Skip to content


Inovasi metode Ceramah-Demonstrasi Dengan Audio Visual pada mata kuliah Silang Gaya Karawitan (Musik Etnik Nusantara)

Tulisan ini dibuat bersama Wardizal SSen pada tahun 2003

Sebelum diterapkan strategi pengajaran inovasi metode ceramah demontrasi dengan media audio-visual,proses belajar mengajar berjalan kurang kondusif,efektif dan efisien serta kurang tepat sasaran. Hal ini ditandai dengan perilaku, sikap, minat dan mutu hasil belajar mahasiswa. Motovasi mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan sangat kurang. Indikasi kearah itu ditandai dengan seringnya mahasiswa datang terlambat, bermalas-malasan di luar kelas,  sekalipun dosen sudah menunggu dalam ruangan. Mahasiswa cenderung bersikap pasif, kurang tanggap dalam memberikan responbilitas terhadap materi perkuliahan.Dengan demikian, proses belajar mengajar cenderung berjalan satu arah (dari dosen ke mahasiswa). Demikian juga, perolehan nilai mereka relative cukup memuaskan, tetapi karena program keahlian adalah komposisi nilai seperti yang tertera di bawah ini masih dianggap kurang. Dari 25 orang mahasiswa nilai A = 8 Orang = 32 %, nilai B = 10 Orang = 40 %, dan nilai C = 7 Orang = 28 %, skor rata-rata yang diperoleh adalah 3,04.

Setelah penerapan strategi pengajaran inovasi metode ceramah demontrasi dengan media audio-visual, terjadi perubahan yang dukup signifikan. Motivasi mahasiswa cukup baik dalam mengikuti proses perkuliahan, sehingga suasana perkuliahan cukup kondusif. Para mahasiswa sudah berusaha datang atau masuk kelas tepat waktu. Mahasiswa semakin responsif terhadap materi perkuliahan dan dialog interaktif (komuniksi dua arah) dapat berlangsung. Hal ini juga terlihat dari perolehan nilai hasil belajar mereka yang menunjukkan adanya peningkatan dibandikan dengan semester sebelumnya . Secara umum dapatdikatakan,penggunaan strategi pengajaran inovasi metode ceramah-demontrasi dengan media audio-visual cukup berhasil secara signifikan dalam rangka meningkatkan kualitas hasil belajar di Program studi Seni Karawitan, khususnya pad mata kuliah silang gaya karawitan (musik etnik nusantara). Setelah diterapkan metode pengajaran inovatif pada matakuliah Repertoar D menjadi nilai A = 16 Orang/64 %, nilai B = 7 Orang/28 %, dan nilai C = 2 Orang/ 8 % sehingga nilai rata-ratanya meningkat menjadi3,56.Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan metode pengajaran ini menunjukkan bahwa cara ini cukup efektif digunaka, khususnya pad mata kuliah silang gaya karawitan (musik etnik nusantara).

Posted in Tulisan.