Iringan Tari Topeng Kenyung Manis

Tari Topeng Kenyung Manis ini mengisahkan seorang pedagang kelapa yang selalu menebar senyum manis kepada pembeli maupun orang lain.

Gerak-gerik, tingkah laku, maupun sifat pemalunya inilah yang diimplemetasikan ke dalam kekhasan pertujukan topeng oleh almarhum I Nyoman Pugra dari Banjar Tegalkuwalon Sumerta Denpasar yang diciptakan pada 1950-an.

Tari topeng Bali muncul di bali pada masa pemerintahan raja Ugrasena pada tahun 818 Saka atau 896 masehi. Hal Ini termuat dalam Prasasti Bebetin yang di kutip dari karya tulis Wayan Simpen Ab dengan judul ‘’sejarah wayang purwa” . Di Pura Penatran Topeng Blabatuh tersimpan 21 buah topeng yang mewakili beberapa tokoh seperti tokoh Danghyang Bkepakisan, Patih Kerajaan Majapahit yaitu Gajah Mada, Arya Damar, Raja Hayam wuruk , Aji Engker  serta Dalem Kresne kepakisan . 

Di desa Ketewel , Sukawati terdapat juga topeng Sanaghyang yang di sebut Topeng Dedari / Sang hyang dedari, yang terdiri atas 7 topeng yang mewakili tokoh bidadari, yang mewakili tokoh bidadari antara lain nilatoma , supraba, menaka,ken sulasih, kendran, gagarmayang, tunjung biru. Topeng ini juga menggunaka Cagem(bandem Tth : 9 )

Bandem (1978) mengatakan bahwa kata topeng berasal dari kata tup yang berarti “tutup’di tambah ‘eng’ yang kemudian menjadi “tupeng”jemudian mengalami perubahan menjadi “topeng”. Dari topeng pajegan yang akhirnya berubah menjadi Topeng Prembon dengan menambah beberapa penarinya atau tarian lainya yang dominan memasukan arja khususnya mantra manis/mantra buduh kadang-kadang di sertai juga dengan galuh beserta condongnya.

Dengan demikian di dalam topeng prembon tidak harus semua penari memakai tapel atau topeng ,walaupun terkadang ada juga menggunakan tapel yang berupa dewa atau raksaksa.