beberapa jenis canang banten

Mei 6th, 2014
  1. 1.      Canang Ganten

Alasnya memakai sebuah ceper, taledan kecil, ituk ituk atau yang sejenis dengan itu. Diatasnya secara berturut turut diisi perlengkapan berupa pelawa, porosan , wadah lengis/sampyan uras sari, bunga, rampe/pandan harum diiris-iris tipis, wangi-wangian, boreh miyik, minyak harum.

Penggunaannya sebagai pelengkap tandingan banten segehan, canang meraka dan lain sejenisnya.

  1. 2.      Canang Burat Wangi Lenga Wangi

Pada dasarnya sama dengan canang ganten, hanya saja ditambah lagi dua buah tangkih/celemik masing-masing berisi burat wangi dan lenge wangi. Penggunaannya pada hari-hari khusus seperti pada purnama, tilem, saraswati dan juga merupakan pelengkap dalam tetandingan banten lainnya seperti sesayut, prayascita, byakala dan lain sejenisnya.

  1. 3.      Canang Sari

Alasnya memakai sebuah ceper, taledan atau bundaran yang pinggirnya dihias dengan trikona atau plekir, diatasnya berisi pelawa,porosan, tebu, kekiping, pisang emas, beras kuning dialasi tangkih atau celemik, burat wangi dan lenga wangi. Diatasnya diisi sampyan uras sari, bunga, rampe, miyik-miyikan dan uang sesari.

Pengunaanya dipersembahkan tersendiri dan juga melengkapi tetandingan banten yang lainnya.

  1. 4.      Canang Tubungan

Pada dasarnya sama dengan Canang Ganten, hanya saja porosannya diganti dengan base tubungan.

  1. 5.      Canang Gantal

Pada dasarnya sama dengan Canang Genten, hanya porosannya terdiri dari 5,7,9, atau 11 buah lekesan yang diikat dengan tali porosan. Penggunaanyan biasanya menyertai canang tubungan.

  1. 6.      Cane atau Canang Rebong

Alasnya memakai sebuah dulang kecil dihiasi dengan jaro dibuat dari janur berkeling. Ditengah-tengahnya ditancapkan sebuah batang pisang, disesuaikan dengan keinginan. Disekitar batang pisang, diisi perlengkapan seperti bija, air cendana, burat wangi yang masing masing dialasi dengan 4 buah takir/mangkuk kecil. Selain itu jjuga berisi 4 buah kojong yang masing masing berisi tembakau, pinang, lekesan, rokok/korek api. Pada batang pisang secara berkeliling dihiasai dengan bunga yang ditancapkan secara teratur hingga tampaknya menjadi indah.

Penggunaannya untuk melengkapi upacara upacara yang besar seperti melis daan juga rapat-rapat didesa pekraman.

  1. 7.      Canang Pebersihan

Alasnya memakai sebuah taledan, ceper, ditempeli dengan 7 buah tangkih, masing masing berisi :

  1. Bahan Keramas seperti daun kembang sepatu diiris-iris atau kelapa diparut.
  2. Sisig, jajan dibakar hingga gosong adalah alat untuk membersihkan gigi.
  3. Tepung tawar dibuat dari daun dadap kunir dan beras basah ditumbk jadi satu.
  4. Kekosok adalah tepung beras adalah alat untuk membersihkan kulit.
  5. Asem berasal dari buah buahan yang rasanya masam, untuk pencuci perut.
  6. Minnyak, diletakkan pada kapas atau bunga, untuk minya rambut.
  7. Bija adalah beras dicuci kemudian dicampur dengan air cendana.

Penggunaannya :

            Pada hari-hari purnama, tilem hari-hari raya lainnya dan juga sebagai pelengkap tetandingan banten seperti byakala, sesayut-sesayut, prayascita dan lain sejenisnya.

  1. 8.      Canang Pengerawos

Alasnya memakai sebuah taledan diatasnya berisi perlengkapan tembakau, pinang, gambir, kapur yang masing-masing ditempatkan pada sebuah kojong dan sirih beberapa lembar. Ada kalanya dilengkapi dengan rokok dan korek api. Diatasnya diisi sebuah ceper berisi air cendana, bija, minyak wangi dan bunga-bunga yang harum, yang diletakkan pada sebuah tangkih.

