Skip to content


Rasional Perpustakaan Seni

Proses pembelajaran pendidikan tinggi seni berbeda dengan proses pembelajaran bidang sains dan teknologi. Pada pendidikan tinggi seni bukan hanya nilai keilmuwan dan keterampilan, tetapi juga diajarkan nilai emotif dan intuitif. Pendidikan seni adalah pendidikan nilai-nilai, ideal rasional, dan nilai-nilai kualitatif. Penghayatan inilah yang membedakan sistem pendidikan tinggi seni dan sistem pendidikan nonseni. Karya seni pada dasarnya merupakan hasil penafsiran kehidupan. Bagi seniman, menciptakan karya seni hakikatnya menafsirkan realitas kehidupan dan penilaian terhadapnya. Dengan demikian, proses kreatif juga merupakan proses pembelajaran. Dalam karya seni terdapat makna yang bersentuhan dengan cara merasa, berpikir, bersikap, dan bertindak manusia; baik pada dataran realitas personal maupun realitas sosiokultural.

Karya seni membawa pikiran apresiator ke berbagai macam situasi yang disajikan dan dibentuk melalui pengalaman-pengalaman imajinatif. Melalui pergumulan dengan karya seni, apresiator dapat menghayati berbagai hal yang bermakna yang berada di luar dirinya. Interaksi, pemahaman, dan penghayatan terhadap seni, melalui tarian, drama, lagu, puisi, atau karya seni lainnya, dapat membuka cakrawala berpikir kita terhadap makna di balik karya seni tersebut.

Hasil kegiatan tridarma perguruan tinggi merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh ISI Denpasar yang sampai saat ini belum termanfaatkan dengan maksimal. Hasil kegiatan program hibah kompetisi seperti Due-like, semi Que, B-Art, PCPT program studi, penelitian hibah luar negeri, pelaksanaan kerjasama dalam dan luar negeri dalam bidang tridarma perguruan tinggi, dan pergelaran seni, pameran, penciptaan seni baik yang dilaksanakan oleh Institusi, fakultas, program studi maupun oleh UPT ajang gelar/pameran, belum dapat didesiminasikan pada kalangan stakeholder. Seharusnya berbagai hasil kegiatan tridarma dapat dijadikan sumber bahan pada bagi kegiatan tri darma lainnya. Dengan perkembangan teknologi informasi penyediaan akses sumber belajar yang murah dan mudah untuk didapatkan dimungkinkan untuk dilaksanakan dengan sistem digitalisasi yang memanfaatkan teknologi informasi. Pola alur digitalisasi kegiatan tridarma PT dapat mengikuti proses seperti berikut.

Sumber Bahan Belajar

Sumber Bahan Belajar

Tupoksi UPT Perpustakaan yang tersurat dalam statuta harus dijadikan sebagai landasan dalam memberikan layanan perpustakaan. Pengembangan layanan perpustakaan dapat dilaksanakan dengan sistem manual dan digital. Sistem manual merupakan pelaksanaan yang rutin dilakukan selama ini perlu ditambah dengan layanan audio dan video yang belum terlaksana sampai saat ini. Dalam mendukung format student centre learning, maka diperlukan layanan akses pada sumber belajar selama 24 jam bagi stakeholder. Adapun pola layanan UPT perpustakaan dapat mengikuti seperti gambar berikut.

Layanan Perpustakaan

Layanan Perpustakaan

UPT Perpustakaan harus menetapkan bagaimana sebuah kegiatan dilaksanakan, mendokumentasikan cara pelaksanaan kegiatan, menerapkan cara kegiatan dalam pelaksanaannya, memelihara rincian kegiatan, dan menyempurnakan rincian kegiatan secara berkesinambungan sesuai dengan persyaratan sistem manajemen mutu perpustakaan.

Posted in Tulisan.