SEJARAH GAMBELAN GONG KEBYAR DI BR.SILADAN,DS.SIANGAN,KAB.GIANYAR

This post was written by pandejuniawan on Oktober 23, 2012
Posted Under: Tak Berkategori

Di dalam sejarah pekembangan gambelan gong Kebyar di banjar siladan ini terdapat sejarah yang sangat menarik untuk diungkapkan. Pada zaman dulu saat belum ada gong Kebyar disini,para warga dibanjar siladan ini menggunakan gambelan Bebonangan yaitu gambelan yang berlaras Pelog dan termasuk barungan yang relatif lebih sederhana dari pada Balaganjur. Gambelan inilah yang digunakan oleh masyarakat disini untuk mengiringi upacara Agama dan untuk mengiringi upacara Pitra Yadnya.

Para masyarakat di banjar siladan ini menggunakan gambelan Bebonangan ini,karena masyarakat belum memiliki tabungan untuk membeli barungan gambelan Gong Kebyar. Setalah salah seorang warga yang bernama I Ketut Cakra meberikan usulan pada saat sangkep banjar yang dilaksanakan,beliau mengusul untuk para warga disini memberikan sumbangan ke banjar setiap bulannya untuk membeli barungan gambelan Gong Kebyar,dimana uang tersebut berasal dari hasil panen sawah setiap warga,karena zaman dulu masyarakat disini mata pencaharianya hanya sebagai petani dan buruh bangunan. Dari informasi yang saya dapatkan dari seorang masyarakat disini yaitu bernama I Wayan Sutedja memberikan saya informasi bahwa usul dari I Ketut Cakra ini diterima dengan baik oleh para masyarakat disini. Setelah dana sudah terbilang cukup untuk membeli barungan Gong Kebyar,para warga yang diwakili oleh Kelian banjar disini langsung memesan barungan gambelan Gong Kebyar yang belum di ukir.

Para warga masyarakat di banjar Siladan ini memiliki gambelan Gong Kebyar pada tahun 1962 yang dipesan di Buleleng,desa Jagaraga.

 

Informasi tentang sejarah Gong Kebyar di banjar Siladan,desa Siangan,Gianyar ini saya dapat dari narasumber I Wayan Sutedja selaku kelian gong tahun ini saat saya wawancarai pada hari senin,1-oktober-2012.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAGIAN-BAGIAN DARI INSTRUMEN GAMBELAN GONG KEBYAR

DI BANJAR SILADAN

 

 

 

Adapun instrument dari gambelan Gong Kebyar di banjar Siladan yaitu :

1 tungguh terompong

8 buah kendang (untuk cadangan)

1 buah cenceng ricik

5-10 buah suling

2 buah ugal

1 buah kajar

4 buah pemade

4 buah kantilan

1 tungguh reyong

2 buah jublag

2 buah jegog

2 buah gong

1 buah kempur

1 buah bende

1 buah kemong

1 buah kempli

 

 

 

TERBENTUKNYA SEKHE,PEMBINA,DAN PERKEMBANGANYA.

Dengan Barungan gamelan yang telah dimiliki di banjar Siladan, sekhe ini mampu menghaturkan ayah-ayahan di lingkungan Banjar bahkan di luar Banjar.Gambelan ini mulai digunakan oleh para warga masyarakat setelah dibangunya sekhe gong yang diberi nama Purna Suara Gita. Para sekhe disini sangat giat belajar dan merawat gambelan tersebut,pada saat itu yang melatih atau yang memberikan gending-gending Gong Kebyar yaitu I Wayan Geru,beliau memberikan tabuh-tabuh petegak seperti Gilak,tabuh telu,tabuh pat dan beberapa gending iringan tari sakeral. Setelah bermunculan para generasi-generasi baru para sekhe inipun berniat membangun generasi ini dan mencarikan pelatih baru yaitu bernama I Ketut Tarka. Dari generasi kedua inilah zaman sudah mulai maju,Kelian banjar dan Kelian gong disini berniat untuk mengukir gambelan disini dan Memangurnya kembali,supaya suaranya menjadi lebih baik dan bagus dan sekhe disinipun memakai gambelan ini lebih senang. Dengan perkembangan zaman gamelan Gong Kebyar masa kini telah adanya tambahan instrument 2 buah penyacah.

Setelah sekian lama muncul lagi generasi-generasi baru yang diangkat lagi menjadi sebuah sekhe yang namanya masih menggukan nama sekhe yang pertama kali dibangun zaman dulu. Pelatih dari generasi yang ketiga ini masih menggunakan pelatih yang digunakan oleh sekhe dari generasi yang kedua yaitu I Ketut Tarka.

Generasi sekhe yang ketiga ini dipandang baik dan berpotensi oleh desa disini dan sudah pernah mengikuti ajang festifal Gong Kebyar se Kabupaten Gianyar dan mendapatkan banyak penghargaan dari setiap ifen-ifen parade maupun festifal yang diselenggarakan di kecamatan Gianyar. Pertama kali sekhe dari generasi yang ketiga ini mengikuti ajang seleksi Gong Kebyar anak-anak pada tahun 2001 tetapi hanya berada di peringkat kedua. Sekhe ini juga pernah memeriahkan ulang tahun kota Negara pada tahun 2012 baru-baru ini.

Comments are closed.