Kontemporer – Jalanan

Komposisi Karawitan Kontemporer “Jalanan” Oleh : I Made Mondana.

Kelainan merupakan salah satu karya komposisi kontemporer yang dipentaskan dalam acara ujian komposisi semester 7 tahun 2018 yang diselenggarakan di gedung Natya Mandala ISI Denpasar oleh prodi seni karawitan ISI Denpasar. Jalanan merupakan hasil karya dari I Made Mondana yang juga merupakan salah satu mahasiswa semester 7 prodi Karawitan. Karya ini menggunakan beberapa instrumen yaitu : 4 buah reong, dan sapu lidi.

Karya ini sangat menarik, mulai dari warna suara, terdapat beberapa warna suara yang baru pertama kali penulis dengar yaitu pada saat menggunakan sapu lidi pada pencon reong tersebut. Yang dapat menghasilkan bunyi yang lain. Tetapi dari mendengarkan bunyi tersebut penulis sadar akan masih banyaknya warna suara yang ada dalam satu instrumen gamelan itu.

Berikut merupakan video dari karya kontemporer “Jalanan”.

Adi Merdangga

Adi Merdangga adalah sebuah gamelan baru yang merupakan pengembangan dari balaganjur, gamelan pengiring prosesi tradisional yang biasa dimainkan sambil berjalan. Beberapa alat musiknya dimasalkan dan beberapa teknik pukulannya diperkaya dengan “meminjam” motif-motif drum band (marching band) modern. Perpaduan seperti ini membuat Adi Merdangga juga disebut drum band tradisional. Gamelan yang baru muncul pada tahun 1984 ini dinamakan Adi merdangga. Arti dari Adi = Besar, Merdangga = Kendang, karena di dalam barungan ini dipergunakan puluhan kendang suatu kebiasaan yang tidak pernah terjadi di dalam barungan gamelan Bali manapun.

Panji Marga

Gamelan Gambang adalah salah satu jenis gamelan langka dan sakral, termasuk barungan alit yang dimainkan hanya untuk mengiringi upacara keagamaan. Di Bali tengah dan selatan gamelan ini dimainkan untuk mengiringi upacara ngaben (Pitra Yadnya), sementara di Bali Timur yaitu di karangasem dan sekitarnya. Gambang juga dimainkan dalam kaitan upacara odalan di pura – pura (Dewa Yadnya). 
Gamelan Gambang, berlaras Pelog (tujuh nada), dibentuk oleh 6 buah instrumen berbilah. Yang paling dominan adalah 4 buah instrumen berbilah bambu yang dinamakan gambangyang terdiri dari yang paling kecil ke yang paling besar (pametit, panganter, panyelad, pamero dan pangumbang).
Setiap instrumen dimainkan oleh seorang penabuh yang mempergunakan sepasang panggul bercabang dua untuk memainkan pukulan kotekan atau ubit-ubitan, dan sekali-kali pukulan tunggal atau ngulir. Instrumen lainnya adalah 2 tungguh saron krawang yang terdiri dari saron besar (demung) dan kecil (penerus atau kantil), kedua saron biasanya dimainkan oleh seorang penabuh dengan pola pukulan tunggal kaklenyongan.
Daerah-daerah yang dipandang sebagai desanya gambang di bali antara lain : Tenganan, Bebandem (Karangasem),
Singapadu, Saba, Blahbatuh (Gianyar), Kesiut (Tabanan), Kerobokan, Sempidi (Badung).

Padma Sari


Baleganjur adalah salah satu ensamble gamelan  Bali. Istilah ini berasal dari kata Bala dan Ganjur. Balaganjur yaitu suatu pasukan atau barisan yang sedang berjalan, yang kini pengertiannya lebih berhubungan dengan sebuah barungan gamelan.