Tari Baris Keraras

April 9th, 2018

Bali banyak memiliki destinasi seni yang patut dilestarikan. Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk dapat melestarikan seni budaya yang kita miliki adalah dengan melaksanakan upacara ritual di Pura. Dalam pelaksanaan upacara yadnya segala unsur seni akan terlibat di dalamnya. Termasuk seni sakral yang kini hampir dipandang sebelah mata oleh para generasi muda karena keberadaanya semakin tidak terlihat. Padahal sebenarnya seni sakral sangat penting untuk dijaga keberadaannya karena merupakan bagian dari prosesi ritual.
Prosesi ritual adalah rangkaian proses yang berkaitan dengan penyelenggaraan ritual. Penyelenggaraan ritual dalam agama hindu memiliki rangkaian tersendiri. Rangkaian upacara tersebur, prosesi sakral itu banyak melahirkan jenis kesenian baik seni rupa, seni suara, dan seni tari. Masyarakat Bali mewarisi beragam jenis kesenian, mulai seni yang bersifat profan hingga seni yang bersifat sakral. Kesenian profan atau kesenian bukan sakral bisa disewa. Mengingat pentingnya peranan seni sakral dalam kehidupan keagamaan maka sangat perlu diteliti tentang makna asal-usul keberadaan seni sakral tersebut.
Di Bali kesenian sakral ini sangat erat kaitannya dengan upacara keagaaman, karena kesenian ini misalnya tari dan tabuh sakral banyak dipentaskan dalam upacara keagamaan. Maka dari itu, kesenian sakral misalnya tari disebut tari wali. Dalam beberapa dekade belakangan ini, terdapat sejumlah kesenian Wali yang sudah punah dan ada pula yang sudah mengalami perubahan fungsi, misalnya dari sajian upacara keagamaan kini dipentaskan untuk komoditi pariwisata.
Salah satu tari sakral yang masih banyak dipentaskan dalam rangkaian upacara keagaaman dan juga sering dipertunjukan sebagai kepentingan hiburan adalah tari Baris. Diantara sekian banyak Tari Baris baik Baris wali maupun Baris bebalihan, terdapat salah satu tari Baris Wali yang tidak dimiliki oleh daerah manapun kecuali daerah Mengwi. Tari ini dinamakan Tari Baris Keraras. Tari ini merupakan salah satu jenis Tari Baris wali yang masih tetap dijaga kelestariannya hingga kini. Tari Baris Keraras biasanya dipentaskan saat Piodalan di Pura Taman Ayun Mengwi.
Dipentaskannya tari ini pada saat Piodalan Pura Taman Ayun tentu memiliki nilai religius dan keterkaitan terhadap pelaksaan upacara di Pura Taman Ayun. Namun, nilai tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat Mengwi secara umum. Maka dari itu, disusunlah sebuah penelitian tentang tari Baris Keraras tersebut. Penelitian ini akan menganalisis prosesi dan fungsi dalam pementasan Tari Baris Keraras. Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang fungsi dan nilai pendidikan agama dari pementasan tari Baris Keraras sehingga menumbuhkan rasa kepada masyarakat luas untuk tetap menjaga kelestarian salah satu tarian sakral yang terdapat di Pura Taman Ayun tersebut.

Comments are closed.