Sejarah Logotype – Logo
Logo pertama kali dikenal di pusat peradaban mesir dan Mesopotamia itu hanya berupa koin dan emblem kerajaan. Pada 2300 SM ditemukan teknik pembuatan logo yaitu segel silinder, dan pada 600 SM koin, kemudian lambang, emblem perak, cap air, dan pengembangan teknologi percetakan. Semakin pesatnya pertumbuhan dan persaingan industri maka sejak 1950 banyak perusahaan yang membuat logo digunakan untuk alat promosi.
Asal kata logo dari bahasa Yunani, yaitu “logos”. Yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi. Pada awalnya yang lebih dulu populer adalah istilah logotype, bukan logo.
Pertama kali istilah logotype muncul tahun 1810 – 1840, diartikan sebagai: tulisan nama entitas yang di desain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu. Jadi awalnya logotype adalah elemen tulisan saja.
Pada perkembangannya orang membuatnya makin unik / berbeda satu sama lain. Mereka mengolah huruf itu, menambahkan elemen gambar, bahkan tulisan dan gambar berbaur jadi satu, dan semua itu masih banyak yang menyebutnya dengan istilah logotype.
Fungsi Logo:
1. Identitas diri, untuk membedakan dengan indentitas milik orang lain.
2. Tanda kepemilikan, untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain.
3. Tanda jaminan kualitas.
4. Mencegah peniruan / pembajakan.
Logo
Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja: tulisan, logogram, gambar, illustrasi, dan lain-lain.
7 JENIS LOGO
1. Name Logo, Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Contoh logo jenis ini seperti pada produk sandang karya perancang ternama Yves Saint Laurent, produk elektronik Sony, Toshiba, Panasonic, produk kamera Canon, Nikon, Leica, Yashica, peralatan fotokopi Xerox, dan lain‐lain.
2. Symbol Logo, Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk‐bentuk grafis seperti oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, Hertz dan banyak lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri sendiri.
3. Initial Letter Logo, Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett‐Packard. Selain contoh diatas banyak contoh lain seperti logo Bank BCA, IBM, RCTI, dan lainnya.
4. Pictorial Name Logo, Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo jenis ini, biasanya adalah perusahaan yang sudah terkenal, seperti Coca Cola, McDonald, Rolls Royce dan lain sebagainya. Karena kuatnya image perusahaan/produk yang memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo tersebut oleh produk atau perusahaan lain maka citra yang dihasilkannya tetap mengarah pada produk atau perusahaan yang ditiru.
5. Associative Logo, Yaitu logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama, produk atau wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat pesawat terbang Aerospatiale, yang membentuk bola planet yang dengan jelas memperlihatkan jangkauan aktifitasnya yakni penerbangan, logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox, yang menggambarkan gemerlap dan megahnya dunia perfilman. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.
6. Allusive Logo, Yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan, seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang merupakan representasi dari sistem kemudi mobil, bentuk A pada perusahaan penerbangan Alitalia yang dideformasikan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami, dan memerlukan waktu lebih agar seseorang bisa memahami apa maksud dari logo yang bersangkutan.
7. Abstract Logo, Yang dimaksud dengan logo jenis ini adalah logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Abstract logo pertama kali digunakan oleh perusahaann‐perusahaan besar Jepang, dan mengalami kesuksesan di negara barat, sehingga menjadi ide baru bagi perkembangan logo di dunia barat. Logo jenis ini sekarang menjadi standar disain logo kontemporer. Kelemahan dari jenis logo ini adalah sukar dipahami oleh konsumen serta tidak memiliki pengertian yang benar‐benar tepat seperti apa yang diinginkan.
Tips Membuat Logo Menurut Jacob Cass
1. Logo harus sederhana
Desain logo yang sederhana dapat mudah dikenali, serbaguna, dan mudah diingat. Logo bagus menonjolkan sesuatu yang tak disangka atau unik tanpa harus berlebihan.
2. Logo harus mudah diingat
Selain prinsip kesederhanaan, daya ingat juga penting. Design Logo efektif harus mudah diingat. Hal ini dapat dicapai dengan memiliki logo sederhana namun sesuai.
3. Logo harus bertahan lama
Logo efektif harus bertahan lama. Akankah logo tersebut masih tetap efektif dalam 10, 20, 50 tahun ke depan?
4. Logo harus serbaguna
Logo efektif harus dapat digunakan dalam berbagi medium dan aplikasi. Untuk alasan ini, logo seharusnya didesain dalam format vector, supaya ukurannya dapat ubah‐ubah. Logo juga harus terdiri dari satu warna saja.
5. Logo harus sesuai
Cara Anda menempatkan logo harus sesuai dengan tujuannya. Contohnya, bila Anda mendesain logo untuk toko mainan anak‐anak, font dan warna bertema anak‐anak akan menjadi pilihan bagus. Sebaliknya, mereka tidak akan cocok untuk perusahaan hukum.
TIPS MEMBUAT LOGO MENURUT SIEN ADAM DAN NOOREN MORIOKA
1. Answer; who, what, why ?
Cari tahu siapa, apa, dan mengapa logo itu dibuat
2. Identify, don’t explain
Logo untuk mengenalkan, bukan untuk menjelaskan
3. Understand limitations
Harus memahami pembatasan permasalahan
4. Be seductive
Buat logo yang menggiurkan/menggairahkan
5. Make mnemonic value
Logo harus mudah diingat
6. Pose a question
Buatlah logo yang mengundang pertanyaan
7. Design for longevity
Dirancang untuk jangka waktu yang lama
8. Make the logo fondation of the system
Logo dibuat berdasarkan sistem & diinterpretasikan sebagai landasan sistem
9. Design for a variety of media
Dapat diaplikasikan pada berbagai macam media cetak dan elektronik
10. Be strong
Logo harus kuat, terlihat, berbeda dengan yang lain, dsb.
Contoh Logo yang dinilai “gagal”
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |