BEGENDANG


Begendang merupakan expresi masyarakat Suku Dayak yang telah berhasil menyelesaikan tugas dan pekerjaan berat, banyak pria dan wanita, tua, muda dan anak-anak berkumpul dan bergembira bersama-sama memainkan gendang dan kegiatan memukul yang disebut dengan Begendang.

Begendang diselingi dengan meminum tuak yang merupakan arak tradisional Suku Dayak, minuman ini dibuat dari sari buah ental. Minuman tuak merupakan lambang keperkasaan Suku Dayak terutama bagi pria Suku Dayak.

Pada aksi Begendang ini masing-masing dari penabuh gendang diharuskan meminum tuak untuk menambah kekuatan dan keperkasaan dalam menabuh gendang.

Tuak pada msyarakat Suku Dayak terbuat dari berbagai jenis bahan, terbuat dari ental, ketan dan beras putih biasanya. Diujung penampilan begendang ini musik semakin cepat dan itu menandakan bahwa efek dari tuak dan itu menandakan keperkasaan bagi pria Suku Dayak.

Begendang juga dilakukan oleh masyarakat Dayak, dan Suku Dayak pada umumnya pada saat pelaksanaan Gawai. Pelaksanaan Gawai dilakukan setelah panen padi dari kegiatan berladang dan menanam padi di sawah.

BANJAR BATANNYUH BELAYU

Organisasi yang berperan penting dalam masyarakat Bali dan merupakan alat pemersatu yang paling dominan adalah “banjar”.Banjar tempat orang berembug dan melakukan kegiatan adat istiadat,di Banjar Batannyuh Belayu struktur organisasinya adalah sebagai berikut :
Kelihan Dinas     : I Made Racem
Sekertaris        :
Bendahara        :
Jumlah KK        : 207
Organisasi lain yang terdapat di Banjar Batannyuh Belayu adalah :
Sekaa Truna
Sekaa Gong Kebyar
Sekaa Baleganjur
Organisasi PKK yang terdiri dari IRT

Halo dunia!

Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!