan perlengkapan masing-masing. Hanya saja tapel yang dimiliki kedua banjar tersebut berbeda bentuknya. Tempat menyimpan busana dan gelungan do Banjra Kawan dan Banjar Kangin adalah di dalam ruangan khusus yang berada di masing-masing bale banjar. Hanya tapel Telek saja yang disimpan bersama-sama dengan Barong dan Rangda di Pura Dalem Pesimpenan.
bagian bagian busana Tari Telek :            

1.      Hiasan kepala

Satu-satunya hiasan kepala pada Tari Telek di Desa Jumpai adalah memakai gelungan yang berbentuk cecandian yang terbuat dari kulit, penyalin dan benang putih yang melingkar sampai ke bahu yang gunanya untuk menjaga agar gelungan tidak jatuh, juga menutupi supaya karet talinya tidak terlihat kotor. Pada sisi kiri gelungan ada hiasan benang yang disebut dengan oncer. Masing-masing banjar memiliki gelungannya sendiri. Sebelum

para penari Telek anak-anak ini menggunakan gelungan, mereka menggunakan penutup kepala terlebih dahulu. Penutup kepala tersebut berupa udeng putih yang merupakan selembaran kain berwarna putih yang berukuran 1 meter berbentuk persegi dan berfungsi sebagai penutup kepala

2.      Hiasan badan

Hiasan badan adalah yang digunakan untuk menutupi badan bagian bawah, yaitu terdiri dari :

1.      Celana putih yaitu, celana panjang dengan warna putih yang guunanya untuk menutupi badan bagian bawah.

2.      Baju putih, baju berlengan panjang dibuat dari kain putih

3.      Gelang kana, hiasan pada pergelangan tangan yang terbuat dari kulit dan dicat prada.

4.      Badong, hiasan pada leher yang bentuknya bundar, dibuat dari kain beludru yang dihiasi dengan batu-batu manik (mute)

5.      Awiran, hiasan yang berjurai-jurai berwarna-warni dan digantungkan pada badan dan juga dibawah keris.

6.      Lamak, hiasan depan yang dibuat dari kain yang berwarna-warni dan diihiasi dengan bermacam-macam warna mute.

7.      Stewel, hiasan yang membalut celana atau jaler dari bawah lutut sampai pada pergelangan kaki.

3.      Perlengkapan yang dibawa dan tapel :

1.      Kipas , Perlengkapan yanng dibawa penari Telek do Desa Jumpai adalah kipas yang terbuat dari kain yang diprada, beruas-ruas dari bambu, yang berfungsi sebagai properti atau perlengkapan busasa.

2.      Tapel, merupakan benda penutup wajah yang disebut juga topeng. Tapel Telek di Desa Jumpai terbuat dari kayu dan dicat berwarna putih yang banyaknya 4 buah. Tapel Telek Jumpai berbentuk tapel putri halus dengan warna putih untuk menunjukkan karakter halus.

Sumber : buku tentang tari sakral di Bali

 

 

 


Trackback URI | Comments are closed.