Teknik Mencari dan Membuat Berita

PENGANTAR

Ada dua sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Pertama, selalu ingin tahu keadaan alam sekitarnya, dan kedua, selalu ingin memberitahukan keadaan dirinya, terutama pengalamannya yang baru dan sangat berkesan.

Mungkin itulah yang mendasari hasrat manusia untuk menyatu dengan manusia lain yang berada di sekelilingnya, serta untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Saling menyampaikan informasi baru merupakan salah satu upaya yang dilakukan manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya.

Dalam al-Qur’an, manusia diharapkan tidak hanya menjadi pengisi dan penghias bumi, tetapi juga diberi tugas menjadi khalifah (penguasa) di muka bumi dengan cara hidup bermasyarakat. Antara manusia satu dengan lainnya diharapkan saling memberi kabar atau nasihat, saling menolong, serta saling mengenal.

Dengan demikian, jelaslah bahwa saling memberi kabar atau berita merupakan anjuran atau bahkan perintah dari Allah SWT, tetapi tentu saja berita atau kabar dimaksud adalah kabar atau berita yang benar, bukan berita bohong.

Penyampaian kabar atau berita tersebut dapat dilakukan secara lisan dan dapat pula secara tertulis. Untuk memudahkan penyampaian berita atau informasi secara luas, manusia kemudian menciptakan media massa cetak dan elektronik.

Media massa cetak antara lain koran, tabloid, majalah, dan bulletin, sedangkan media massa elektronik antara lain radio dan televisi.

Kini malah sudah dikenal media massa lainnya yang dapat memadukan media cetak dan media elektronik, yaitu media internet atau media online yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

Cara atau seni penyampaian berita atau informasi melalui media massa itulah yang disebut jurnalistik.

Ingat, jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah.

BERITA (NEWS)

Banyak sekali defisini berita atau “news”. Ada yang mengatakan bahwa “news” merupakan singkatan dari empat kata, yakni “north” (utara), “east” (timur), “western” (barat), dan “south” (selatan).

Ada pula yang mengatakan bahwa “news” berasal dari kata “new” (baru). Dalam hal ini segala yang baru merupakan bahan berita atau bahan informasi bagi semua orang yang memerlukannya.

Dengan kata lain, semua hal yang baru merupakan bahan informasi yang dapat disampaikan kepada orang lain dalam bentuk berita (news).

Departemen Pendidikan Republik Indonesia (1989: 108 dan 331) memberikan definisi “berita” sebagai laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

Berita juga disamakan maknanya dengan kabar atau informasi yang berarti penerangan, keterangan, atau pemberitahuan.

Dari berbagai definisi tersebut kiranya dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan berita (news) adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak.

Dalam konteks media massa, berita adalah informasi yang disampaikan melalui media massa.

MENCARI BERITA

Bagaimana cara menyajikan informasi atau berita di media massa? Tentu saja harus dicari, yang didahului dengan perencanaan di dapur redaksi.

Misalnya mencari berita tentang pemilihan rektor salah satu perguruan tinggi swasta.
Persiapan yang perlu dilakukan yaitu mencari informasi tentang nama-nama yang muncul dalam bursa kandidat rektor, mekanisme pemilihan rektor, jadwal pendaftaran bakal calon rektor, persyaratan bagi para calon rektor, jadwal penyampaian visi misi calon rektor, jadwal penetapan calon rektor, serta jadwal pemilihan rektor.

Setelah itu, wartawan menemui dan mewawancarai para bakal calon rektor, serta meminta pendapat dari berbagai pihak di kampus, antara lain rektor yang sedang/masih menjabat, ketua yayasan, dosen, dan mahasiswa.

MEMBUAT BERITA

Berbagai informasi yang telah dikumpulkan itu kemudian diolah dan diramu dalam rangkaian kalimat yang mengandung unsur 5W + 1H.

Lima W dimaksud yaitu “what” (apa), “who” (siapa), “when” (kapan), “where” (dimana), dan “why” (mengapa), sedangkan satu H dimaksud yaitu “how” (bagaimana).

Ada banyak model berita, tetapi pada dasarnya berita dibagi dua jenis, yakni berita langsung (straight news) dan berita tidak langsung (feature news).

Berita langsung atau “straight news” adalah berita yang langsung mengemukakan unsur 5W + 1H pada paragraf awal (alinea pertama hingga alinea kedua), sedangkan berita tidak langsung atau “feature news” biasanya diawali dengan kata-kata atau kalimat yang menarik pada paragraf awal, sedangkan unsur 5W + 1H terurai dalam paragraf-paragraf berikutnya.

KONSTRUKSI BERITA

Bangunan atau konstruksi berita terdiri atas tiga unsur, yakni judul berita (headline), teras berita (lead), serta kelengkapan atau penjelasan berita (body).
Berita langsung (straight news) biasanya menggunakan bangunan seperti piramida terbalik.

Berita yang menggunakan bangunan atau metode piramida terbalik mendahulukan penyampaian informasi yang sangat penting, kemudian diikuti informasi-informasi yang penting, agak penting, kurang penting, hingga tidak penting.

Dengan menggunakan metode piramida terbalik, informasi-informasi yang kurang penting atau tidak penting dapat dibuang jika tempat (di halaman koran, tabloid, majalah) atau waktu yang tersedia (televisi, radio) terbatas.

Informasi yang dibuang atau dipenggal tentu saja diharapkan tidak mengurangi atau mengganggu inti berita secara keseluruhan, karena semua fakta yang penting telah dikemukakan pada paragraf awal.

Model pemberitaan “straight news” terutama ditujukan bagi orang-orang yang sibuk atau tidak mempunyai waktu luang untuk membaca, mendengar, atau menonton suatu pemberitaan.

Mereka biasanya hanya ingin mengetahui fakta utamanya saja dari setiap peristiwa. Mereka tidak perlu mengetahui secara rinci sampai kepada hal-hal yang tidak penting, kecuali kalau peristiwa itu ada hubungannya dengan kegiatan atau urusan yang sedang digarapnya.

Berikut contoh berita metode piramida terbalik :

Mahasiswa Unismuh Berunjukrasa

Makassar, (20/5/2008). Puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melakukan aksi unjukrasa dengan berorasi di tengah padatnya arus lalu-lintas, di depan kampus mereka, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Selasa (20/5).
Aksi unjukrasa tersebut, kata Hamsing, salah seorang mahasiswa, dilakukan untuk memperingati 10 tahun lengsernya Soeharto dari tampuk pemerintahan.
“Soeharto yang berkuasa selama lebih dari 30 tahun, mengundurkan diri sebagai Presiden RI pada 20 Mei 1998, setelah mahasiswa bersama sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi demonstrasi besar-besaran,” jelas Lukman, yang bertindak selaku Korlap (koordinator lapangan).

Penjelasan berita :

1. What (apa) : aksi unjukrasa
2. Who (siapa) : mahasiswa Unismuh Makassar
3. When (kapan) : Selasa, 25 Mei 2008
4. Where (dimana) : di Jl. Sultan Alauddin, Makassar
5. Why (mengapa) : memeringati 10 tahun lengsernya Soeharto
6. How (bagaimana) : berorasi di tengah padatnya arus lalu lintas Jl. Sultan Alauddin.

“Lead” atau teras berita sudah merangkum seluruh unsur 5W + 1H, sedangkan alinea kedua dan ketiga merupakan penjelasan atau keterangan tambahan.

Sumber: Asnawin Aminuddin (Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia)