Patra Punggel merupakan ciri khas patra Bali, Patra Punggel terdiri dari beberapa bagian, yaitu batun poh yaitu gestiliran dari buah mangga, tentunya para sangging telah selektif dalam memilih biji mangga, bukan sembarangan biji mangga tapi biji mangga goleklah (poh golek Bhs Bali) yang menjadi inspirasi sebagai bagian dari patra punggel. Janggar siap, tentunya gubahan dari jengger ayam jago, dimana terdapat ringgitan pada bentuk pinggir dari bagian patra punggel. Kepitan merupakan saduran dari kelopak pada bunga nangka atau timbul, untuk penutup batang yang terdapat pada patra punggel. Util gubahan dari bentuk flora yaitu pohon pakis yang masih kecil (dalam sedang tumbuh) bentuk batang pakis melingkar keatas berbentuk ulir juga bagian dari patra punggel. Penerapannya pada bidang datar pada bangunan suci maupun bangunan pawongan, dikombinasikan dengan kekarangan, material yang dipergumakan adalah batu padas, batu bata, berbagai jenis kayu keras, pada adonan pasir semen malah disesuaikan dengan material pada jamannya, seperti gipsum.
1. Sket Pae ganggong, dari pola awal sampai detail, digestilir dari pohon ganggeng
2. Sket keketusan emas-masan, juga dari pola awal sampai detil, gubahan dari bentuk cincin emas
3. Sket keketusan batun timun, gubahan dari biji mentimun dikombinasi dengan bentuk daun.
4. Sket keketusan ceplok bunga, dari pola polos sampai diisi ringgitan (pinggul)
5. Sket keketusan pipid, digubah dari daun pipid yang telah digestilir dengan daun yang variatif
Penerapan beberapa keketusan pada tembok bangunan, yang ditatahkan dengan material batu padas dan batu bata merah, diantaranya keketusan, kakul-kakulan, paeganggong, batu-batuan, mas-masan, tali ilut dan penempatannya beraturan dengan ukuran yang sama.
Gambar atas merupakan gestiliran dari seuntas tali yang sedang dipelintir, dan diselingi dengan bentuk daun, penerapannya sering ditempatkan pada bidang datar (pada bebaturan), keketusan tali ilut sering ditatahkan pada material padas dan kayu. Gambar bawah kuping guliang (dengan bentuk daun waru) penerapannya sama dengan pada keketusan tali ilut, Teknik sigar (gradasi warna) sama dengan pada ket kakulan dan batun timun.
Dalam keketusan ini menampilkan bagaimana teknik penggambaran pada bidan kertas
1. Sket kakul-kakulan dan batun timun
2. Diantara batun timun bisa diselingi dengan dedaunan (bentuk daun waru)
3. Siapkan tinta bak yang telah disiapkan
4. Tentukan gelap-terang dan tinggi rendah dari detail keketusan mana yang dibawah mana diatas, mana cekung dan cembung
5. Mulailah teknik sigar mangsi ( Gradasi warna), kihat pada gambar diatas, sesuaikan bidang yang di gradasi
Categories
Archives
Komentar Terbaru
- Robinsoure pada TALI ILUT DAN KUPING GULING (BENTUK DAUN WARU)
- agen parlay pada KAKUL BATUN TIMUN
- slot maxwin pada KAKUL BATUN TIMUN
- game judi slot pada Patra Punggel lengkap
- Cixvlb pada KAKUL BATUN TIMUN
Arsip
Kategori
Meta
-
Recent Posts
Author

Hello! welcome to my blog.