pembuatan topeng

This post was written by nyomankaryana on Juni 26, 2012
Posted Under: Lainnya

PROSES PEMBUATAN TOPENG

Dalam proses pembuatan topeng kreasi ini membutuhkan waktu 3 hari sampai proses finishing. Jika topeng ini menggunakan kayu waru, kita cukup mempolish dengan semir sepatu warna putih biar kelihatan mengkilap. Kalau menggunakan kayu pule, kita mesti mewarnai dasar dengan cat warna putih terlebih dahulu sebagai warna dasar, baru setelah itu dilapisi dengan warna yang diinginkan.
Proses pembuatan topeng ini, awalnya kita pilih kayu waru warnanya yang bagus dan tua tentunya. Kayu-kayu ini biasanya pengerajin mendapatnya dari penadah yang ada di sekitaran desa Mas. Para penjual kayu mengaku mereka mendapatkan dari pinggir sungai, sawah, pekarangan rumah dan ladang, karena kayu ini biasanya hidup atau tumbuh bagus di areal sawah.
Awal potong kayu sesuai ukuran topeng, lalu kita potong kayu tersebut, setelah itu kita belah bagi dua dengan pemaji, alat yang digunakan untuk membelah kayu. Setelah proses pembelahan baru kita bentuk kayu tersebut sesuai dengan topeng apa yang akan kita buat. Proses ini disebut makalin (membentuk wajah).
Makalin ini kita menggunakan Kapak dan Timpas (kapak yang lebih panjang dan rada cekung). Setelah makalin, baru masuk ke tahap maet (memahat) dengan pahat. Jenis pahat pun banyak jenisnya
dari pemuku (Pahat rada cembung) sampai pengancap (pahat yang datar). Dari proses inilah kita membuat lekuk-lekuk rauh dari topeng. Proses ini
penting karena akan membentuk wajah topeng seperti apa yang kita inginkan. Tahap ini membutuhkan waktu yang paling lama. Setelah proses ini selesai barulah masuk ke proses penghalusan dari bekas pahatan. Dalam proses ini kita menggunakan pisau kecil yang disebut Pemutik. Pemutik ada dua macam, yaitu : Mutik dan Pangot. Mutik bentuknya lurus panjangnya pisaunya kira-kira 5 cm dan Pangot bentuknya lengkung digunakan untuk
menghaluskan (tahap I) rautan topeng yang cekung. Inilah yang kita gunakan untuk menghaluskan dan membentuk rautan topeng secara mendetail, seperti alis, bibir dan mata topeng. Setelah terbentuk wajah topeng sekarang kita tinggal menghaluskanya saja (tahap II). Proses menghaluskan ini kita menggunakan amplas keras dengan cara menggosokkan secara perlahan-lahan dalam satu arah sesuai bentuk dan lakukan topeng.
Setelah itu kita kembali amplas dengan amplas yang halus, proses amplasnya sama dengan yang diatas. Setelah alus baru kita bersihkan topeng dengan lap atau sikat. Kalau kayu waru, setelah rada mengkilap, baru kita selesai menyikat dan langsung di polish/semir. Proses mensemir kita lakukan dua kali. Setelah kering semiran kita yang pertama lalu kita sikat lagi dan semir lagi. Setelah kering kita sikat dan lap sampai mengkilap. Baru kita kasi tali pengikat buat dipakai atau pun digantung.
Sama halnya dengan topeng yang dicat. Setelah selesai diamplas baru kita cat dengan Cat tembok paragon putih. Setelah didasari sampai 20 kali (untuk mendapatkan hasil yang maksimal) baru masuk ke tahap selanjutnya yaitu mewarnai sesuai selera dan pesanan mungkin, biasanya dalam tahapan ini kita menggunakan warna Akrelik sampai 5-10 kali sesuai keinginan kita apakah agak tebal atau rada tipis sekalian membentuk goresan warna untuk alis, warna bibir dan sebagainya, tentunya pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari yang bagus. Setelah selesai proses itu dan warna topeng kering, baru kita oleskan cairan pengkilap cat. Sebanyak 3 – 5 kali dengan pencahayaan sinar matahari yang full. Barulah dikasi tali sama seperti topeng waru dan siap di pajang atau pun ditarikan. “ smile with mask”, tersenyumlah bersama topeng.

Comments are closed.

Previose Post: