Sejarah Gamelan Gong Kebyar Di Banjar Semila Jati
Posted Under: Tak Berkategori
Sebelum saya mengurai mengenai sejarah Gamelan Gong Kebyar yang ada di Banjar Semila jati, saya akan sedikit mengulas kemunculan Gamelan Gong Kebyar. Gamelan-gamelan Bali khususnya Gamelan Gong Kebyar sudah banyak ada yang melakukan untuk di teliti, baik oleh para penulis dalam negeri ataupun penulis luar negeri. Namun masalah asal mula Gamelan Gong Kebyar belum dapat terungkap secara jelas dan lengkap. Untuk mengungkap dan menguraikan asal mula gamelan ini memang merupakan tugas yang tidak mudah. Data-data yang berhasil di kumpulkan hanyalah bersifat informasi. Gamelan Gong Kebyar adalah tergolong gamelan Bali yang sangat muda usianya dan termasuk kelompok gamelan Bali baru. Gamelan ini mulai muncul ditafsirkan sesudah tahun 1906.
Pada awal adanya atau terbelinya Gamelan Gong Kebyar Di Banjar Semila Jati, yaitu pada tahun 1990. Sumber-sumber yang saya dapatkan yaitu dari, I Gede Alit Suarta, SE. beliau juga sebagai ketua anggota Sekaa Gong Kebyar Di Banjar Semila Jati. Wawancara dengan beliau pada tanggal 23 Maret 2014, di rumah beliau sendiri,di Banjar Semila Jati Denpasar.
Beliau menceritakan bahwa dulu pada tahun 1988 sebelum Banjar Semila Jati membeli atau mempunyai Gamelan Gong Kebyar sudah terbentuknya anggota Sekaa Gong Kebyar. Terbentuknya Sekaa Gong ini, karena dulu pas ada kegiatan di Banjar Semila Jati, yaitu kegiatan gotong royong, untuk perbaikan jalan di sekitar banjar tersebut. Waktu pas istirahat bersama, dan ngobrol-ngobrol kelian Banjar Semila Jati yaitu Bapak Banu, mengusulkan untuk membentuk anggota Sekaa gong, usulan itu pun mendapat tanggapan positif dari anggota banjar tersebut. Karena Cuma baru berbasa-basi dan belum resmi, kelian banjar pun mengadakan suatu rapat anggota banjar, tentang pembentukan anggota Sekaa gong. Setelah rapat berjalan, usulan beliau untuk membentuk anggota Sekaa gong di setujui oleh anggota banjar tersebut. Setelah memilih dan mendapat beberapa orang yang menjiwai seni tersebut, maka terbentuklah Sekaa gong di Banjar Semila Jati, yang pada saat itu di anggotai oleh 19 orang, dan di ketuai oleh I Gede Alit Suarta.
Karena pada saat itu banjar belum mempunyai Gamelan Gong Kebyar, maka banjar pun meminjam Gamelan Gong Kebyar di salah satu Sekolah Dasar yang ada di dekat banjar Semila Jati tersebut, yang di pakai latihan maupun pas waktu ada upacara Yadnya dan hiburan bagi masyarakat sekitar. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangannya tahap demi tahap Sekaa gong di Banjar Semila Jati mengalami perubahan atau peningkatan dengan masuknya pendatang baru ke Banjar Semila Jati yang menjiwai seni tersebut. Kebenaran itu dapat dilihat dari semakin bertambahnya anggota dari Sekaa Gong Kebyar tersebut yang awalnya Cuma 19 orang, menjadi 33 orang.
Dan setelah sekian lama meminjam dari Sekolah Dasar tersebut dan anggota sekaa gong banjar pun merasa malu sering meminjam gamelan tersebut, akhirnya kelian Banjar Semila Jati pun mengadakan rapat anggota banjar, tentang masalah pembelian Gamelan Gong Kebyar, karena begitu besarnya antusiasme masyarakat banjar tersebut, maka diputuskanlah untuk membeli Gamelan Gong Kebyar. Dan dananyapun di dapat dari sumbangan dari masyarakat banjar tersebut, dan itu pun masih kurang. Karena dana dari sumbangan masyarakat msih kurang, maka banjar pun melakukan penggalian dana melalui kegiatan Basar, yang dilakukan oleh anggota Banjar Semila Jati, untuk mencukupi kekurangan tersebut. Dari penggalian dana tersebut dan atas partisifasi masyarakat banjar akhirnya banjar pun dapat membeli Gamelan Gong Kebyar.
