BUDIDAYA TANAMAN PARE/PARIA HIBRIDA

Posted by putrirasta on Apr 25, 2022 in Karya |

Budidaya induk hibrida

BUDIDAYA TANAMAN PARE/PARIA HIBRIDA

Biji melon pahit

Varietas yang tersedia adalah:

SIAM F1

Unggul, tanaman kuat sedang, produksi tinggi, warna buah hijau muda.

RODA F1

Keunggulan, vigor baik, produksi tinggi, warna buah putih dengan bercak dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit.

JADE F1

Keunggulan, vigor tanaman baik, produksi tinggi, warna buah hijau tua, tahan hama dan penyakit.

LIPA F1

Cara menanam tomat cherry secara hidroponik
persiapan lahan

Tanah dibajak atau dicangkul, kemudian dibuat bedengan dengan lebar dan panjang 200 meter sesuai kebutuhan. Kemudian diberi lubang tanam dengan jarak 75-100 m x 150-175 cm. Kemudian setiap lubang tanam diberi pupuk kandang cair dan pupuk dasar.
taman kanak-kanak

Media tanam dibuat dengan mencampurkan tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1 dan dimasukkan ke dalam polybag. Saat menabur, harap perhatikan:

Bagian atas biji pare dipotong
Direndam dalam air selama 24 jam
Dibungkus dengan koran atau kain lembut.
Setelah berkecambah ditanam pada media polybag yang diberi 2/3 dari kedalaman tanam atau ditanam langsung di lapangan
Pembibitan ditutup dengan kertas atau karung goni sampai berkecambah ke atas dan segera ditutup dengan tanah
Pembibitan disiram setiap pagi dan sore hari
Bibit siap tanam umur 12-15 hari

Tanaman

Ada 2 sistem budidaya

Tanaman tanpa pembibitan

Benih yang sudah tua dan berkecambah ditanam langsung di lapangan tanpa disemai terlebih dahulu. Tanam kecambah di 2/3 bagian dan tutupi dengan iga tengah pisang sampai kecambah naik ke atas.

Penanaman dengan pembibitan

Benih yang sudah matang pertama kali disemai dalam polybag selama 15 hari, ditanam saat benih sudah memiliki 2-4 helai daun. Penanaman sesuai jarak yang diberikan.

Penyakit pada tanaman cabai
pemeliharaan

Menjahit

Sesegera mungkin bila ada tanaman yang mati, agar tercapai pertumbuhan yang merata. Setidaknya seminggu setelah tanam.

irigasi

Apalagi di musim kemarau setiap 3-5 hari sekali atau tergantung kondisi tanaman.

pemupukan

Diberikan pada umur 1 minggu setelah tanam dalam bentuk Urea 5 g/tan., KCl 4 g/tan. Dan SP 36 4 g/tan. Kemudian diberikan setiap 2 minggu sekali dengan jenis dan dosis yang sama. Pupuk daun dapat diberikan seminggu sekali.

instalasi pembakar.

Untuk mendukung atau menyebarkan tanaman. Perbanyakan yang terlambat akan mempengaruhi produksi. Sistem propagasinya adalah sebagai berikut:

Dengan sistem tunggal, setiap baris diletakkan lurus dan sejajar dengan sisi dan tulangan bambu yang terhubung dengan kawat dipasang di ujungnya.
Sistem ganda, 2 baris buah digabungkan antara sisi kanan dan kiri. Sistem ini membutuhkan jumlah bambu yang relatif banyak.
Sistem Para-Para, sistem ini sangat efektif dalam pembuatan dan memberikan hasil atau produksi yang cukup dibandingkan dengan dua sistem sebelumnya, tetapi membutuhkan banyak bambu.

hama dan penyakit

ulat daun

Ada bekas gigitan di daun. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan insektisida Confidor, Tokuthion, Decis, Pegasus, Curacron dan sebagainya.

lalat buah

Larva lalat buah atau ulatnya menyerang buah yang masih muda kemudian menggerogoti buah sampai besar, akhirnya buah membusuk. Pengendaliannya adalah dengan menyemprot tanaman dengan insektisida seperti cacing daun.

busuk batang

Disebabkan oleh jamur Fusarium, gejalanya berupa busuk pada batang, menyebabkan tanaman layu dan akhirnya mati. Pengendalian dengan drainase yang baik, fungisida yang dapat digunakan, Preficur N, Dithane dan sebagainya.

bercak daun

Juga dikenal sebagai penyakit bulai, menyerang tanaman paria dengan gejala daun kering dan bubuk putih di bagian bawah daun. Penyakit ini dapat menurunkan produksi. Pengendalian dapat dilakukan dengan memotong daun yang terserang dan mengatur kelembaban tanah dengan menjaga sanitasi dan drainase. Insektisida yang digunakan adalah insektisida kontak dan insektisida sistemik.

Sumber :

Comments are closed.

Copyright © 2024 putrirasta All rights reserved. Theme by Laptop Geek.