Aransemen Iringan Tari Puspanjali

Tari Puspanjali tercipta atas permintaan Titik Soeharto selaku ketua panitia pembukaan olahraga wanita sedunia. Untuk menciptakan tari yang digunakan dalam pembukaan kongres tersebut, ditunjuklah N.L.N. Swasthi Widjaja Bandem, salah satu penata tari Bali terkemuka yang juga merupakan istri seniman tari dan budayawan Bali, I Made Bandem.

Dalam menciptakan tarian ini, Ibu Swasthi Widjaja berkolaborasi dengan seniman karawitan Bali, yakni Bapak I Nyoman Winda, sebagai penata iringan tari. Keduanya diminta untuk membuat tari kreasi sebagai tari penyambutan berdurasi singkat, 3-5 menit, dengan pertimbangan efisiensi waktu pelaksanaan kongres yang digelar di Pertamina Cottage, Kuta, tersebut.

Dari kepiawaian kedua seniman tersebut, perpaduan koreografi dan iringan musik yang sempurna akhirnya melahirkan keindahan serta estetika seni tari, yakni Tari Puspanjali. Sejak tercipta pada tahun 1989, tarian ini sangatlah diminati, mengalami perkembangan yang sangat menggembirakan hingga populer di kalangan masyarakat luas, termasuk juga dikenal oleh dunia.

Faktor pesatnya perkembangan tari ini, salah satunya karena sengaja diciptakan sesederhana mungkin, baik gerak tari maupun pengiringnya. Karena mudah dipelajari, Tari Puspanjali pun sering dipentaskan dalam berbagai acara, baik acara resmi menyambut tamu penting maupun sebagai tarian hiburan. Sejauh ini, Puspanjali juga dijadikan materi dasar pembelajaran tari Bali pada anak usia dini.

Fungsinya sebagai tari penyambutan telah juga diisyaratkan namanya. puspa berarti bunga dan anjali yang berarti hormat. Jadi, Puspanjali “menghormati bagai bunga” atau yang pasti tarian ini menggambarkan besarnya penghormatan tuan rumah terhadap kedatangan tamu mereka. Meski berdurasi kurang dari 5 menit, perpaduan tari dan musiknya benar-benar anggun dan mempesona.