Penggunaannya pada acara rapat, sangkepan, paruman desa/banjar dan juga sarana untuk memohon petunjuk pada leluhur/bhatara pada tapakan, sadeg, balian, bila mempunyai pirasat atau akan melaksanakan suatu yadnya.

  1. 9.    Canang Oyodan

Alasnya memakai sebuah dulang, diatasnya berisi sebuah taledan diplekir/memakai trikona. Perlengkapannya terdiri dari palawa, porosan, lenga wangi, burat wangi, tadah pawitra, tebu, pisang emas, kekiping, beras kuning, masing-masing dialas dengan tangkih/kojong. Berikutnya dilengkapi lagi dengan bunga-bungaan yang ditusuk dengan lidi dan dilengkapi lagi dengan berbagai hiasan janur yang ditancapakan pada sebuah jeruk atau batang pisang.

  1. 10.   Tadah Pawitra atau Tadah Sukla

Alasnya memakai sebuah ceper, ituk ituk, taledan kecil atau sejenis dengan itu, diatasnya berisi : pisang kayu mentah, kacang komak, kacang putih, ubi, keladi, semuanya itu digoreng dan diletakkan masing-masing pada sebuah tangkih/kojong. Diatasnya diisi pelawa, porosan, wadah lengis, bunga, rampe.

Penggunaanya, melengkapi banten suci, daksina pelinggih, canang oyodan dan lain sejenisnya.

  1. 11.  Canang Meraka

Sebagai alasnya dipakai ceper,tamas atau yang sejenis dengan itu. Perlengkapannya terdiri dari : pisang, buah buahan lainnya, jajan dan sebuah sampyan srikili yang memakai alas seperti kojong diberi hiasan sehingga menjadi indah bentuknya menyerupai kepet kepetan, diatasnya diisi pelawa, porosan, wadah lengis, bunga, raampe. Bila dibuat agak besar dengan raka-raka yang banyak, ini disebut canang gebogan, pajegan atau canang tegeh.

  1. 12.  Canang Yasa

Alasnya memakai sebuah ceper, taledan yang diplekir kemudian diatasnya diisi tudah sukla, kekiping, pisang emas, basse tubungan 1, base tampelan 1, tembakau, burat wwangi lenge wangi, yang masing masing dialassi dengam sebuah tangkih atau kojong. Penggunaannya pada upacara dewa yadnya.

  1. 13.  Canang Agung

Alasnya memakai sebuah ceper atau taledan. Diatasnya berisi perlengkapan beras 4 tangkih yang di tumbuk bersih (meseruh 11 kali), kemudian dicuci dengan air cendana, basse tubungan 2 buah, base tampelan 4 buah, tadah pawitra, pisang emas 4 buah. Pengunaanya pada upacara dewa yadnya dan apabila kekuranngan suci, canang ini dipakai.

  1. 14.   Canang Pasesuluh

Alasnya memakai sebuah taledan dibuat dari janur, perlengkapannya terdiri dari : burat wangi, lenga wangi, dialasi dengan kojong/tangkih, berisi pelawa, daun kedapan nagasari, bunga. Penggunaanya pada hari Purnama, tilem, piodalan dan hari hari raya lainnya.

  1. 15.  Canang Brakat

Alasnya memakai 3 buah taledan, dibuat dari janur. Taledan paling bawah berisi raka – raka dodol tumpi, kekiping, pisang emas, tadah sukla satu tangkih. Taledan di tengah berisi  daun bunga sulasih , 4 buah base tubungan, 5 buah base lekesan, leletan 4 buah, 2 buah base tampelan, 2 batang rrokok berisi menyan. Taledan paling atas berisi rerasmen 4 tangkih, daun kedapan nagasari, asep cina 2 batang, minyak kelapa/minyak wangi, menyan, dedes, burat wangi, bunga 5 warna. Penggunaanya dalam upacara bhuta yadnya/mecaru.

  • Sumber                                    : BEBEREPA JENIS BANTEN KECIL
  • Penulis                                    : Ni Made Sri Arwati
  • Tempat dan tahun terbit          : Denpasar , 21 April 2003

Comments are closed.