Tabuh kreasi “Gelang Gulung”

Gelang Gulung adalah karya tabuh kreasi dengan media gong kebyar, yg di pentaskan dalam ujian kompetensi keahlian di SMKN 3 sukawati.

Gelang gulung berasal dari kata Gelang dan Gulung, Gelang adalah sebuah perhiasan melingkar yang diselipkan atau dikaitkan pada pergelangan tangan seseorang, dan Gulung benda yg berlembar-lembar atau berutas-utas yg dilipat menjadi berbentuk bulat; 2kata penggolong untuk benda berlembar-lembar atau berutas yg dilipat menjadi bulat, maksud dalam garapan ini adalah menyatukan berlembar-lembar pikiran atau banyak pikiran menjadi satu kesatuan yg mengikat persaudaraan dalam satu tujuan.

Pekak Guti Mekendang

Pekak guti adalah seorang seniman alam, yg berasal dari Desa Beraban, kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, beliau menunjukan kebolehannya mekendang di depan saya, pada masanya beliau adalah seorang tukang kendang dan tukang terompong yg mahir.

Beliau mengatakan bahwa megambel adalah kesenangan beliau sejak dari kecil, beliau sekarang berusia 70 tahunan, tidak tau umur pastinya karna beliau lupa, dalam video ini beliau memperagakan kendang gegupekan. Kendang gegupekan adalah teknik permainan kendang dengan tidak menggunakan panggul yg bersifat improvisasi.

Barong Sai

Barongsai adalah tarian tradisional  Cina dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Chin sekitar abad ke tiga sebelum masehi.
Kesenian Barongsai mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda hingga sekarang.

Suling inovatif “LELAKUT”

Di Bali, orang-orangan sawah atau hantu sawah atau memedi sawah disebut lelakut. Fungsi utama lelakut adalah untuk menakut-nakuti burung-burung pipit yang suka memakan biji padi. Namun, secara mistik, lelakut yang telah diberi mantra dan sesaji khusus, juga berfungsi sebagai alat penolak bala, menjaga agar sawah dijauhi dari gangguan orang yang ingin berbuat tidak baik. Misalnya, menjauhi sawah dari gangguan leak (ilmu tenung) atau orang-orang yang iri pada si pemilik sawah. Keunikan lelakut ini menjadi inspirasi komposer menggarap musik inovatif dengan judul “LELAKUT”.

Halo dunia!

Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!