Alasan di belinya Gamelan Gong Kebyar ini yaitu tidak lain karena sangat pentingnya peranan gamelan di Bali dan khususnya di Banjar Semila Jati, sebagai Upacara Yadnya dan sarana hiburan bagi masyarakat sekitar.
Berdasarkan uraian-uraian di atas beserta argumentasi sebagai mana di kemukakan Barungan Gamelan Gong Kebyar yang usianya relative muda sudah mendapat tempat dikalangan masyarakat bali. Gamelan ini mulai muncul ditafsirkan sesudah tahun 1906 dan sebelum tahun 1915 yang bertempat di daerah bali utara. Sedangkan Barungan Gamelan Gong Kebyar yang ada di Br Semila Jati dibeli pada tahun 1990. Gamelan Gong Kebyar dewasa ini sudah berkembang di kalangan masyarakat Bali, malahan hampir disetiap desa atau banjar sudah memiliki Barungan Gamelan Gong Kebyar seperti di Br Semila Jati ini.
Fungsi gamelan gong kebyar di banjar semila jati
Sebagaimana kita ketahui lewat literatur dan rekaman telah tampak bahwa Gong Kebyar itu telah berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi. Sebagai pembaharu maksudnya adalah lewat gong kebyar para seniman kita telah berhasil menciptakan gending-geding baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada. Sedangkan sebagai pelanjut tradisi maksudnya adalah gong kebyar telah mampu mempertahankan eksistensi reporter gambelan lainnya melalui transformasi dan adaptasi. Seperti apa yang telah diuraikan di atas bahwa gong kebyar memiliki fungsi untuk mengiringi tari kekebyaran.
Namun sesuai dengan perkembangannya bahwa gong kebyar memiliki fungsi yang sangat banyak. Hal ini dikarenakan gong kebyar memiliki keunikan yang tersendiri, sehingga ia mampu berfungsi untuk mengiringi berbagai bentuk tarian maupun gending-gending lelambatan, palegongan maupun jenis gending yang lainnya. Disamping itu Gong Kebyar di Banjar Semilajati juga bisa dipergunakan sebagai salah satu penunjang pelaksanaan upacara agama seperti misalnya mengiringi tari sakral, maupun jenis tarian wali dan balih-balihan. Selain itu gamelan gong kebyar yang ada di banjar semilajati juga berfungsi sebagai sarana untuk belajar menabuh bagi masyarakat yang ada di banjar semilajati tersebut. Karena gong kebyar memiliki multi fungsi maka gong kebyar menjadi sumber inspirasi karya baru. Dengan demikian Gong Kebyar telah berfungsi sebagai pembaharu dan pelanjut tradisi. Sebagai pembaharu maksudnya adalah lewat Gong Kebyar para seniman kita telah berhasil menciptakan gending-gending baru yang lepas dari tradisi yang sudah ada.
Instrument barungan gamelan gong kebyar
Adapun instrument gamelan gong kebyar yang ada di Br Semila Jati, yang saya bisa sampaikan adalah sebagai berikut :
- Dua buah (tungguh) pengugal atau giying
- Empat buah (tungguh) pemade atau gangsa
- Empat buah (tungguh) kantilan
- Dua buah (tungguh) jublag
- Dua buah (tungguh) Penyacah
- Dua buah (tungguh) jegoggan
- Satu buah (tungguh) reong atau riyong
- Satu buah (tungguh) terompong
- Satu pasang gong lanang wadon
- Satu buah kempur
- Satu buah bebende
- Satu buah kempli
- Satu buah (pangkon) ceng-ceng ricik
- Satu pasang kendang lanang wadon
- Satu buah kajar
- 1- 4 buah suling bambu
- Satu buah rebab
Demikian yang bisa saya sampaikan, mungkin masih banyak kekurangan yang saya sampaikan yang tidak lain dari kekurangan dari cara penulisan atau penyampaian. kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya informasi atau referensi yang ada hubungannya dengan sejarah gamelan gong kebyar di banjar semilajati. Untu itu saya mohon kritik dan sarannya.
– Sumber : I Gede Alit Suarta, SE.