Bagian pertama dari beberapa coretan…
Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar) sebagai salah satu Universitas seni merupakan bagian strategis bagi perkembangan pendidikan khususnya seni di Indonesia. Kekhususan pada bidang seni terutama seni bali, merupakan salah satu asset strategis bagi seni Indonesia bahkan dunia.
ISI Denpasar mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan, mengembangkan, dan meningkatkan mutu seni, serta nilai- nilai budaya bangsa Indonesia. Institut Seni Indonesia Denpasar meyakini seni dapat berfungsi menjaga keseimbangan hidup dan memperkokoh jati diri untuk menghadapi dampak globalisasi yang semata – mata berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, universitas telah mencanangkan visi, misi dan sasaran jangka panjang yang dituangkan dalam sebuah dokumen Rencana Strategis ISI Denpasar. Untuk mendukung visi universitas menjadi universitas kelas dunia dibutuhkan dukungan suatu sistem yang dapat mengintegrasikan keseluruhan sistem yang telah dan akan dikembangkan dimasa mendatang.
ISI Denpasar melalui Puskom Membangun sebuah sistem informasi terpusat dan terpadu yang mampu mengakomodir keseluruhan fungsi yang ada di universitas yang memiliki struktur organisasi yang kompleks serta jumlah stakeholder yang besar, baik dari sisi pengelola maupun pelanggan, dimana kondisi setiap unit berbeda-beda dengan berbagai proses bisnis yang beragam menuntut adanya pengelolaan dan pengembangan yang spesifik untuk masing-masing kepentingan. Pengembangan dan implementasi teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan akses informasi universitas dari mana saja, kapan saja serta dengan ragam piranti akses yang senantiasi berkembang dengan cepat berimplikasi munculnya tatanan baru dengan nilai, tradisi dan budaya yang berbeda dengan tatanan tradisional.
Sistem Informasi yang dikembangkan ISI denpasar adalah suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) yang merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat-keputusan manejemen dan para pengguna
Sistem Informasi ISI Denpasar tersusun dari sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.
Dalam penerapannya Sistem Informasi ISI Denpasar mengalami kendala yang fundamental selain kendala lain yang biasa ditemukan di berbagai penerapan Sistem Informasi yaitu budaya tradisional yang melekat pada seni itu sendiri. Pemamfaatan tik sangatlah sulit diterapkan pada level pengguna karena adanya anggapan dimana teknologi tidak dapat berjalan bersama dengan perkembangan seni. Bagi beberapa pihak penyerapan teknologi dalam bidang seni ditenggarai akan merusak kemurnian seni itu sendiri.
Masalah lain dalam penerapan TIK ditemukan pula dalam level management dan pengambil keputusan, dimana sulitnya merubah tradisi dan budaya kerja yang sudah berjalan sejak lama. Bagi sebagain pihak penerapan TIK khususnya SI dalam level managerial akan merusak tatanan budaya, etos kerja dan system pengambilan keputusan yang mengunakan system terpusat yang selama ini diterapkan dalam pengelolaan manajemen kampus. SI dianggap tidak cukup flexible untuk menjawab masalah yang ada pada tingkat management.
Dengan melihat berbagai masalah serta factor kekhsusan tersebut Sistem Informasi ISI Denpasar disusun berdasarkan 3 bagian utama yaitu interaksi, proses, dan penampil yang menjadi bagian dari proses utama sebuah system informasi, dimana akan terjadi Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu.
BAGIAN UTAMA PENYUSUN SISTEM INFORMASI ISI DENPASAR
Bagian penyusun Sistem Informasi ISI Denpasar dibagi menjadi 3 bagian :
1. INTERAKSI
Interaksi pada sistem informasi adalah proses yang terjadi antara penguna dengan sistem, sistem dengan sistem dan penguna dengan pengguna. Pada proses inilah sistem akan melakukan proses pengumpulan data. Data yang dikumpulkan sistem pada proses ini akan digunakan sebagai salah satu pengukuran kinerja pada proses sistem informasi, yang akan menyediakan data lanjutan pada bagian lain sistem informasi yang akan digunakan sebagai sumber acuan pada proses sistem lainnya seperti contohnya pada sistem penentuan reward & punishment, kinerja secara keseluruhan, dan pelaporan.
Proses interaksi terjadi pada data yang human readable atau data yang dapat langsung digunakan oleh pengguna, data yang dapat langsung diproses oleh sistem tanpa memerlukan proses lebih lanjut serta data hasil proses layanan yang diinginkan oleh pengguna itu sendiri.
Proses interaksi terjadi secara interaktif dan berlangsung dua arah. Terdapat satu sisi sebagai peminta data dan sisi lainnya sebagai penyedia data. Peminta data dan penyedia data dapat bertukar posisi pada proses interktif tersebut secara langsung. Sebagai contoh ketika pengguna meminta data email kepada sistem, disini terjadi adalah pengguna sebagai peminta data sedangkan sistem sebagai penyedia data. Akan terjadi sebaliknya pada proses interaksi dimana pada proses selanjutnya sistem akan meminta username dan password pada pengguna untuk bisa mengakses layanan email, dimana pada proses ini pengguna adalah penyedia data sedangkan sistem adalah peminta data. Proses ini adalah proses yang paling sederhana dalam proses interaksi. Pada sistem informasi akan terdapat banyak proses yang kompleks dan berjalan bersamaan baik pada sistem dengan penguna atau pada sistem dengan bagian bagian pendukungnya seperti user interface, aplikasi, database, server layanan dan lain lain.
Interaksi pada system informasi dapat berupa :
- Mail/surat
- Dokumen
- Chat (percakapan)
- Web
- Aplikasi
2. PROSES
Proses adalah kegiatan atau aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi baik dalam pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan, pencarian kembali dan lain lain.
Proses dalam sistem informasi dibagi menjadi 3 bagian penting yaitu ;
1. Logging
Logging adalah pencatatan seluruh aktifitas yang berhubungan dengan interaksi terhadap sistem informasi itu sendiri seperti; waktu akses, lama akses apa saja yang diakses dan lain lain.
2. Documenting/Dokumentasi
Documenting atau dokumentasi adalah proses dimana sistem akan mengumpulkan data dari proses interaksi yang terjadi pada sistem informasi, baik yang merupakan data langsung maupun data tidak langsung. Pada proses ini sistem akan menyimpan data dengan sistem database dengan pengelompokan tertentu untuk memudahkan penemuan kembali.
3. Charting
Proses charting atau pengurutan data dilakukan sistem berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan. Pengurutan disini diperlukan sistem untuk melakukan penilaian pada data untuk menentukan sistem penilaian pada penentuan urutan data.
Proses pengumpulan data atau harvesting dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan cara atau proses mendapatkan data tersebut. Yaitu:
1. Langsung.
Data langsung adalah dimana data tersebut didapat dari interaksi langsung pengguna dengan sistem informasi, baik data dalam bentuk jadi ataupun data mentah dimana data tersebut belum terurut terelasi dan acak.
2. Tidak Langsung.
Data tidak langsung adalah data yang diperoleh sistem dengan membandingkan data yang diperoleh dari sistem itu sendiri yaitu berupa data log ataupun data yang diperoleh dengan mengurutkan, mengelompokkan dan melakukan relasi pada data acak. Data tidak langsung ini juga bisa diperoleh sistem dengan menghubungkan dan merelasikan data langsung dengan data tidak langsung.
3. SISTEM PENAMPIL
Sistem penampil adalah system dimana system informasi akan menampilkan data yang dimilikinya baik melalui permintaan ataupun menampilkan secara looping/berulang pada data yang telah ditentukan.
Pada system penampil pengguna dapat berinteraksi secara langsung secara interaktif pada system informasi atau pasif, dimana penguna hanya bisa melihat data yang telah dipilih oleh operator.
Hal mendasar yang membedakan pengguna pada system penampil dengan pengguna pada interaksi adalah bahwa pengguna pada system penampil tidak bisa mengubah data yang terdapat pada system informasi. Walaupun penguna dapat memasukkan data pada system informasi, data tersebut lebih bersifat loging dan hanya jika system yang meminta. Adapun data yang dinput oleh penguna system penampil lebih bersifat permintaan pada pencarian kembali data yang dimiliki oleh system informasi dengan pembatasan pada data tertentu saja. Contohnya adalah dimana penguna sisitem penampil meminta system informasi untuk menampilkan data karya mahasiswa berurutan berdasarkan tahun . pengguna system penampil hanya dapat melihat dan menggunakan data tersebut tetapi tidak dapat mengubah data pada system informasi.
Contoh hasil dari system penampil:
- Web
- Cetak
- Media
- Data
Berasambung……