Skip to content


Aki Tirem Sang Aki Luhur Mulya III

aki-tiremTulisan ini diambil dari naskah Sejarah Kerajaan-Kerajaan Di Tatar Sunda Kumpulan Tulisan Pengeran Wangsakerta, sebagai bahan tambahan untuk mata kuliah  literatur karawitan dan sejarah karawitan.

Selanjutnya, dalam naskah tersebut dikemukakan, tentang silsilah (asalusul) leluhur Aki Tirem Sang Aki Luhur Mulya:

Adapun Sang Aki Tirem, putera Ki Srengga namanya.

Ki Srengga putera Nyal Sariti Warawiri namanya.

Nyai Sariti puteri Sang Aki Bajulpakel namanya.

Sang Aki Bajulpakel, putera Aki Dungkul namanya dari Swarnabhumi (Sumatera) sebelah selatan, kemudian berdiam di Jawa Barat sebelah barat.

Selanjutnya Aki Dungkul, putera Ki Pawang Sawer namanya, berdiam di Swarnabhumi (Sumatera) sebelah selatan.

Ki Pawang Sawer, putera Datuk Pawang Marga namanya, berdiam di Swarnabhumi (Sumatera) sebelah selatan.

Datuk Pawang Marga, putera Ki Bagang namanya berdiam di Swarnabhumi (Sumatera) sebelah utara.

Ki Bagang, putera Datuk Waling namanva, yang berdiam di pulau Hujung Mendini.

Datuk Waling putera Datuk Banda namanya, ia berdiam di dukuh di tepi sungai.

Datuk Banda putera Nesan namanya, berdiaiu di wilayah Langkasuka.

Sedangkan nenek moyangnya dari negeri Yawana sebelah barat.

Jika mencermati The Hammond Atlas (terbitan Time, 1980, USA), di wilayah Propinsi Yunnan, terdapat sebuah kota kecil Yu‑wan, yang terletak di tepi sungal Yuan‑Mouw. Yu‑wan dalam bahasa Cina, ada kemiripan dengan Ya‑wa‑na, yang terdapat dalam naskah Pustaka Wangsakerta. Oleh karena itu, kota Yu‑wan, diduga kuat merupakan tanah leluhur Aki Tirem Sang Aki Luhur Mulya.

Sedangkan Yunnan sendiri, menurut para ahli, merupakan lembah bagian hulu sungai Yang Tze Kiang, yang mata airnya berasal dari pegunungan Himalaya bagian timur laut. Di wilayah ini sering terjadi gempa bumi, yang disebabkan adanya pergeseran lempeng anak benua India, yang bergerak ke arah utara dan membentur lempeng Asia. Sehingga membentuk pegunungan Himalaya, yang membentang dari arah barat di wilayah Kashmir, ke timur hingga ke wilayah perbatasan China, India dan Burma (Myanmar).

Adanya benturan dua lempeng tersebut, menimbulkan gempa tektonik, di sekitar wilayah bagian utara dan bagian timur laut pegunungan Himalaya. Bencana lain yang sering terjadi di wilayah ini, adalah banjir bandang (mendadak) yang sangat besar. Penyebabnya, akibat pencairan es; di puncak Himalaya pada saat musim semi.

Posted in Kasundaan, Literatur karawitan, Sejarah Karawitan.

Tagged with .