Tari rejang penuntun Sekar Noja merupakan sebuah tarian rerejangan yang menggambarkan tentang bunga Noja yang memiliki ke indahan dan ke istimewaan tersendiri. Tari ini di ciptakan di desa lokapaksa, kec. seririt, Buleleng, Bali. Tarian ini biasanya di gunakan ketika ada upacara Dewa Yadnya di desa setempat, biasanya di gunakan disaat ada prosesi yang di sebut “Nuur Ida Betara” yang di tempat lain dikenal dengan Sebutan Nedunang. Sebelum tarian di persembahkan biasanya ada yang di sebut dengan ngeluhurang Banten Panuur yang di lakukan oleh pemangku setempat dan di ikuti oleh Premas (suri) yang nantinya akan di tuntun hingga Ida Sesuhunan Ngedaton. Dan yang terakhir selesai upacara Nuur akan ada prosesi yang disebut Penglebar atau mekincang kincung yang di lakukan oleh Premas yang masih dalam keadaan Kerauhan.