ktagusdarmayasa


TARI KREASI SOMYA RUPA

⊆ April 6th by | ˜ No Comments »

“SOMYA RUPA” adalah garapan tari kreasi yang mengambil tema bersumber dari lontar Siwa Tatwa yang menceritakan pada saat Dewi Uma menyusui anaknya yaitu Rare Kumara dan sangat lama sang anak tidak mau berhenti, disitulah membuat Dewi Uma marah sampai membanting Rare Kumara dan mencoba mencicipi darahnya, sehingga dilihat oleh Dewa Siwa dan mengutuknya menjadi Raksasi Durga. Setelah lama berpisah, Dewa Siwa rindu dan teringat dengan istrinya sampai merubah dirinya menjadi Raksasa Kala Ludra dan tuun ke mercapada untuk bertemu Durga. Karena pertemuan mereka membuat menjadi dunia hancur, Sang Hyang Tri Semaya berbelas kasihan melihat kejadian dunia yang hancur, akhirnya beliau turun ke dunia dengan menggunnakan kesenian untuk menyelamatkan manusia dari kehancuran dengan wujud ;

  1. Bhatara Brahma, mengambil wujud menjadi Topeg Bang
  2. Bhatara Wisnu, mengambil wujud menjadi Telek
  3. Bhatara Iswara, mengambil wujud menjadi Barong Swari

Dan juga dibantu oleh Bhatara Bayu yang menjadi dalangnya.


Topic: Tak Berkategori | Tags: None

SULING PAPALAN TEMBANG PENASAR

⊆ April 3rd by | ˜ No Comments »

https://youtu.be/rU1xg8KEnM8

Suling papalan tembang penasar adalah suling yang dimainkan mengikuti cecantungan (nyanyian) dari pemeran penasar di dalam drama tari arja,prembon,topeng dll.
Suling ini juga dimainkan pada saat punta dan wijil menceritakan cerita di sebuah kerajaan, sebagai mempertegas suasana (back sound). Dan suling ini hanya boleh di mainkan oleh 1 orang pemain suling, karena tekhnik permainan suling ini memakai tekhnik improvisasi menggunakan style atau gaya khas dari si pemain suling itu sendiri.


Topic: Tak Berkategori | Tags: None

Pesan dari Prof.Dr. I Made Bandem di dalam sebuah buku yang mebahas tentang “UBIT-UBITAN” SEBUAH TEKNIK PERMAINAN GAMBELAN BALI

⊆ April 2nd by | ˜ No Comments »

 

 

 

Ide yang baik tanpa teknik yang mantap tidak akan menghasilkan komposisi yang baik. Sebaliknya, dengan teknik yang mantap, setidaknya akan menghasilkan komposisi yang enak di dengar”

 

 

 

 

BANDEM,1987.


Topic: Tak Berkategori | Tags: None

STRUKTUR TARI TELEK

⊆ April 2nd by | ˜ No Comments »

Pepeson (pembukaan),

Setelah diawali dengan tabuh pembukaan, muncullah 4 orang penari telek dengan gerakan malpal atau berjalan menyilang, tangan kanan memegang kipas ngeliput, tangan kiri sirang susu. Kemudian mengambil tempat masing-masing yaitu dibagian depan 2 orang penari, dan bagian belakang 2 orang penari, dengan gerakan agem kanan, mengatur nafas, diikuti kipekan dan sledet, dan dilanjutkan dengan agem kiri yang gerakannya sama seperti agem kanan. Gerakan ini dilakukan 2 kali berturut-turut.

Pengawak (isi),

Nyeregseg bersama-sama ke kanan dan kekiri sebanyak 4 kali, agem kanan diteruskan dengan berjalan kemudian bertukar tempat lalu melakukan gerakan kambing buang atau ngitir, kemudia nyregses lagi, dilanjutkan dengan agem kanan. Mearasarasan, yaitu 2 orang penari jongkok dan 2 orang penari lainnya berdiri. Ini dilakukan secara bergantian.

Pekaad (penutup),

Kemudian para penari Teelek ini mencari tempat semula dan duduk dengan kipas ngeliput. Maka datanglah dua orang penamprat yang melakukan gerakan agem kanan, agem kiri, opak lantang, berjalan malpal, kemudian para penari Telek bangun malpal menjadi satu baris menghadap ke belakang. Setelah itu, 2 penari Telek nyregseg ke kanan dan 3 orang lainnya ke kiri. Ini dilakukan bergantian dengan gerakan ngeliput, tangan kiri sirang susu, dan penari atau penamprat pulang, dan berakhirlah Tari Telek ini.

 

 

http://fotokita.net/foto/134702671810_0040023/taritelek

 

 


Topic: Tak Berkategori | Tags: None

MELASTI

⊆ Maret 27th by | ˜ No Comments »

Melasti berasal dari kata Mala = kotoran / leteh, dan Asti = membuang / memusnahkan, Melasti merupakan rangkaian upacara Nyepi yang bertujuan untuk membersihkan segala kotoran badan dan pikiran (buana alit), dan juga alat upacara (buana agung) serta memohon air suci kehidupan (tirta amertha) bagi kesejahteraan manusia. Pelaksanaan melasti ini biasanya dilakukan dengan membawa arca, pretima, barong yang merupakan simbolis untuk memuja manifestasi Tuhan Ida Sang HyangWidi Wasa diarak oleh umat menuju laut atau sumber air untuk memohon permbersihan dan tirta amertha (air suci kehidupan). Seperti dinyatakan dalam RgWeda II.35.3 “Apamnapatamparitasthurapah” yang artinya “Air yang berasal dari mata air dan laut mempunyai kekuatan untuk menyucikan. Selesai melasti Pretima, arca dan sesuhunan barong biasanya dilinggihkan di Bale Agung (Pura Desa) untuk memberkati umat dan pelaksanaan Tawur Kesanga.


Topic: Tak Berkategori | Tags: None