PURA TAMAN AYUN

April 30th, 2014

PURA TAMAN AYUN

PURA TAMAN AYUN

           Taman ayun merupakan salah satu obyek wisata budaya yang berlokasi di desa mengwi,kabupaten badung dan berjarak 19 km di sebelah utara kota Denpasar.untuk mencapai taman ini bias melintasi jalan raya Denpasar-gilimanuk atau melewati jalur abiansemal dan hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit.taman ayun merupakan sisia peninggalan bersejarah dari kerajaan mengwi yang berbentuk taman peristirahatan atau taman rekreasi serta terdapat juga tempat persembahyangan,pura taman ayun .selain itu,terdapat museum manusia yadnya yang letaknya bersebelahan di luar area taman ayun.di museum ini dapat menyaksikan upacara kemanusiaan,mulai dari dalam kandungan hingga kematian.

Menurut sejarah,taman ayun di bangun oleh raja mengwi,I Gst Ngurah Made Agung pada tahun 1634 yang di pergunakan untuk kalangan keluarga kerajaan mengwi.pada abad ke-17 kerajaan mengwi adalah salah satu kerajaan di antara  8 kerajaan di bali.yaitu klungkung, karangasem,buleleng,gianyar,tabanan bangle,jembrana dan badung,namun dalam perkembangan kerajaan  mengwi di lakukan oleh kerajaan badung.pada masa itu taman ini sering di  gunakan sebagai tempat  pertunjuakan kesenian  dan kebudayaan serta sering di pergunakan juga sebagai tempat menyabung ayam (tajen).taman ayun dengan penataan pertamanan tradisional bali yang di kelilingi sungai buatan.juga di tanami berbagai jenis tanaman langka khas bali,taman ayun juga satu kesatuan pura yang penataan nya menyatu dengan lingkungan taman dan kolam di sekitar nya,untuk mengunjungi taman ayu nsetiap pengunjung di kenakan biaya masuk sebesar Rp 3.000

Taman ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian luar,(nista mandala),bagian dalam (madya mandala),dan bagian inti (utama mandala),pada bagian luar terdapat sungai buatan yang mengelilingi taman ayun dengan lebar lima meter.untuk memasuki bagian dalam hanya tersedia satu jembatan  yang di ujungnya terdapat candi bentar yang merupakan pintu gerbang utama taman ayun,pada bagian dalam atau madya mandala dalah taman dengan rerumputan hijau dengan sebuah kolam di lengkapi air mancur serta patung yang mengelilinginya, juga terdapat bale pertunjukan yang di lemkapi dengan panggung kecil berukuran 10 kali 5 merter.selain itu,juga terdapat bale kulkul yang berada pda bagian barat dengan ketinggian bangunan sekitar 15 meter dan bale daje  yang berda di bagiansebelah timur taman,kulkul merupakan genta raksasa setinggi satu meter yang terbuat dari kayu yang berbentuk lonjong,yang berfungsi untuk menyampaikan informasi secara tradisional.bila menaiki bagian palig atas bale kulkul,setiap pengunjung dapat menyaksikan seluruh bagian taman ayun dengan pemandangan di sekitarnya,sedangkan bale daje berbentuk seperti bale bengongdenagn ukuran lebih besar yang beratapkan ilalang dan terbuka  dengan lantai yang terbuat dari bata,bale ini berfungsi untuk tempat pertemuan atau tempat sekhe gong bila mana  ada upacar di taman ayun.pada bagian inti atau utama mandala berukuran sekitar 20 kali 20 meter,setiap pengunjung  tidak  perkenankan untuk masuk ke area  tersebut,karena utama mandala merupakan tempat padmasana singgahan sang hyang tri murthi,yaitu tempat pemujaan yang saling berdampingan dengan sekitar 50 meru dan paibon,(meru adalah tempat dimana setiap umat hindu meletakn sesajen atau banten ketika bersembahyang).

Pura taman ayun memiliki keunikan di antara pura lainny di bali,karena meru di pura taman ayun adalah meru tumpang solas,yaitu meru dengan atap yang bertumpuk ke atas berjumlah 11.meru jenis ini biasanya  berada di tempat sembahyang milik para bangsawan  ( puri),bukan untuk warga biasa,beberapa meru yang lain bertumpang bukan 11 melainkan 9 atau 5.pada setiap meru di pura taman ayun di buat untuk menghormati leleuhur mereka,seperti meru ulun siwi yang dibuat untuk menghormati dwi kesuburan,meru ini berada dekat dengan tempat subak atu sistim pengairan sawah trdisional bali,sedangkan meru pasek buduk untuk mnghormati leluhur dari desa buduk,yang telah berjuang membela kerajaan mengwi dari seranga kerajaan blambangan dari pulau jawa,meru-meru tersebut di kelilingi dengan kolam air yang berisi bunga teratai selebar 2 meter,begitu masuk area pertama ada tugu kecil untuk menjaga pintu masuk dan di sebelah kanannya terdapat bangunan luas (wantilan) dimana di adakan sambung ayam saat ada upacara.di halaman ini,juga terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 arah mata angina,sambil menuju ke halaman berikutnya,di sebelah kanan jalan terdapat  sebuah komplek pua kecil dengan nama pura Luhuring Purnama.

Di halaman selanjutnya merupakan area madya mandala setelah melewati gerbang.posisinya lebih tinggi dari halaman pertama untuk masuk ke halaman ini,pengunjung harus melewati pintu gerbang ke dua,begitu masuk,pandangan akan tertuju pada sebuah bangunan aling-aling bale pengubang yang dihiasi dengan relief menggambarkan dewata nawa sanga,(9 dewa penjaga arah mata angina). Di sebelah kanan gerbang terdapat loket penarikan donasi untuk masuk wisatawan yang berkunjung ke pura taman ayun.di sebelah timur halaman ini ada satupura kecil di sebut pura Dalem Bekak,sedangkan di pojok sebelah barat terdapat sebuah balai kulkul menjulang tinggi.gerbang kori agung atau pintu tengah menjadi salah satu spot favorit untuk mengabadikan gambar dan berfoto oleh para wisatawan.gerbang kori agung atu pintu gelung ini di tutup untuk wisatawan dan hanya di buka saat upacara.pintu samping yang terletak di kiri dan kanan di gunakan lalulintas ke dalam pura.wisata yang berkunjung ke peura taman ayun hanya di perbolehkan berjalan mengelilingi bagian luar tembok area utama mandala (jeroan) yang merupakan bagian utama pura.namun saat ini masih dapat melihat isi  halaman dalam pura karena tembok hanya setinggi satu meter,terlihat aktifitas di dalam pura karena ada sekelompok orang yang akan melaksanakan sembahyang di dalam pura.dibagian belakang di sediakan area  yang di gunakan untuk foto berlatarkan bangunan-bangunan untuk para wisatawan yang berkunjung ke pura taman ayun. Selain itu terdapat taman di belakang area pura yang cukup luas dan di sediakan kursi untuk tempat bersantai dan beristirahat.kemudian berjalan mengelilingi sisi yang stunya untuk kembali menuju ke area kori agung dan meninggalkan kawasan ini, bila ingin melihat upacara piodalan di pura taman ayun,di selenggarakan  setiap 210 hari sekali (6 bulan bali) pada selasa kliwon wuku medangsia.

Bangunan pura taman ayun sekilas mirip dengan pura-pura besar yang banyak di temukan di pulau bali,namun uniknya bangunan pura  ini di kelilingi oleh kolam yang berukurab besar. Walaupun bangunan pura sebagian bangunan baru akibat bencana gempa,sisa-sisa sejarah masih tampak di pura taman ayun denagn usaha pelestarian pura dan tradisi yang ada di kawasan mengwi.

Sumber: buku “PURA-PURA DAN TEMPAT SUCI”

Comments are closed.